Perubahan Kompetisi Indonesia Era Ligina hingga Liga 1, Hanya Lapangan yang Bagus?
INDOSPORT.COM - Eks legiun asing asal Liberia, Roberto Kwateh, menilai ada perubahan tentang kualitas kompetisi sepak bola Indonesia. Progres ini harus terus ditingkatkan.
Roberto Kwateh merupakan salah satu pemain asing yang memiliki karier panjang di Indonesia. Dia datang ke Indonesia pada 2003 untuk memulai debut bareng PSIM Yogyakarta.
Setelah itu, Kwateh membela tim-tim, seperti PSIS Semarang, Persibat Batang, Persepar Palangkaraya, Persiba Bantul, hingga PSCS Cilacap.
Setelah pensiun, Kwateh betah karena memiliki istri orang Indonesia. Ia merintis karier sebagai pelatih dengan menukangi akademi yang didirikan bersama sang kakak, Julius Kwateh.
Kwateh memoles sekitar 100-an siswa di akademi yang bernama JK Academy, sementara karier sebagai pemain dilanjutkan sang putra, Ronaldo Kwateh, yang belakangan rutin dipanggil timnas Indonesia.
Kesibukan yang tak lepas dari sepak bola Indonesia membuat Kwateh bisa merasakan progres dari tahun ke tahun. Dia mengamati apa saja yang dia rasakan sekarang dan dialaminya dulu.
Kwateh berkarier bukan hanya di kompetisi teratas yang dulu bernama Divisi Utama. Dia pun pernah merumput di Divisi I atau kasta kedua kompetisi saat itu.
Makanya, Kwateh pernah merasakan fasilitas yang didapatnya sebagai pemain. Ia menyebut para pemain yang ada di Liga Indonesia (Liga 1) saat ini lebih nyaman.
"Di era itu, salah satu (perubahan) yang bisa saya lihat ya lapangan. Fasilitas untuk pemain sekarang lebih bagus. Jadi saya pikir sudah oke," kata Roberto Kwateh.
1. JK Academy
Namun, dia sadar bahwa kompetisi sepak bola Indonesia harus ditingkatkan terus. Ia punya harapan agar anak didiknya bisa mendapat masa depan yang cerah, termasuk juga sang putra, Ronaldo Kwateh.
Kwateh tak sabar menantikan kompetisi musim 2023-2024. Dia cukup bersyukur ketika kompetisi musim lalu bisa selesai sampai akhir.
"Mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi untuk masa depan anak anak. Harapan saya mudah-mudahan tahun depan lebih bagus, karena tahun ini tanpa degradasi kurang seru," ucap Kwateh.
Jika seluruh strata kompetisi bisa berjalan pada musim 2023-2024, Roberto Kwateh bisa memulai debut sebagai pelatih di Liga 3.
Pasalnya, JK Academy akan menjadi peserta di zona DIY setelah akuisisi PS Tamanan pada akhir 2022. Debut pada tahun lalu tertunda karena Liga 3 tak digulirkan imbas Tragedi Kanjuruhan.