3 Pemain Asing Overrated di Liga 1 2022-2023, Ada yang Seharga Rp26 Miliar!
INDOSPORT.COM - Liga 1 Indonesia 2022-2023 telah rampung dan PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara. Banyak momen ataupun aksi menghibur dari pemain lokal maupun asing sepanjang 34 laga yang dilewati.
Aksi para pemain ini, khususnya legiun asing, sangat ditunggu oleh para penggemar. Tapi, terkadang mereka tampil tidak sesuai ekspetasi, meski merupakan jebolan kompetisi Eropa.
Sejumlah pemain asing lantas mendapat predikat overrated, yakni mereka dinilai berlebihan, padahal secara permainan biasa saja dan tak sesuai harganya yang mahal.
Jika Matheus Pato dari Borneo FC menggila di musim debut Liga 1 dan menjadi top skor dengan torehan 25 gol, maka ada pemain dari Persija Jakarta dan Bhayangkara FC yang justru sebaliknya.
Dari empat pemain asing yang didatangkan Persija, dua di antaranya bisa dibilang overrated. The Jakmania nampaknya berharap terlalu tinggi jika berkaca dari pengalaman kedua pemain tersebut.
Lantas, siapa saja pemain asing Liga 1 2022-2023 yang tampil tak sesuai ekspetasi? Berikut pembahasan dan hasil penelusuran INDOSPORT.
Michael Krmencik (Persija)
Pemain asal Republik Ceko ini awalnya digadang-gadang menjadi predator mematikan bagi Persija karena Micha, sapaan akrabnya, pernah dipanggil timnas negaranya.
Michael Krmencik juga tercatat punya 35 caps bersama Rep. Ceko sejak menjalani debut pada 2016 silam. Micha bermain di ajang Euro 2020, UEFA Nations League, Kualifikasi Piala Dunia, dan FIFA Matchday.
Di ajang Euro 2020, Michael Krmencik tercatat bermain sebanyak empat laga, termasuk saat Ceko kalah 1-2 dari Denmark di perempat final. Dia juga sempat merasakan atmosfer Liga Champions, Liga Europa, dan UEFA Conference League.
Di Liga Champions, striker berpostur 1,91 meter ini merasakan kerasnya persaingan bersama dua klub berbeda, yakni Viktoria Plzen (2018-2019) dan Club Brugge (2020-2021), masing-masing tiga penampilan.
1. Pembelian Gagal
Micha adalah top skor Liga Rep. Ceko 2017-2018 dengan mengemas 16 gol. Selain itu, ia pernah menjadi top skor Piala Yunani pada 2020 bersama PAOK Thessaloniki (5 gol).
Namun, pemain seharga Rp26 miliar (berdasarkan Transfermarkt saat awal gabung Persija) itu nyatanya tampil kurang oke. Micha hanya mencetak 10 gol dan satu assist.
Torehan itu tentu saja tidak sesuai ekspetasi The Jakmania. Belum lagi, Micha kerap membuang peluang emas depan gawang yang merugikan Persija Jakarta.
Jika dibandingkan dengan striker asing Persija musim sebelumnya, Marko Simic (61 gol dari 91 laga), Michael Krmencik bisa dibilang tak efektif dan pembelian gagal bagi Persija.
Hanno Behrens (Persija)
Didatangkan dengan cara ditebus dari klub Liga 2 Jerman, Hansa Rostock, Hanno Behrens diharapkan mengeluarkan magis dan memimpin lini tengah Persija.
Sempat tampil apik di beberapa laga awal Liga 1 2022, Hanno ternyata tak konsisten. Dia hanya bisa tampil 18 laga, dengan catatan lima gol dan satu assist.
Gelandang asal Jerman itu bahkan mengakhiri musim lebih cepat. Behrens pulang ke negaranya karena dilaporkan mengalami masalah pencernaan atau sakit perut.
Kepergian Behrens tentu saja membuat pelatih Thomas Doll memutar otak untuk membuat lini tengah Persija tetap oke. Beruntung, pemain lokal seperti Syahrian Abimanyu, Resky Fandi, dll. bisa menutup lubang yang ditinggalkan.
2. Youness Mokhtar (Bhayangkara FC)
Pemain keturunan Maroko-Belanda ini awalnya digadang-gadang menjadi mesin gol Bhayangkara FC karena memiliki nilai jual sebesar Rp11,3 miliar berdasarkan catatan Transfermarkt ketika awal bergabung.
Youness Mokhtar juga pernah memperkuat timnas Maroko U-20 dan U-23 dan Belanda U-17 dan U-19, serta klub kasta tertinggi Liga Belanda, yaitu PSV Eindhoven. Jadi, ekspetasi tinggi pun dibebankan.
Tapi, pemain berusia 31 tahun itu justru antiklimaks. Youness tampaknya tidak bisa beradaptasi dengan sepak soal Indonesia. Dia hanya tampil 10 laga dan mencetak satu assist.
Karena tampil 'biasa saja', Bhayangkara FC pun melepasnya di putaran kedua Liga 1 2022-2023. Setelahnya, Youness bergabung dengan klub kasta kedua Liga Belanda, FC Eindhoven.