Buntut Rasisme Kepada Lukaku, Juventus Berpotensi Kehilangan Pemasukan
INDOSPORT.COM – Juventus bisa berpotensi kehilangan pemasukan akibat pelecehan rasis yang ditujukan kepada bintang Inter Milan, Romelu Lukaku di Coppa Italia.
Pada pertandingan antara Juventus vs Inter Milan di semifinal leg pertama Coppa Italia, Rabu (05/04/23) dini hari berakhir dengan skor imbang 1-1.
Pertandingan tersebut menjadi laga yang menegangkan karena turut diwarnai dengan drama kartu merah.
Juan Cuadrado, Romelu Lukaku, dan Samir Handanovic menjadi korban dari kartu merah pada laga tersebut.
Bahkan, bintang Inter Milan, Romelu Lukaku juga turut menjadi korban rasisme yang dilakukan oleh pendukung Juventus.
Kejadian tersebut terjadi ketika Lukaku hendak mengeksekusi tendangan penalti untuk menyamakan kedudukan.
Tapi, striker asal Belgia itu pada akhirnya sukses untuk mengeksekusi penalti dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit kelima di tambahan waktu babak kedua.
Setelah berhasil menyamakan kedudukan, Lukaku secara mengejutkan melakukan selebrasi dengan mendiamkan pendukung Bianconeri.
Apes, selebrasi yang dilakukan Lukaku justru dianggap sebagai perilaku provokatif, sehingga wasit memutuskan untuk memberikannya kartu kuning kedua.
Akibatnya, Juventus berpotensi kehilangan pemasukan karena dilaporkan akan melarang para pendukungnya yang sudah melakukan pelecehan rasisme kepada Romelu Lukaku.
1. Juventus Berikan Larangan Bagi Pelaku Rasisme
Daily Mail melaporkan bahwa Juventus dengan tegas mengutuk segala bentuk rasisme, terutama setelah pelecehan yang dilakukan para pendukungnya kepada Lukaku.
Selepas pertandingan, Juventus berjanji akan bekerja sama dengan polisi untuk mengidentifikasi para pelaku rasisme.
Selain itu, Bianconeri menuntut mereka untuk bertanggung jawab atas gerakan serta nyanyian rasis yang terjadi pada laga semifinal Coppa Italia.
“Juventus Football Club, akan bekerja sama dengan polisi untuk mengidentifikasi mereka agar bertanggung jawab atas pelecehan rasis yang terjadi tadi malam,” tulis Daily Mail.
“Dalam hal ini ‘Kode Persetujuan’ yang mengatur pelarangan individu juga akan diterapkan pada mereka yang bertanggung jawab.
Sikap tersebut merupakan bentuk dari komitmen Juventus sejak 2010 terkait masalah diskriminasi, rasial, dan lainnya.
Juventus juga mendapat dukungan dari Serie A dengan menambahkan bahwa Liga secara tegas mengutuk segala bentuk rasisme dan diskriminasi.
Mereka menyampaikan bahwa karakter yang hadir di tribune tidak boleh merusak pertunjukkan sepak bola.
Kampanye anti rasisme telah ditandatangani sejak dua minggu lalu sebagai bentuk nyata dari komitmen untuk menjaga agar tidak terjadi penghinaan.
Sumber: Daily Mail