Titik Nadir Chelsea, Ciptakan Rekor Terburuknya dalam Sejarah Liga Inggris
INDOSPORT.COM - Chelsea dipastikan mengukir rekor terburuknya dalam sejarah tampil di Liga Inggris (Premier League), akibat performa inkonsistensinya di musim ini.
Hasil negatif paling anyar dipetik Chelsea dalam lawatan ke Molineux Stadium, markas Wolves, Sabtu (9/4/23). The Blues kalah 0-1 dari tim tuan rumah.
Matheus Nunes menjadi pahlawan kemenangan Wolves atas Chelsea. Gelandang asal Portugal itu mencetak gol untuk timnya pada menit ke-31.
Tambahan tiga poin membawa Wolves melesat ke peringkat 12 klasemen Liga Inggris dengan 31 poin.
Sedangkan Chelsea tepat berada di atas Wolverhampton dengan membukukan 39 poin.
Hasil tersebut sekaligus menggenapkan kekalahan The Blues sebanyak tujuh pertandingan tandang di Liga Inggris musim ini. Terakhir kali, mereka menderita kekalahan tandang dalam satu musim 2000-2001 (8 kali).
Jika ditotal secara keseluruhan, Chelsea telah mengalami 11 kekalahan di Liga Inggris 2022-2023, kemudian 10 kali menang dan 9 seri.
Meski kompetisi tinggal menyisakan beberapa laga lagi, The Blues secara sah telah menciptakan rekor terburuknya sepanjang tampil di Premier League.
Musim lalu, mereka jauh lebih powerfull dengan finis di posisi ketiga klasemen. Selain itu, Chelsea hanya menelan 6 kekalahan dan memetik 21 kemenangan dan 8 seri dari 38 pertandingan.
Jelas catatan ini menjadi penurunan prestasi dari klub asal London Barat tersebut. Terlebih, Chelsea sudah berulang kali melakukan pergantian pelatih pada musim ini.
1. Gonta-ganti Pelatih, tapi Nihil
Memasuki musim kompetisi 2022-2023, Chelsea langsung memecat sosok Thomas Tuchel dari kursi kepelatihan.
The Blues memecat Tuchel saat turnamen baru berjalan beberapa pekan saja. Langkah itu diambil setelah Chelsea menderita serangkaian hasi minor.
Puncaknya saat mereka tersingkir dari Liga Champions usai dikalahkan Dinamo Zagreb 0-1.
The Blues pun langsung bergerak cepat mencari pelatih baru setelah mendepak Tuchel. Dan posisi tersebut digantikan Graham Potter, eks manajer Brighton.
Pihaknya resmi menunjuk Potter sebagai pelatih baru Chelsea, pada September 2022, dengan durasi kontrak lima tahun.
Todd Boehly bahkan sampai rela membayar kompensasi sebesar 21 juta poundsterling untuk bisa mendongkrak performa klubnya.
Alih-alih mendapatkan angin segar, penampilan The Blues malah semakin merosot di paruh kedua Liga Inggris musim 2022-2023.
Mereka tak hanya terjebak dari hasil minor, tapi seringkali jadi bahan perolehan poin lawan. Alias, terus-menerus mengalami kekalahan di Premier League.
Puncaknya, saat Chelsea kalah atas Aston Villa dengan skor 0-2 dalam pekan ke-29 Liga Inggris. Berselang sehari, Graham Potter pun langsung dipecat dari jabatanya.
Terakhir, sosok Frank Lampard rela berkorban untuk menduduki jabatan pelatih interim hingga akhir musim. Lagi dan lagi Chelsea kembali kalah atas Wolves 0-1. Padahal laga itu adalah debut Lampard. Lantas siapa yang mampu mendongkrak performa The Blues? Menarik untuk dinantikan!