Laga Persija dan Persib Rawan Main Sabun, Erick Thohir Ancam Kasih Hukuman Serius
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kembali menegaskan tidak boleh ada yang berani bermain-main dalam pelaksanaan Liga 1 2022-2023.
Bagi Erick Thohir, hukuman tegas sudah menanti bila ada klub yang berani bermain mata di kancah Liga 1 2022-2023.
Erick menyatakan hal tersebut tak lepas dari dua syarat gengsi yang melibatkan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Di mana mantan presiden Inter Milan itu mewanti-wanti agar tim yang bertanding bisa fair play dan bersaing secara bersih.
Persija Jakarta dan Persib Bandung memang masih memanaskan perebutan posisi runner up Liga 1 2022-2023. Keduanya saling bersaing hingga laga pamungkas pekan ke-34 Liga 1 2022-2023.
Persija Jakarta hanya unggul satu poin dari Persib Bandung yang terus menguntit di posisi tiga klasemen Liga 1 saat ini.
Persija Jakarta yang saat ini menempati peringkat dua klasemen Liga 1 akan menjamu PSS Sleman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Sementara Persib Bandung aka menjamu sesama tim asal Jawa Barat, yakni Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Situasi ini pun semakin memanas karena baik Persija Jakarta dan Persib Bandung berebut posisi dua klasemen demi tiket play off Piala AFC 2023-2024.
Sementara PSS Sleman dan Persikabo 1973 sudah tidak memiliki kepentingan berarti di laga ini.
1. Peringatan dari Erick Thohir
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI berharap kedua laga ini besa berlangsung adil dan faiir play. Dia kembali menegaskan siapa yang mencoba bermain curang, hukuman berat sudah menanti.
“Saya rasa saya bersama pak Zainudin (Amali, Waketum PSSI) dan Exco (Komite Eksekutif) punya komitmen sepak bola yang bersih dan tentu berprestasi. Jadi kalau ternyata liga besok (hari ini) ada main mata hukumannya sangat berat," kata Erick Thohir.
Bahkan Erick menilai tidak pandang bulu bagi siapapun yang berani bermain curang. Baik itu wasit, pemain atau pun klub itu sendiri.
“Wasitnya dihukum seumur hidup, pemainnya dihukum seumur hidup, ya klubnya degradasi saja sekalian. Serius ini. Kita sudah punya komitmen itu. Jadi tidak ada istilah main-main sekarang. Karena kita ingin menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi," tegasnya.
Erick menilai di zaman saat ini keterbukaan sangat mudah dilihat. Bahkan dia akan meriview laga-laga dari Liga 1 hingga Liga 3.
“Tadi saya saja baru ketemu dengan para pakar statistik di kantor. Itu kita sedang me-review pertandingan-pertandingan di Liga 3, Liga 2 dan Liga 1 musim ini," ucapnya.
"Kita akan deteksi kalau ada permainan seperti itu. Kita harap ke depannya harus tidak ada (praktik pengaturan skor),” tukas dia.