x

Ketika Perjalanan Indah Persik Kediri di Liga 1 Berujung Antiklimaks

Jumat, 14 April 2023 18:38 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Isman Fadil
Laga Liga 1 antara Persik Kediri vs Persikabo 1973 di Stadion Brawijaya (Kediri), Jumat (07/04/23). (Foto: MO Persik Kediri)

INDOSPORT.COM - Suka tidak suka publik sepak bola nasional mesti memberi acungan jempol terhadap kiprah Persik Kediri pada Liga 1 musim 2022/2023.

Tim berjuluk Macan Putih itu mampu bangkit dari keterpurukan, setelah seringkali akrab di papan bawah dan paling terancam terdegradasi ke Liga 2.

Namun, kerja keras anak asuh Divaldo Alves membuahkan hasil manis. Yang paling fenomenal, tak lain adalah catatan kemenangan 9 kali secara beruntun.

Hingga pada akhirnya, Persik Kediri bertengger di peringkat 11 dengan 44 angka. Prestasi ini menyamai musim 2021/2022 lalu ketika masih ditangani Javier Roca.

Sayang, perjalanan indah Persik Kediri berujung antiklimaks. Ada sejumlah hal yang membuat pertarungan keras mereka berujung tak sesuai harapan banyak pihak.

Baca Juga

Gagal Catat Rekor

Persik Kediri begitu percaya diri untuk melakukan prestasi yang tak pernah bisa dilakukan tim lain di era Liga 1. Yaitu dengan kemenangan 10 kali secara beruntun.

Kesempatan itu terbuka ketika Tim Macan Putih menantang Persis Solo pada pekan ke-34. Tapi, mereka malah takluk 0-1 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis (13/04/23).

Baca Juga

Alhasil, rekor kemenangan beruntun Persik Kediri terhenti di angka 9. Kemenangan itu dicatat Arthur Irawan pada pekan ke-26 hingga 33 Liga 1 (1 laga berstatus tunda pekan 18).

Statistik ini menyamai PSM Makassar yang keluar sebagai juara Liga 1 musim ini. Tim Juku Eja mencatatnya mulai pekan 20 hingga 29 Liga 1.

Rekor serupa juga pernah dijalani Bali United pada musim 2019. Ketika itu, Ilija Spasojevic dkk meraihnya pada pekan ke-9 hingga 18.

Baca Juga

1. Ganti Pelatih

Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves. (Foto: MO Persik Kediri)

Hal lain yang tak sesuai harapan para suporter adalah cabutnya sang pelatih, Divaldo Alves yang gagal mencapai kesepakatan dengan klub perihal perpanjangan kontrak.

Padahal, pelatih kebangsaan Portugal itu mendapat banyak simpati dan dukungan untuk tetap menukangi Tim Macan Putih untuk musim 2023/2024 mendatang.

Baca Juga

Statistik yang dicatat eks pelatih Persebaya 1927 itu pun tak bisa dibilang biasa saja. Memimpin Persik selama 26 laga, Divaldo menyumbang 12 kemenangan, 6 imbang dan 8 kali kalah.

Sayang, kebersamaan itu hanya berlangsung 8 bulan. Karena sedari awal, Divaldo didatangkan menggantikan Javier Roca pada awal September 2022.

Baca Juga

Situasi itu pun memastikan Persik Kediri akan berganti pelatih untuk musim depan. Kendati sebagian besar pemain musim ini, dipertahankan oleh klub.

Baca Juga

2. Jersey Putih Tak Lagi Sakral

Laga Liga 1 antara Persik Kediri vs Persikabo 1973 di Stadion Brawijaya (Kediri), Jumat (07/04/23). (Foto: MO Persik Kediri)

Seiring kekalahan 0-1 di kandang Persis Solo, Kamis (13/04/23), otomatis runtuh pula mitos yang terbangun terhadap jersey berwarna putih.

Karena sejak mengenakan jersey besutan apparel dari Sragen Jawa Tengah itu, Persik tampil perkasa dengan memenangi 9 laga secara berturut-turut di Liga 1.

Tak pelak, jersey yang sejatinya menjadi opsi ketiga alias third itu tak lagi sakral. Kesaktian warna putih jersey Persik Kediri terhenti seusai kemenangan ke-9.

Kendati demikian, jersey ini tetap akan dikenang bagi para pecinta Persik Kediri dan masyarakat di Kota Tahu pada masa depan.

Lantaran jersey ini tak cuma menyumbang 27 poin secara berurutan, tapi juga turut mengangkat prestasi Persik yang sukses keluar dari zona degradasi musim ini.
 

Persik KediriLiga 1Divaldo Alves

Berita Terkini