Terkait Polemik Hadiah Juara Liga 1 PSM Makassar, Ini Jawaban PSSI
INDOSPORT.COM - PSM Makassar telah menjadi kampiun Liga 1 2022-2023. Namun usai menjadi jawara, ada sedikit polemik yang terjadi.
PSM Makassar resmi mengunci gelar juara Liga 1 2022-2023, pasukan Juku eja menjadi kampiun usai mengoleksi 75 poin dari 34 laga yang dilakoni.
Juara PSM Makassar semakin sempurna usai meraih kemenangan 3-0 saat menjamu Borneo FC. Selain menjadi juara, PSM Makassar juga meraih beberapa gelar individu.
PSM Makassar sebagai juara telah melengkapinya dengan prestasi lain yang tak kalah mentereng. Sang pelatih kepala, Bernardo Tavares dinobatkan sebagai pelatih terbaik BRI Liga 1 2022/2023.
Pelatih asal Portugal ini berhak mengantongi uang hadiah senilai Rp150 juta rupiah. Sedangkan kapten Juku Eja, Willem Jan Pluim dinobatkan sebagai pemain terbaik BRI Liga 1 2022/2023.
Pemain asal Belanda yang total turun di 27 pertandingan, mencetak 11 gol dan 10 assists itu mendapatkan uang hadiah senilai Rp150 juta rupiah.
Namun juaranya PSM Makassar sedikit menimbulkan polemik. Hal ini tak lepas karena tidak adanya hadiah uang untuk PSM Makassar sebagai jawara Liga 1.
Terkait tidak adanya hadiah berupa uang untuk PSM, PT Liga Indonesia Baru (LIB) buka suara. Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus menegaskan bahwa sejak awal musim sudah diinformasikan dan disepakati oleh semua klub peserta.
Di mana memang dalam perhelatan BRI Liga 1 2022/2023 bahwa tidak ada hadiah berupa uang untuk tim juara. Dalam hal ini, tim juara hanya mendapatkan trofi.
“Semua sudah dikonversikan ke dalam uang kontribusi yang diterima semua klub. Sampai saat ini semua klub memahami hal tersebut. Patut diketahui, kesepakatan ini sudah muncul sejak musim 2018,” ucap Ferry.
1. Situasi Terbalik
Merunut ke belakang, tim juara Liga 1 sejak musim 2018, yaitu Persija Jakarta dan Bali United FC yang meraih juara dua musim berurutan juga tidak mendapatkan hadiah berupa uang. Kedua klub tersebut hanya mendapatkan trofi juara.
Kini usai PSM Makassar menjadi kampiun, Bernardo Tavares menilai situasi ini berbanding terbalik dulu. Di mana sebelum menjadi juara banyak pemain top Liga 1 menolak bermain di Liga 1.
"Inilah kenyataannya, saya ingat kami coba merekrut banyak pemain dari Liga 1, tetapi tidak ada yang mau datang atau harganya terlalu mahal," ungkap Bernardo Tavares.
Kini Bernardo Tavares blak-blakan mengaku ogah menerima pemain seperti itu. Ia sangat menghormati para penggawa PSM yang setia bersamanya sampai akhir.
"Sekarang mereka mengontak saya untuk datang, tapi tidak usah, sekarang tidak ada kesempatan, karena sebelumnya saat kami mau mereka, mereka tidak mau datang."
Sebagai pelatih yang baru datang ke Liga Indonesia pada tahun 2022 lalu, Bernardo Tavares mengaku memang menawari para pemain untuk menjalani trial di PSM Makassar.
Namun, banyak pemain bintang yang menolaknya karena ingin langsung dikontrak tanpa menjalani trial. Hal ini berbeda dengan prinsip yang diterapkan oleh Tavares.
Hanya beberapa pemain muda yang belum dikenal, yang mau menjalani trial, seperti Ramadhan Sananta dan Agung Mannan, juga pemain Liga 2, Akbar Tanjung.
"Kami tidak bisa mengontrak pemain Liga 1, jadi kami coba mencari pemain yang bagus dari Liga 2, dan juga pemain dari akademi."
"Saya katakan bahwa Akbar awalnya harus trial, Sananta harus trial, Agung juga harus trial, dan menariknya, banyak pemain yang kami kontak untuk trial, mereka tidak mau," tukas dia.