Guyur PSM Makassar Rp2 Miliar, Erick Thohir: Nanti Habis Lebaran Ditransfer!
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah memastikan bonus Rp2 miliar rupiah kepada PSM Makassar sebagai juara Liga 1 Indonesia 2022-2023, meski sumber dananya belum bisa diketahui.
PSM Makassar baru saja menjuarai Liga 1 2022-2023. Pasukan Juku Eja mengalahkan para pesaing dengan finis di peringkat teratas bermodal raihan 75 poin.
Mereka sudah merayakan gelar juara tersebut beberapa hari lalu. Namun, seremonial seakan ada yang kurang karena PSM Makassar hanya mengangkat trofi juara Liga 1 saja tanpa pemberian bonus uang tunai.
Urusan ini pun sempat menjadi polemik selama beberapa hari terakhir. Akhirnya, Ketua Umum PSSI memberikan bonus juara kepada PSM Makassar.
Namun, Erick Thohir cenderung irit bicara saat disinggung soal sumber dana yang akan diberikan kepada PSM. Yang jelas sudah ada, kendati baru bisa diberikan selepas hari raya Idul Fitri.
“Nanti ada dari mana (uangnya) kami pikirkan, masa tidak percaya? Saya sudah kontak Pak Sadikin Aksa (Direktur PSM) soal bonus. Silakan kontak saja. Ditransfernya nanti setelah lebaran karena semua bank kan sudah mulai libur,” jelas Erick Thohir.
Imbas masalah ini, Erick berjanji segera melakukan audit terhadap sektor keuangan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Setidaknya apakah selama ini baik-baik saja.
“Saya peduli tapi itu semuanya itu harus ada aturannya kita kan sepakat aturan mainnya seperti apa tanpa menuduh, tapi saya akan cek satu-satu keuangannya. Keuangan Liga, keuangan PSSI semua akan dicek,” kata Erick Thohir.
“Selama keuangannya baik-baik saja saya akan mendukung. Kalau tidak baik-baik saja pasti saya bongkar. tanpa menyalakan siapa-siapa. Kan bisa dilihat semua aturannya,” tukasnya.
1. Uang Kontribusi
Sebagai informasi, tidak adanya uang bonus juara Liga 1 memang bukan baru sekali ini saja. Bali United selaku kampiun edisi 2021-2022 dan 2019 serta Persija Jakarta (2018) juga ketiban apes.
PT LIB menilai ini semua terjadi karena sudah adanya kesepakatan dari semua klub. Sebagai gantinya, mereka menerima 'uang kontribusi' yang jumlahnya tidak disebutkan.
“Sampai saat ini semua klub memahami hal tersebut. Patut diketahui bahwa kesepakatan ini sudah muncul sejak musim 2018,” imbuh Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus.