x

Faktor Penyebab Anjloknya Performa Madura United di Liga 1

Senin, 17 April 2023 19:04 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Isman Fadil
Laga Liga 1 antara Madura United vs Arema FC di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Stadium (Pamekasan), Jumat (07/04/23). (Foto: MO Madura United)

INDOSPORT.COM - Madura United sebelumnya menyita banyak perhatian publik sepak bola nasional pada pekan-pekan awal Kompetisi Liga 1 musim 2022/2023.

Bagaimana tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu tampil fantastis dengan hampir menyapu bersih 5 pertandingan awal dengan poin penuh.

Pada periode itu, tim yang masih dibesut Fabio Araujo Lefundes mampu mengumpulkan 13 poin hasil dari 4 kali menang dan 1 kali imbang tanpa kekalahan.

Melejitnya performa itu membuat Madura United bahkan sempat beberapa pekan menguasai puncak klasemen Liga 1 musim ini.

Namun, hal yang berbanding terbalik ditampilkan Beto Goncalves dkk begitu kompetisi memasuki akhir putaran pertama dan sepanjang putaran kedua.

Baca Juga

Konsistensi hasil enggan merapat, ditambah lagi dengan mundurnya Fabio Lefundes dari jabatan pelatih kepala hingga digantikan Rakhmat Basuki sebagai caretaker.

"Ya, saya ditunjuk sebagai caretaker selama 6 laga terakhir. Bersyukur, karakter permainan tim ini mulai tumbuh lagi," ucap Coach RB, sapaan karib Rakhmat Basuki.

Baca Juga

Di bawah arahannya, Madura United memang bangkit dari keterpurukan atas sejumlah hasil buruk di Liga 1 hingga berpuncak kekalahan 0-1 menjamu Borneo FC (03/03/23).

Coach RB lantas membawa Madura United bangkit dengan meraih 9 poin dari 6 laga terakhir, hasil dari 2 kali menang, 3 kali imbang dan 1 kali kalah.

"Kalaupun tim ini finis di posisi ke-8 (dengan 51 poin), masih lebih baik dibanding musim lalu (peringkat 9 dengan 41 poin)," sambung Coach RB.

Baca Juga

1. Penyebab Performa Anjlok

Asisten Pelatih, Rakhmat Basuki. (Foto: MO Madura United)

Rakhmat Basuki yang terlibat dalam staf kepelatihan Madura United sejak awal musim, lantas membeberkan sejumlah penyebab atas anjloknya performa tim.

Yang jelas, jebloknya hasil akhir yang dituai Tim Laskar Sape Kerrab bermula dari terhentinya kompetisi akibat Tragedi Kanjuruhan.

Imbas tragedi seusai Derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya Sabtu (01/10/22) lalu, kompetisi Liga 1 berhenti total selama 2 bulan.

"Saya menilainya karena beberapa dinamika yang terjadi. Setelah kejadian itu, tim diliburkan satu bulan penuh," ujar Coach RB.

Madura United lantas dibuat kelabakan setelah LIB menyatakan lanjutan putaran pertama digelar dengan sistem bubble mulai awal Desember 2022.

Baca Juga

Padahal saat itu, tim baru berkumpul lagi seusai menjalani libur panjang. Persiapan selama beberapa hari pun berujung pada kekalahan telak 0-3 dari PSIS Semarang (05/12/23).

"Setelah kumpul lagi, tiba-tiba kompetisi berlanjut dengan sistem bubble," ungkap pelatih yang dulunya pemain andalan Persepam Pamekasan tersebut.

Baca Juga

"Tentu itu sangat berat bagi untuk konsisten. Hingga berimbas pada hasil beberapa laga belakangan ini," tambah Coach RB.

Beruntungnya, Madura United tak sampai terlempar dari posisi 10 besar pada klasemen akhir Liga 1. Mereka finis di urutan ke-8 dengan 51 poin.

Prestasi ini lebih baik dibanding musim 2021/2022. Ketika Liga 1 berjalan dengan sistem bubble karena pandemi covid-19, Madura United finis di peringkat 8 dengan 41 angka.

Baca Juga
Madura United FCLiga IndonesiaLiga 1Rakhmat Basuki

Berita Terkini