Bedah Kualitas Moussa Diaby, Penyerang Prancis yang Merapat ke Arsenal
INDOSPORT.COM â Penyerang asal Prancis, Moussa Diaby, dikabarkan akan meninggalkan Bayer Leverkusen dan berlabuh ke Arsenal pada musim panas 2023 mendatang.
Dilaporkan oleh media Jerman, Bild, klub asal London Utara itu menjadi salah satu peminat jasa winger berusia 23 tahun tersebut.
Penyerang milik Bayer Leverkusen itu diyakini akan berlabuh ke Arsenal pada musim panas nanti karena pendekatan yang dilakukan The Gunners.
Pendekatan yang dilakukan pun berbuah manis, karena Moussa Diaby telah berhasrat meninggalkan BayArena pada musim panas 2023 nanti.
Karena hasratnya untuk pergi telah menggebu-gebu, Leverkusen pun mau tak mau harus menjualnya di bursa transfer musim panas 2023.
Arsenal pun hanya perlu memberikan penawaran kepada Bayer Leverkusen untuk mengamankan jasa Moussa Diaby di musim panas nanti.
Kebetulan, eks penggawa Paris Saint-Germain ini tengah menjadi buruan klub-klub top Eropa lainnya, termasuk rival Arsenal di Liga Inggris, Newcastle United.
Dengan kondisi tersebut, Arsenal mau tak mau harus memberikan penawaran ke Leverkusen dalam waktu dekat, dan bisa mempersuasi pemain agar mau bergabung.
Untuk mendapatkannya, Leverkusen diyakini akan meminta mahar minimal 50 juta euro (Rp818 miliar) karena kontrak sang pemain masih tersisa hingga 2025 mendatang.
Bakal datangnya Moussa Diaby menghadirkan tanda tanya, mengingat banyaknya stok winger Arsenal. Lalu, apa yang membuat The Gunners tertarik memboyongnya di bursa transfer musim panas 2023 nanti?
1. Profil Moussa Diaby
Moussa Diaby sejatinya bukanlah penyerang murni. Ia berposisi sebagai penyerang sayap dan juga bisa dipasang sebagai gelandang serang.
Pemain kelahiran Paris pada 7 Juli 1999 itu telah mengasah penampilannya sebagai winger sejak menimba ilmu di akademi Paris Saint-Germain.
Dirinya menimba ilmu di akademi PSG sejak 2013 dan sempat dipinjamkan ke tim Italia, Crotone, selama setengah musim pada musim 2017/18.
Setelah melakoni masa peminjaman, Moussa Diaby pun sempat masuk ke skuad utama PSG di bawah arahan Thomas Tuchel.
Bahkan, ia menjadi andalan di bawah arahan Tuchel, dengan tampil sebanyak 34 pertandingan dengan sumbangan 4 gol dan 7 assist.
Meski jadi andalan, PSG memutuskan untuk melepasnya karena adanya penawaran dari Bayer Leverkusen sebesar 15 juta euro di musim panas 2019.
Ia pun kemudian berlabuh ke Leverkusen dan menjadi andalan tim berjuluk Die Werkself itu. Di musim pertamanya, Moussa Diaby mampu mencetak 8 gol dan 8 assist dari 37 laga.
Catatan ini bertambah di musim 2020/21 atau musim keduanya, dengan sumbangan 10 gol dan 15 assist dari 43 pertandingan.
Lalu di musim ketiganya atau musim 2021/22, Moussa Diaby mencatatkan catatan terbaiknya dengan mencetak 17 gol dan 14 assist dari 42 pertandingan.
Karena catatannya itu ia menjadi buruan banyak klub, termasuk Arsenal. Namun, bagaimana dengan kualitasnya terlepas dari gol dan assist yang ia cetak?
2. Winger Tajam dan Kreatif
Jika melihat catatan gol dan assistnya, Moussa Diaby bisa dikatakan sebagai penyerang komplet yang tajam dan juga kreatif.
Hal ini juga terbukti dari catatannya per 90 menit. Sebagai winger, ia rata-rata mencatatkan 0,37 gol per 90 menit dan mencatatkan 0,27 assist per 90 menit, atau hampir seimbang.
Soal kreativitasnya, Moussa Diaby membuat rata-rata 3,53 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan yang berbuah tembakan ke gawang baik dengan dribel dan umpan.
Kemampuan dribelnya pun cukup mumpuni. Tercatat, Moussa Diaby mencatatkan 4,22 tusukan ke area lawan per 90 menit dan rata-rata mencetak 1,65 dribel sukses per 90 menit.
Sebagai penyerang, Moussa Diaby tak pernah dituntut untuk bertahan, sehingga catatannya dalam bertahan pun kurang mumpuni.
Dengan kata lain, Moussa Diaby kurang cocok bermain sebagai penyerang yang rajin naik turun, tapi mematikan saat bermain Ball Possession.
Permasalahan pun hadir bagi Arsenal jika Moussa Diaby datang. Sebab, ia berposisi sebagai winger kanan, posisi yang sama dengan Bukayo Saka.
Dengan catatan apik itu, tentu sangat disayangkan jika Mikel Arteta harus menjadikan Moussa Diaby sebagai pelapis Bukayo Saka saja.
Sehingga, Arteta pun bisa memanfaatkan Moussa Diaby sebagai winger kiri dan menggeser Gabriel Martinelli sebagai penyerang pelapis Gabriel Jesus.