x

3 Alasan Inter Milan Bakal Lebih Mengerikan di Bawah Arahan Cristian Chivu

Selasa, 4 April 2023 17:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Cristian Chivu. (Foto: Instagram@cristianchivu)

INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Italia (Serie A), Inter Milan, dikabarkan akan memecat Simone Inzaghi dan menggantinya dengan pelatih sementara, yakni Cristian Chivu.

Kabar in dihembuskan oleh La Gazzetta dello Sport, di mana mantan penggawanya itu tengah dipertimbangkan untuk menukangi tim utama berjuluk Nerazzurri itu.

Sebagai informasi, Chivu saat ini berstatus pelatih tim akademi atau Primavera Inter. Sehingga ia akan dipromosikan jika Inzaghi dipecat.

Sebelum mempertimbangkan Chivu, Inter dikabarkan memasukkan mantan pemain lainnya untuk menjadi Caretaker, seperti Walter Zenga dan Esteban Cambiasso.

Namun, Chivu lantas menjadi pilihan utama menyusul kesuksesannya bersama tim Primavera dalam beberapa kurun tahun terakhir.

Baca Juga

Tercatat, Cristian Chivu mampu membawa tim Primavera menjadi juara pada musim 2021/22 lalu. Karena prestasi ini, Inter Milan berencana menunjuknya sebagai pengganti Simone Inzaghi.

Inzaghi sendiri tengah berada di ujung tanduk menyusul kekalahan yang diderita Inter pada pekan ke-28 dari Fiorentina dengan skor 0-1, Sabtu (01/04/23).

Baca Juga

Karena kekalahan itu, Inter pun kemudian melorot ke posisi ke-4 klasemen dengan 50 poin, tertinggal 21 poin dari Napoli dan tertinggal 5 poin dari Lazio di tempat kedua.

Agar tak makin melorot, pelatih berusia 49 tahun itu pun akan digantikan Inter oleh Chivu yang akan bertindak sebagai pelatih sementara.

Meski diproyeksikan sebagai pelatih sementara, ada beberapa alasan mengapa Inter Milan justru akan lebih mengerikan di bawah Cristian Chivu ketimbang Simone Inzaghi. Berikut ulasan INDOSPORT.

Baca Juga

1. Paham dengan Inter

Cristian Chivu bersama Inter Milan Primavera. Foto: Instagram@cristianchivu

1. Paham dengan Kultur Inter Milan

Cristian Chivu akan menjadi pelatih yang tepat bagi Inter Milan untuk meraih kesuksesan mengingat dirinya memahami kultur dari klub bercorak biru-hitam itu.

Chivu bukanlah orang baru di Inter. Ia tercatat membela Nerazzurri selama tujuh tahun, yakni sejak 2007 hingga 2014 kala masih aktif bermain.

Selama periode itu, pria asal Rumania ini merasakan beragam prestasi, termasuk saat Inter meraih Treble Winner di musim 2009/10 silam.

Pengalaman dan kultur juara yang pernah dirasakannya di Inter membuatnya menjadi sosok tepat sebagai pelatih pengganti Simone Inzaghi yang berstatus orang luar, atau tak paham kultur Nerazzurri.

Chivu pun telah membuktikan pemahamannya akan kultur atau budaya juara Inter di level muda kala membawa tim Primavera menjadi kampiun.

Baca Juga

2. Bisa Lahirkan Pemain Muda dari Primavera

Cristian Chivu bisa membawa Inter Milan ke kesuksesan jika menjadi pengganti Simone Inzaghi dengan pengalamannya menukangi tim Primavera.

Kesuksesan ini bukan jangka pendek melainkan jangka panjang, di mana Chivu bisa mengintegrasikan pemain Primavera Inter ke tim utama.

Baca Juga

Sehingga, hal ini bisa membantu Inter dalam mengatasi masalah keuangan tanpa perlu belanja pemain dengan dana besar di setiap bursa transfer.

Selama di Primavera, Chivu banyak melahirkan pemain muda potensial bagi Inter, seperti Cesare Casadei yang kini diciduk Chelsea, Lorenzo Peschetola, hingga Fabio Abiuso.

Berbeda dengan Inzaghi yang tak pernah mempromosikan pemain muda, Chivu pun bisa mengintegrasikan pemain muda ini ke tim utama Inter untuk menciptakan bakat muda baru Italia.

Baca Juga

2. Sisi Taktikal

Cristian Chivu. (Foto: Instagram@cristianchivu)

3. Pengalaman ‘Seumur Jagung’ yang Mumpuni

Cristian Chivu boleh saja punya pengalaman ‘seumur jagung’, dan bahkan masih kalah dari Simone Inzaghi yang telah melatih sejak lama.

Akan tetapi, pengalaman ‘seumur jagung’ itu terbilang mumpuni, karena Chivu mampu membuat skuad muda Inter tampil kompetitif.

Menurut catatan Transfermarkt, Chivu telah melatih sebanyak 119 pertandingan dengan 62 kemenangan, 29 hasil imbang, dan 29 kekalahan saja.

Catatan itu cukup baik dan membuktikan dirinya selalu ingin kompetitif dan selalu ingin meraih kemenangan di setiap laganya.

Selain itu, Chivu terkesan fleksibel dengan taktik, berbeda dengan Inzaghi yang berpatokan pada formasi tiga bek dengan skema 3-5-2.

Taktik yang fleksibel ini membuat Chivu lebih bisa beradaptasi dengan gaya permainan lawan, yang jelas menguntungkan Inter.

Karenanya, Chivu bisa saja membawa Inter meraih kesuksesan dengan permainan menyerang yang ia anut dan kemampuannya beradaptasi dengan taktik lawan.

Serie A ItaliaInter MilanIn Depth SportsSimone InzaghiCristian ChivuLiga Italia

Berita Terkini