Kenang Kapten Kebanggaan, Persela Lamongan Dirikan Monumen Khusus di Surajaya
INDOSPORT.COM - Persela Lamongan meresmikan sebuah monumen khusus untuk mengenang kapten kebanggaan klub, Almarhum Choirul Huda di dinding luar Stadion Gelora Surajaya.
Acara itu digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persela Lamongan yang ke-56 tahun ini. Jajaran Forkopimda di Lamongan turut hadir pada Selasa (18/04/23).
Jajaran Forkopimda dipimpin langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi yang sekaligus meresmikan monumen sebagai pengingat kontribusi sang legenda.
Tak hanya orang nomor satu di Kabupaten Lamongan itu, peresmian monumen juga dihadiri Edy Yunan Achmadi (eks manajer) dan Fariz Julinar Maurisal (manajer saat ini).
"Monumen ini sebagai pengingat untuk mengabadikan (almarhum) Choirul Huda dan semangat Persela untuk terus berjuang sampai kapanpun," ujar Yuhronur Efendi.
"Selama Lamongan ini masih ada, (klub) Persela juga harus terus ada (di kompetisi sepak bola Indonesia)," sambung eks CEO Persela Lamongan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Choirul Huda merupakan kiper legendaris yang pernah dimiliki Persela sepanjang sejarah berdirinya klub sejak 1967 silam tersebut.
Kiper asli kelahiran Kota Soto itu lantas mengabdikan diri sebagai bagian perjalanan Persela sejak berkompetisi di Divisi 3, Divisi 2, Divisi 1 hingga Divisi Utama pada 2004.
Huda juga konsisten tampil sebagai andalan utama di bawah mistar gawang hingga kompetisi sepak bola profesional memasuki era Liga 1.
"Semoga dengan semangat (seperti almarhum) Choirul Huda, kita akan memperjuangkan Persela kembali ke Liga 1," tandas Yuhronur.
1. Monumen Sarat Makna
Monumen yang didirikan untuk mengenang Almarhum Choirul Huda itu memang tampil secara sederhana, namun sarat akan makna dengan filosofi mendalam.
Monumen terbagi menjadi 2 bagian. Pada bagian atas, ada pahatan bergambar lapangan sepak bola dengan lingkaran waktu yang menunjuk pukul 16:14.
Itu sebagai pengingat atas detik-detik berpulangnya sang kapten kebanggaan LA Mania dan kelompok suporter setia Persela tersebut.
Sementara pada bagian bawah, pahatan monumen bertuliskan 15 Oktober 2017, Surajaya Stadium dan Choirul Huda yang membentang vertikal.
Itu menandakan tanggal dan tempat berpulangnya almarhum Choirul Huda, tepat ketika laga Persela menjamu Semen Padang di Stadion Gelora Surajaya Lamongan.
"Ini momen yang pas, bertepatan dengan ulang tahun Persela yang ke-56 dengan tajuk Bangkit Bersama," ucap Plt Kadispora Lamongan, Edy Yunan Achmadi.
Yunan Achmadi jelas tahu betul bagaimana rasa kehilangan yang sangat mendalam dirasakan seluruh publik sepak bola di Lamongan pada waktu itu.
Lantaran Huda terlibat insiden kecil ketika berusaha menghalau bola dari gawangnya. Dia lantas pingsan, namun nyawanya tak tertolong ketika dilarikan ke rumah sakit.
"Hari ini untuk mengenang saudara kita Choirul Huda yang pada tgl 15 Oktober 2017 lalu meninggalkan kita semua," beber Yunan.
"Setelah sekian lama sejak 1999 sampai tahun 2017 (Choirul Huda) membela klub Persela, dan hanya Persela," pungkas Yunan yang menjabat manajer tim ketika itu.