Loyo di Laga Chelsea vs Liverpool, Ini Alasan Havertz Tak Pantas Jadi Starter
INDOSPORT.COM – Penampilan Kai Havertz pada laga Chelsea vs Liverpool di laga lanjutan Liga Inggris (Premier League) 2022-2023 kembali menjadi sorotan.
Berlangsung di Stadion Stamford Bridge, Rabu (05/04/23) Chelsea kembali gagal meraih kemenangan saat ditahan imbang tanpa gol oleh Liverpool.
Kendati demikian, performa The Blues di bawah pelatih intern Bruno Saltor Grau terlihat ada peningkatan.
Hanya saja lini depan Chelsea masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Pada pelaksanaan Liga Inggris 2022-2023, Chelsea hanya mampu mencetak 29 gol dari total 29 penampilan. Sementara Liverpool telah mencetak 48 gol dari 28 laga.
Hal tersebut menunjukkan jika The Blues perlu segera memperbaiki ketajaman dan kepercayaan diri dari para penyerangnya.
Klub asal London Barat itu sejatinya memiliki striker menjanjikan seperti, Pierre-Emerick Aubameyang dan striker muda David Datro Fofana.
Namun, Bruno Saltor masih belum berani untuk menurunkan mereka karena terikat dengan pakem yang dianut pelatih sebelumnya, Graham Potter.
Alhasil, Kai Havertz selalu dipaksakan menjadi starter meski dia terus menunjukkan kekurangan ketika bermain sebagai seorang striker.
Tapi, penampilan Kai Havertz pada laga Chelsea vs Liverpool telah membuktikan bahwa klub seharusnya mulai mengambil langkah untuk bintangnya.
1. Kai Havertz Perlu Diistirahatkan
Setelah pertandingan melawan Liverpool, Kai Havertz mengungkapkan bahwa hasil Chelsea dalam beberapa laga terakhir banyak memengaruhi performa para pemainnya.
Seperti diketahui, Chelsea saat ini berada di urutan 11 klasemen Liga Inggris 2022-2023 karena telah mengalami 10 kekalahan dan sembilan hasil imbang.
The Blues juga berada dalam situasi yang kurang stabil karena kedatangan pemain baru dengan jumlah cukup banyak.
Selain itu, Chelsea juga telah mengalami dua pergantian pelatih hanya dalam kurun waktu satu musim.
Kondisi tersebut diyakini menjadi penyebab performa The Blues tak konsisten dan cenderung menunjukkan adanya penurunan.
“Mungkin iya. Terutama setelah kalah, kami kehilangan kepercayaan diri. Jadi, membuatnya tidak lebih mudah di depan gawang,” kata Havertz kepada Sky Sport.
“Tugas kami adalah mencetak gol. Sekarang kami harus bersiap untuk akhir pekan dan terus berusaha,” pungkas penyerang Chelsea itu.
Menurut catatan Whoscored, Kai Havertz merupakan salah satu pemain dengan tingkat konversi terburuk di lima liga top Eropa musim ini.
Sosok pahlawan Chelsea di final Liga Champions 2020/2021 itu hanya memiliki konversi sebesar 26,7 persen untuk mencetak gol.
Oleh karena itu, penting bagi Chelsea guna memberikan waktu bagi Kai Havertz untuk istirahat dan mulai mempertimbangkan David Datro Fofana atau Pierre-Emerick Aubameyang.
Sumber: Whoscored, Sky Sport