Sakit tapi Tak Berdarah, 5 Momen Timnas Indonesia Jadi Runner Up SEA Games
INDOSPORT.COM – Tak hanya di Piala AFF saja, Timnas Indonesia U-22 juga mendapat sematan sebagai spesialis Runner Up di event SEA Games.
Sematan itu hadir karena catatan skuad Garuda yang kerap mendapatkan medali perak ketimbang menjadi kampiun atau meraih medali emas.
Hal tersebut yang menjadi motivasi Indra Sjafri selaku pelatih Timnas Indonesia U-22, yakni untuk mengakhiri penantian sejak terakhir kali meraih medali emas pada 1991 silam.
Sejak 1991 hingga SEA Games 2021 lalu, tim Merah Putih gagal meraih medali emas lebih banyak meraih medali perak di cabang olahraga sepak bola putra.
Kini di SEA Games 2023 ini, ada ambisi untuk menuntaskan puasa medali emas tersebut dan mengakhiri penantian yang telah berlangsung dua dekade lebih.
Dalam sejarahnya, Timnas Indonesia U-22 mampu mendulang 12 medali di SEA Games cabang olahraga sepak bola putra.
Dari 12 medali yang diraihnya itu, dua di antaranya adalah medali emas, lima medali perak, serta lima medali perunggu.
Catatan ini kalah jauh dari rival-rivalnya di Asia Tenggara seperti Thailand (26 medali), Malaysia (19 medali), Vietnam (15 medali), dan bahkan Myanmar (14 medali).
Karenanya, ada baiknya bernostalgia dengan mengenang lima momen kala Timnas Indonesia U-22 harus puas menjadi Runner Up di SEA Games.
Kapan saja Timnas Indonesia menjadi Runner Up SEA Games hingga lima kali tersebut? Berikut rangkuman INDOSPORT.
1. Kerap Kalah di Kandang
1. Indonesia 0-1 Malaysia (SEA Games 1979)
Timnas Indonesia meraih medali perak pertamanya di SEA Games 1979 kala menjadi Runner Up di belakang Malaysia yang menjadi juara kala itu.
Apesnya, kekalahan itu didapat Timnas Indonesia itu di Tanah Air, yakni di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), di mana tim besutan Wiel Coerver itu takluk 0-1 dari Malaysia.
Saat itu, satu-satunya gol Malaysia dicetak oleh sang legenda, yakni Mokhtar Dahari, dan membuat Timnas Indonesia harus menahan malu di hadapan pendukungnya sendiri.
2. Indonesia 1-1 Thailand (SEA Games 1997)
SEA Games 1997 kembali digelar di Indonesia. Karena tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Timnas Indonesia pun tampil superior hingga semifinal.
Usai mengangkangi Vietnam dan Malaysia di fase grup, Timnas Indonesia mampu mengalahkan Singapura di semifinal dan lolos ke final untuk melawan Thailand.
Tapi di partai final yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Timnas Indonesia harus puas menjadi Runner Up lagi usai kalah di drama adu penalti melawan Thailand, pasca bermain imbang 1-1 selama waktu normal.
3. Indonesia 1-1 Malaysia (SEA Games 2011)
SEA Games 2011 kembali di gelar di Indonesia. Sama seperti edisi 1997, Timnas Indonesia angkata Titus Bonai dan Patrich Wanggai ini tampil cemerlang.
Sejak fase grup, Timnas Indonesia mampu mengungguli Thailand dan lolos ke semifinal bersama Malaysia. Lalu, di semifinal Titus Bonai dkk mampu mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0.
Di final yang digelar di GBK, Timnas Indonesia lagi-lagi harus menahan malu karena harus puas menjadi Runner Up pasca dibekuk Malaysia lewat adu penalti, usai bermain imbang 1-1 sepanjang laga.
2. Spesialis Runner Up
4. Indonesia 0-1 Thailand (SEA Games 2013)
Usai gagal di SEA Games 2011, Timnas Indonesia turun dengan kekuatan terbaiknya seperti Yandi Sofyan dan Alfin Tuassalamony di SEA Games 2013 yang digelar di Myanmar.
Usai lolos dari grup B bersama Thailand, Timnas Indonesia mampu mengalahkan Malaysia di semifinal lewat drama adu penalti.
Lalu di final, Timnas Indonesia harus kembali menelan ludah pahit usai menjadi Runner Up pasca ditumbangkan Thailand dengan skor 0-1.
5. Indonesia 0-3 Vietnam (SEA Games 2019)
Terakhir kali Timnas Indonesia mencapai final SEA Games terjadi pada edisi 2019, di mana tim Merah Putih tumbang 0-3 dari Vietnam.
Kekalahan itu terbilang sangat menyakitkan, karena hasil tersebut menjadi kekalahan terbesar Timnas Indonesia di partai puncak SEA Games.
Selain itu, kekalahan itu dibarengi kabar buruk saat Evan Dimas harus mendapat cedera parah pasca dilanggar oleh pemain Vietnam, Doan Van Hau.