Liga Prancis Larang Pemain Buka Puasa di Tengah Laga, Digne Sindir Menohok
INDOSPORT.COM - Federasi Sepakbola Prancis (FFF) kabarnya melarang wasit untuk memberikan waktu jeda puasa bagi pemain Muslim di tengah pertandingan Liga Prancis.
Larangan tersebut sontak menuai kontroversi, pasalnya beberapa pemain Muslim yang bermain di Liga Prancis sudah seharian penuh berpuasa.
Sehingga asupan energi dalam tubuh tentu berbeda dari hari-hari biasanya, terlebih mereka menjalani pertandingan selama 90 menit.
Berbagai protes pun dilayangkan terkait larangan buka puasa bagi pemain Muslim di Liga Prancis. Salah satunya datang dari suporter Paris Saint-Germain (PSG).
Para fans membentangkan banner dengan nada satire dalam laga PSG vs Lyon, Senin (3/4/23). Pihaknya sangat menyayangkan keputusan ambigu dari FFF.
"Padahal cuma sebuah kurma & segelas air minum, tapi menjadi mimpi buruk bagi FFF," protes pendukung Paris Saint-Germain.
Protes lain juga disuarakan oleh salah satu penggawa Timnas Prancis, Lucas Digne. Bek 29 tahun ini menilai aturan FFF tersebut jauh dari kata respek.
Pasalnya, mereka dinilai tak bisa melakukan toleransi umat beragama dalam sebuah kompetisi Liga Prancis.
Ungkapan tersebut diunggah Lucas Digne melalui Instagram Story miliknya, pada Minggu (03/03/23) kemarin.
"2023 kita bisa menghentikan pertandingan selama 20 menit karena keputusan wasit, tapi tidak 1 menit untuk minum air," demikian tulisnya.
1. Alasan FFF Larang Buka Puasa
FFF telah mengeluarkan pernyataan resmi yang disebar ke seluruh perangkat pertandingan dan klub-klub Liga Prancis (Ligue 1) terkait larangan buka puasa saat pertandingan berlangsung.
Pihaknya menjelaskan bahwa menghentikan pertandingan untuk berbuka puasa dianggap melanggar statuta organisasi.
"Sepak bola tidak melihat pilihan politik, agama atau ideologis para pelakunya. Prinsip ini berlaku untuk semua orang," kata FFF, dikutip dari Lequipe.
Keputusan kontroversial tersebut berbeda dengan Premier League atau Liga Inggris yang menginstruksikan wasit untuk melakukan jeda pertandingan saat waktu maghrib tiba.
Hal itu bertujuan agar para pemain Muslim yang bermain di Liga Inggris memiliki kesempatan untuk minum atau mengisi perut dengan cemilan.
Aturan itu diberlakukan di seluruh divisi Liga Inggris lantaran Premier League menyadari bahwa waktu buka puasa kerap terjadi di tengah laga.
Di sisi lain, klub Liga Prancis Nantes disorot usai mencoret pemainnya yang memilih tetap berpuasa.
Pemain Nantes Jaouen Hadjan dicoret dari skuad utama untuk menghadapi Reims pada pertandingan Liga Prancis 2022-2023 lantaran memilih tetap melaksanakan puasa Ramadhan.
Antoine Kombouare mencoret Hadjam dari daftar pemain untuk menghadapi Reims pada Minggu (2/4/23) kemarin.
"Saya bertemu mereka [pemain Muslim]. Kami berdiskusi. Kami bekerja sama agar semuanya berjalan dengan baik dan itu sering terjadi. Ada pertandingan di akhir pekan, para pemain diminta untuk meraih kemenangan," ucap Kombouare dikutip dari RMC Sport.