Gibran Rakabuming Pamer Alat Canggih, Rumput Stadion Manahan Jadi Kinclong
INDOSPORT.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming tampak begitu puas dengan renovasi Stadion Manahan, Solo. Ia bahkan tak ragu memamerkan nuansa mewah nan kiclong rumput stadion.
Rampungnya proses perbaikan Stadion Manahan siap menyambut era baru yang penuh dengan gebrakan untuk sepak bola Indonesia.
Persiapan yang sebelumnya dilakukan untuk menyambut Piala Dunia U-20 memang jadi momentum tersendiri bagi Stadion Manahan untuk bersolek.
Potret bersih dan menyegarkan Manahan tersebut dibagikan Gibran Rakabuming Raka melalui akun Twitternya.
Terlihat ada mesin jahit rumput canggih yang digunakan untuk memoles kualitas lapangan.
Alhasil, rumput hijau Stadion Manahan tampak hijau segar dengan kilauan lampu sorot lapangan.
Gibran sendiri memantik warganet untuk bersama-sama menilai hasil renovasi stadion kebanggan masyarakat Solo tersebut.
"Coba dong rumputnya stadion manahan dinilai dari 1 sampai 10, canggih juga ini alatnya," kata Gibran, dikutip dari Twitter-nya.
Tak sedikit netizen media sosial yang ingin menjajal kualitas rumput terbaru di Stadion Manahan. Selain itu, mereka juga tak sabar dengan laga-laga yang akan digelar di sana.
"Rumput e 10 pakde, sing tukang ngerekam 2, kurang di zoom menh sopo reti ono jejak Piala Dunia U-22." @0Ashc****
1. Sempat Digadang Jadi Venue Piala Dunia U-20
Stadion Manahan sebelumnya dijadwalkan akan menjadi salah satu venue yang digunakan dalam perhelatan Piala Dunia U-20.
Tercatat ada enam stadion yang direkomendasikan, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali) dan Stadion Jakabaring (Palembang).
Sayang kompetisi akbar tersebut batal berlangsung pada bulan Mei ini. Hal itu buntut adanya penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi salah satu kepala daerah yang mengutuk keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Ia menyebut kehadiran Israel di Tanah Air, menjadi salah satu pengkhianatan terhadap konstitusi negara.
"Penting bagi kita untuk tetap menyuarakan dukungan kita kepada perjuangan Palestina merdeka," kata Ganjar kala itu.
Sikap tersebut senada dengan Gubernur Bali I Wayan Koster yang menyurati Menpora sebelum sesi drawing Piala Dunia U-20.
Koster yang masih satu partai dengan Ganjar menjabarkan dalih serupa untuk menolak kehadiran Timnas Israel.
Akibatnya FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pihaknya berdalih kondisi sepak bola Tanah Air belum kondusif.
Keputusan tersebut tentu menjadi kekecewaan bagi seluruh masyarakat Indonesia karena impian untuk memajukan sepak bola harus pupus karena masalah politik.