x

Deretan Kebodohan Todd Boehly yang Bikin Chelsea Berantakan Musim Ini

Minggu, 9 April 2023 19:45 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Raksasa Liga Inggris (Premier League), Chelsea, tengah berantakan musim ini. Carut-marut kondisi ini tak lepas dari kebodohan sang pemilik, Todd Boehly.

INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Inggris (Premier League), Chelsea, tengah berantakan musim ini. Carut-marut kondisi ini tak lepas dari kebodohan sang pemilik, Todd Boehly.

Awan hitam masih terus bersamayam di London Barat, tepatnya bersama salah satu klub papan atasnya, yakni Chelsea.

Hal ini menyusul kekalahan yang diderita tim berjuluk The Blues itu di pekan ke-30 Liga Inggris 2022/23 kala bertamu ke markas Wolverhampton Wanderers, Sabtu (08/04/23).

Dalam lawatannya kali ini, tim besutan Frank Lampard itu harus menelan kekalahan 0-1 dari tuan rumah lewat gol Matheus Nunes di menit ke-31.

Kekalahan itu pun terasa menyakitkan bagi Chelsea, mengingat hasil ini membuat The Blues harus tertahan di peringkat ke-11.

Baca Juga

Apesnya, posisi ini justru mendekatkan Chelsea pada jeratan degradasi, menyusul raihan 39 poin dari 30 laga yang telah dimainkannya.

Torehan ini pun terbilang mengejutkan. Sebab, tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu digadang-gadang akan menjadi kekuatan menakutkan.

Baca Juga

Prediksi ini lahir karena aksi belanja jor-joran Chelsea di dua bursa transfer terakhir dengan biaya sebesar Rp5 triliun lebih.

Namun yang terjadi, Chelsea bukannya malah membaik dan malah justru memburuk, sehingga terpuruk di papan bawah klasemen.

Carut-marut ini tentu tak lepas dari kebijakan sang pemilik baru, yakni konsorsium Todd Boehly. Hampir semua kebijakannya membuat Chelsea berada dalam posisi mengenaskan. Apa saja kebijakan itu?

Baca Juga

1. Ganti Pelatih 4 Kali Semusim

Mateo Kovacic (tengah) dan Hakim Ziyech (kiri) berjalan lesu usai Chelsea kalah dari Brighton (29/10/22). (Foto: Reuters/John Sibley)

1. Memecat Thomas Tuchel

Carut-marut kondisi Chelsea, terutama di lapangan, tak lepas dari pemecatan tak berdasar yang dilakukan Todd Boehly kepada Thomas Tuchel.

Bukan rahasia lagi jika pemecatan yang dilakukan pada September 2022 lalu murni bukan karena performa Chelsea, melainkan intrik politik di tubuh manajemen.

Beredar kabar bahwa keputusan memecat ini dikarenakan Tuchel bagian dari rezim sebelumnya, Roman Abramovich. Ada pula kabar bahwa pelatih asal Jerman itu tak bisa diajak bekerjasama dengan pemilik baru.

Pemecatan ini pun terbukti fatal, karena laju Chelsea selepas kepergian Tuchel kian menjadi buruk. Maka tak heran jika pelatih berusia 49 tahun itu menyebut The Blues bukanlah klub yang ia kenal.

“Klub (Chelsea) telah berubah sepenuhnya. Karena klub saat ini telah jauh berbeda ketimbang saat saya masih ada di sana,” ujar Tuchel.

Baca Juga

2. Tak Punya Visi soal Pelatih

Pemecatan Tuchel dan penunjukkan Graham Potter dalam waktu singkat membuktikan bahwa Todd Boehly melakukan blunder besar.

Pasalnya, pergantian ini terjadi di tengah musim dan Graham Potter bukanlah pelatih dengan nama besar dan kepribadian hebat untuk memimpin tim sekelas Chelsea.

Baca Juga

Parahnya lagi, Todd Boehly memberikan kontrak lima tahun kepada Graham Potter. Sehingga, wajar rasanya jika harusnya ia bersabar terhadap pilihannya itu, karena pelatih yang bersangkutan akrab dengan proyek.

Namun, ia dan konsorsiumnya memilih memecat Graham Potter dan menggantikannya dengan Frank Lampard yang tak punya kiprah apik saat menukangi Chelsea.

Tercatat, Todd Boehly memiliki rapor merah dengan memiliki empat pelatih selama semusim, yakni Tuchel, Graham Potter, Bruno Saltor, dan Frank Lampard, yang membuktikan dirinya terus melakukan blunder.

Baca Juga

2. Terlalu Jor-joran ke Pemain Muda

Para pemain Chelsea tertunduk lesu pasca kalah dari Newcastle United (13/11/22). (Foto: Reuters/Lee Smith)

3. Aktif Berbelanja

Todd Boehly dan konsorsiumnya datang dengan visi apik, yakni mengandalkan pemain muda yang punya jam terbang tinggi untuk masa depan.

Tak ayal mereka rela mengeluarkan dana besar guna mendatangkan pemain-pemain muda yang tengah naik daun ke Chelsea.

Sebut saja Enzo Fernandez, Mykhaylo Mudryk, Noni Madueke, Wesley Fofana, Joao Felix, Benoit Badiashile, dan sederet pemain lainnya.

Selain itu ada pula sederet pemain matang lainnya yang punya nama besar seperti Raheem Sterling, Marc Cucurella, dan Kalidou Koulibaly.

Aktifnya Todd Boehly berbelanja pun membuat skuad Chelsea menumpuk, sehingga membuat pelatih manapun akan kesulitan menentukan skuadnya.

4. Terlalu Andalkan Darah Muda

Karena belanja yang aktif ini, Chelsea pun saat ini berisikan para pemain muda tanpa adanya banyak pemain senior yang bisa membimbingnya.

Hal ini pun menjadi kesalahan elementer Todd Boehly yang memilih berpaku pada proyeknya, ketimbang menyadari bahwa Chelsea tak pernah mengenal proyek sehingga bisa menjadi tim besar dan bermental juara.

Pemain muda memang baik untuk masa depan. Tapi pemain senior juga dibutuhkan untuk menyeimbangkan skuad dan menjaga keharmonisan ruang ganti.

Sayangnya, Todd Boehly melakukan blunder dengan memutuskan menjalankan proyeknya secara cepat dan merusak struktur serta filosofi yang dimiliki Chelsea di era Abramovich.

Hal-hal ini pun membuat Chelsea kini berada dalam titik nadir dan akan jadi pembelajaran penting bagi Todd Boehly beserta konsorsiumnya dalam petualangan perdananya sebagai pemilik klub sepak bola.

ChelseaIn Depth SportsLiga InggrisTodd BoehlyOne Football

Berita Terkini