Kasus Barcelona Suap Wasit Masuki Babak Baru, UEFA Segera Jatuhkan Sanksi Berat
INDOSPORT.COM - Masalah dugaan kasus suap wasit yang dilakukan oleh klub raksasa Liga Spanyol (La Liga) yakni Barcelona telah memasuki babak baru.
Asosiasi Sepak Bola Eropa atau UEFA kabarnya akan segera mengambil langkah dengan memberikan sanksi kepada Barcelona pada Juni 2023 mendatang.
Dilansir dari Marca, Presiden UEFA yaitu Aleksander Ceferin bakal segera mengambil sikap. Dalam kongres di Lisbon, Portugal beberapa waktu lalu, ia menyebut sangat terkejut oleh apa yang dilakukan Barcelona.
Kasus yang disebut dengan nama 'Skandal Negreira' tersebut merupakan kasus yang belum pernah ditemukan oleh Aleksander Ceferin, sepanjang kariernya di dunia sepak bola.
Sebagaimana diketahui, Barcelona diduga melakukan penyuapan kepada mantan Wakil Presiden Komite Wasit Liga Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira saat masih aktif menjabat pada 2016 hingga 2018 lalu.
Penyuapan dilakukan ke perusahaan milik Jose Maria yang bernama Dasnil 95 sebesar 1,4 juta euro atau setara mencapai sekitar RP27,5 miliar.
Salah satu sanksi yang kemungkinan dijatuhkan oleh UEFA kepada Barcelona yakni tidak boleh berpartisipasi di kompetisi Eropa tingkat apa pun di musim 2023-2024 mendatang.
Artinya, meski Blaugrana pernah juara Liga Spanyol musim 2022-2023 ini mereka tidak akan bisa merumput di ajang Liga Champions Eropa.
1. Alasan UEFA Beri Sanksi pada Juni 2023
Kemudian ada alasan mengapa UEFA baru menjatuhkan sanksi kepada Barcelona saat memasuki bulan Juni 2023 mendatang. Pasalnya, momen tersebut merupakan waktu yang tepat sebelum musim 2023-2024 berlangsung.
Hal ini dikarenakan UEFA harus melakukan proses administrasi kepada seluruh peserta sebelum Liga Champions Eropa 2023-2024 digelar.
Bentuk sanksi yang diambil UEFA ini pun sudah berlandaskan pada hukum yang tertulis. Menurut pasal 4.02 dalam buku regulasi asosiasi, UEFA memiliki kewenangan untuk membatalkan partisipasi klub.
Hukuman berlaku bila mana sebuah klub sudah sah divonis terlibat "kegiatan mengatur atau memengaruhi pertandingan di tingkat nasional" atau suap dan sejenisnya.
Namun, UEFA juga harus siap untuk menghadapi perang hukum bila Barcelona mengajukan banding. Batrca berencana untuk mengajukan kompensasi kepada UEFA senilai 100 juta euro atau setara Rp1,64 triliun apabila mereka dinyatakan bersalah.
Adapun nilai 100 juta euro itu adalah kalkulasi dari proyeksi pemasukan yang hilang, bila mereka absen di kejuaraan tersebut. Kemudian ganti rugi hangusnya uang dari sponsor atau penjualan merchandise.
Sebagai komparasi, Barca mengeklaim telah mengeruk pendapatan 70 juta euro dari partisipasi di Liga Champions 2021-2022 lalu.
Sumber: Marca