Kronologi Imigrasi Deportasi Wallace Costa, Eks Kapten PSIS yang Dipaksa Pulang ke Brasil
INDOSPORT.COM - Inilah kronologi bek asal Brasil, Wallace Costa Alves (WCA), dideportasi Imigrasi pada Kamis (6/4/23) dini hari WIB. Wallace yang sempat jadi andalan PSIS Semarang di Liga 1 mengakhiri perjalanan di Indonesia dengan cara yang tak mengenakkan.
Wallace Costa sejatinya merupakan salah satu pemain dengan menit bermain tinggi di Indonesia. Sebelum menjadi pengangguran sepanjang musim 2022/2023, Wallace merupakan kapten tim PSIS.
Wallace mencatatkan 28 kali kesempatan bermain sepanjang musim 2021/2022. Ia tak sekadar tangguh di lini belakang, namun juga tajam saat menyerang dengan catatan enam gol.
Catatan ini mirip dengan prestasinya bersama PSIS pada Liga 1 2019. Ia bermain 32 kali dan sukses mengemas enam gol.
Sebelum gabung PSIS, Wallace sempat semusim bersama Persela Lamongan dengan catatan 30 kali main dan mencetak empat gol.
Main Tarkam
Sayangnya, prestasi sebagai bek tangguh dalam tiga musim terakhir tak membuat nasibnya berjalan mulus pada musim 2022/2023.
PSIS tak memperpanjang kontraknya dan memilih sosok Alie Sesay pada awal musim. Lalu pada paruh kedua, ketika Alie Sesay keluar, PSIS pilih merekrut gelandang asal Jepang, Ryo Fujii.
Beberapa klub yang sempat menjadi tujuan Wallace pada akhirnya juga memilih nama lain. Akhirnya, sepanjang tahun 2022 hingga awal 2023, Wallace lebih sering terdengar bermain sepak bola antarkampung (tarkam) di berbagai daerah.
Wallace dikabarkan sering bermain di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terakhir, Wallace yang sempat tinggal di Semarang, ternyata sudah bergeser ke Kediri.
1. Melaporkan Diri ke Imigrasi
Lantaran pasrah tak mendapat klub pada musim ini, Wallace pilih melaporkan diri ke Kantor Imigrasi Kelas II Kediri. Ia bersama keluarganya telah overstay selama 90 hari.
Setelah dilakukan komunikasi, Wallace pun dideportasi oleh pihak Imigrasi Kediri. Ia pulang dengan dibiayai Embassy Brasil karena tak punya uang untuk membeli tiket pesawat.
Wallace bersama istri dan ketiga anaknya pulang menggunakan pesawat Qatar Airlines QR 955 rute Jakarta-Doha Qatar dan diteruskan ke Brazil.
Deportasi ini membuat Wallace bersama keluarganya tak diperbolehkan masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
Respons PSIS Semarang
Kabar Wallace Costa dideportasi Imigrasi Kediri sudah didengar PSIS Semarang dan suporter setianya. Selama ini, suporter PSIS masih mengikuti kegiatan Wallace melalui instagram resminya.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi, turut prihatin dengan kabar Imigrasi Kediri mendeportasi mantan kapten timnya.
"Pertama kami prihatin karena Wallace pernah memperkuat PSIS. Kami pun juga mendoakan semoga Wallace dan keluarga selamat sampai Brasil," tutur Yoyok Sukawi, Kamis (6/4/23) sore.
Yoyok berharap apa yang dialami Wallace menjadi pelajaran bagi para pemain asing. Jika tak mendapat klub lagi, maka lebih baik pulang ke negaranya atau mencari petualangan di negara baru.
"Mungkin buat semua pemain asing yang tidak punya klub, jangan dipaksakan untuk tinggal di Indonesia dan main tarkam di sini," tutur Yoyok Sukawi.
Kejadian mantan pesepakbola dideportasi Imigrasi sejatinya bukan yang pertama. Imigrasi Kelas 1 Surakarta juga pernah mendeportasi bek asal Rusia, Sergei Litvinov pada tahun 2014 lalu.