Ancaman Sanksi FIFA untuk Liga Indonesia, Persis Solo Percaya Erick Thohir
INDOSPORT.COM - Persis Solo menaruh kepercayaan penuh pada ketua umum PSSI, Erick Thohir. Laskar Sambernyawa percaya ancaman sanksi FIFA tak akan berefek besar pada Liga Indonesia 2023-2024.
Klub-klub Indonesia sudah bersemangat menyambut musim depan. Banyak di antara klub tersebut sudah memagari pemain kuncinya dengan kontrak baru berdurasi satu hingga dua musim.
Langkah itu dilakukan karena pertarungan Liga Indonesia 2023-2024 diprediksi bakal sengit. Sistem promosi-degradasi yang dihapuskan musim ini bakal diaktifkan lagi.
Namun, di tengah persiapan matang tersebut, mereka kembali dihantui masalah seperti musim 2015 lalu.
Sepak bola Indonesia terancam sanksi tambahan dari FIFA setelah keputusan pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Jika sanksinya pembekuan sepak bola Indonesia seperti halnya musim 2015-2016 lalu, kompetisi terancam tak jalan. Para pemain dan pelatih asing juga tak bisa melanjutkan karir di Indonesia.
Terkait potensi itu, Bos Persis Solo, Kevin Nugroho, harap-harap cemas menanti keputusan FIFA. Namun di sisi lain, Persis Solo juga percaya Erick Thohir bisa melobi FIFA agar kemungkinan sanksi itu tak jadi diterapkan.
"Di satu sisi bersiap-siap, tapi kita percaya sama pak Erick. Mudah-mudahan bisa diatasi," kata Kevin Nugroho.
Persis Solo termasuk tim yang bersemangat menatap musim depan. Pasalnya, tahun ini merupakan tahun spesial di mana Persis Solo genap berusia 100 tahun.
Persis Solo sudah berhasil mempermanenkan gelandang asal Argentina, Alexis Messidoro. Begitu pula para pemain lokal yang punya kontribusi musim ini.
1. Ingin Rasakan Format Baru
Persis Solo ingin menembus babak playoff, andai format kompetisi baru jadi diterapkan. Namun, gerakan itu pada saat ini bergantung ada atau tidaknya sanksi FIFA.
"Mudah-mudahan hukuman FIFA nggak parah-parah. Mudah-mudahan pak Erick bisa bantuin," tutur Kevin.
Musim ini, Persis Solo sudah kerja ekstra keras agar tetap bisa menembus sepuluh besar atau berada di atas tim tetangga, PSIS Semarang.
Mereka tak bisa bermain di Stadion Manahan. Sepanjang putaran kedua, Persis Solo hanya bermarkas di Sleman dengan mayoritas laga berstatus tanpa penonton.
Praktis Persis Solo kehilangan pemasukan miliaran rupiah di setiap pertandingan. Persis Solo juga mengeluarkan budget tak sedikit untuk penyelenggaraan pertandingan.
"Kalau secara ekonomi pasti ada cost tambahan, apalagi kemarin tidak boleh ada penonton ya pasti rugi. Bedalah main di Manahan atau enggak, pasti beda," jelas Kevin.
Setelah kini Stadion Manahan batal dipakai untuk Piala Dunia U-20 2023, Persis Solo punya keinginan pulang kampung. Masih ada dua partai kandang tersisa di Liga 1 2022/2023.
Persis Solo akan menjamu Persebaya Surabaya pada 8 April dan Persik Kediri pada 13 April 2023. Namun, hal ini turut bergantung Kementerian PUPR yang kini masih memegang Stadion Manahan.
"Kita lagi cari cara buat dua laga terakhir bisa main di Manahan," ungkap Kevin.