Belajar dari Kanjuruhan, Arema FC Ingin Rivalitas Derby Jatim Kembali Sehat
INDOSPORT.COM - Arema FC menyisipkan misi ganda dalam menatap jadwal tunda Liga 1 menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion PTIK Jakarta, Selasa (11/04/23).
Tim berjulukan Singo Edan itu paham betul bagaimana Derby Jatim itu sangat berpotensi berlangsung dengan tensi tinggi selama 90 menit nanti.
Maka dari itu, Arema FC sangat menginginkan hal itu tak lagi terjadi. Pasalnya, mereka sudah pernah punya pengalaman paling buruk melalui Tragedi Kanjuruhan.
"Pengalaman (derby) kemarin sampai ada yang menjadi korban," ucap pelatih Arema FC, Joko Susilo dalam pre-match press conferrence, Senin (10/04/23).
"Kami tidak ingin begitu. Kami ingin menghentikan (rivalitas yang tidak sehat seperti) pengalaman yang lalu," sambung Coach Gethuk, panggilan karibnya.
Ya, publik sepak bola Malang Raya jelas tak akan pernah melupakan Derby Jatim yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Persebaya, Sabtu (01/10/22) silam.
Ketika itu, 3 gol Persebaya Surabaya dilesakkan Silvio Junior saat laga baru berjalan 8 menit, sebelum dilengkapi gol Leonardo Lellis (32) dan Sho Yamamoto (51).
Sementara 2 gol Arema FC diborong oleh Abel Camara. Striker asal Portugal itu menjebol gawang Persebaya pada menit 42 dan 45 dari titik penalti.
Ironisnya, terjadi insiden memilukan selepas peluit panjang. Kerusuhan lantas bergulir dengan melibatkan lebih dari 40 ribu penonton dengan pihak keamanan.
Insiden itu lantas menyebabkan 135 nyawa melayang dan ratusan lainnya luka-luka. Derby Jatim pada putaran pertama Liga 1 itu lantas dikenang sebagai Tragedi Kanjuruhan.
1. Dambakan Rivalitas Sehat
Maka dari itu, Joko Susilo sangat mengharapkan Derby Jatim kembali mengusung rivalitas sehat, yang murni pertandingan sepak bola 90 menit saja di lapangan hijau.
Sudah seharusnya tidak ada lagi perang urat syaraf atau yang lebih dikenal sebagai psywar diantara kedua belah pihak, baik di dunia nyata hingga media sosial.
"Kami ingin tunjukkan bahwa (segala rivalitas buruk) Arema FC dan Persebaya sudah selesai," sambung Joko Susilo.
"Kami ingin menjalani suasana yang baru. Sudah tidak ada masalah lagi, dimanapun pertandingan digelar," tambah eks Pelatih Persik Kediri tersebut.
Joko Susilo pun sedikit mengisahkan bahwa secara pribadi, ada kedekatan diantara para pemain dan pelatih. Termasuk dirinya dengan Pelatih Persebaya, Aji Santoso.
Ya, keduanya memang tak bisa dipisahkan dalam sejarah sepak bola di Malang. Bahkan, keduanya menjadi legenda hidup Tim Singo Edan atas karir sebagai pesepak bola dulu.
"Saya ini sangat dekat dengan Coach Aji. Sebelum ke Arema FC, saya seringkali diskusi bersama-sama," tutur eks striker Arema Malang tersebut.
Keduanya juga sempat berada di staf kepelatihan Arema FC musim 2017 lalu. Aji Santoso sebagai head coach, sedangkan Joko Susilo menjabat asisten pelatih.
Namun, kebersamaan itu tak berlangsung lama setelah Aji Santoso mundur pada paruh musim. Joko Susilo kemudian menjadi penggantinya hingga Liga 1 rampung.
Duel Persebaya Surabaya vs Arema FC diharapkan tidak cuma jadi ajang reuni kedua pelatih saja namun juga satu langkah kecil untuk memperbaiki reputasi Derby Jatim.