Jadi Buruan Man United, Bisakah Joao Palhinha Gantikan Casemiro?
INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Inggris (Premier League), Manchester United, mengincar gelandang Fulham, Joao Palhinha, untuk menjadi pengganti Casemiro.
Kabar ini dihembuskan oleh Fichajes, Erik ten Hag selaku pelatih akan mencoba merealisasikan transfer tersebut pada musim panas 2023 nanti.
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa Ten Hag menginginkan Palhinha hanya untuk menjadi pelapis Casemiro musim depan.
Hal ini tak lepas dari minimnya stok pemain nomor 6 atau gelandang bertahan di kubu Man United jika Casemiro absen bertanding.
Absennya pemain asal Brasil itu pun memberikan pengaruh besar terhadap permainan Man United di bawah Ten Hag.
Karenanya, Joao Palhinha pun akan didatangkan untuk mengisi pos yang bisa ditinggalkan Casemiro di Manchester United musim depan.
Namun pemain berusia 27 tahun itu diyakini enggan hanya menjadi pemain pelapis saja di bawah bayang-bayang eks Real Madrid tersebut.
Dengan usia yang memasuki usia prima, eks Sporting CP ini akan meminta jaminan menit bermain, alih-alih hanya menjadi pelapis di bangku cadangan.
Sehingga, ketertarikan Man United ini lantas melahirkan rumor bahwa Palhinha diprediksi akan menjadi pengganti Casemiro.
Pertanyaan pun lantas mencuat. Apakah bisa Joao Palhinha menggantikan peran Casemiro di Manchester United musim depan?
1. Casemiro Berpotensi Hengkang
Indikasi bahwa Joao Palhinha akan menjadi Casemiro di Manchester United berkembang seiring adanya rumor dari daratan Jerman.
Dilaporkan oleh jurnalis media Jerman, Kicker, yakni Georg Holzner, yang menyebutkan bahwa Casemiro masuk dalam radar Bayern Munchen.
Adalah Thomas Tuchel selaku pelatih anyar Bayern Munchen yang menginginkan jasa pemain berusia 31 tahun tersebut.
Meski Casemiro baru direkrut Man United pada musim panas 2022 lalu dan punya kontrak hingga 2026, Bayern Munche tak mundur begitu saja dari ketertarikannya.
Tuchel merasa Casemiro bisa membantunya dalam membangun skuad kompetitif untuk Bayern Munchen pada musim depan.
Apalagi Tuchel berencana merombak komposisi pemain Bayern Munchen, di mana sektor gelandang menjadi prioritasnya.
Keinginan Bayern Munchen memboyong Casemiro pun diyakini menjadi alasan terbesar mengapa Man United ingin mendatangkan Joao Palhinha.
Ada kemungkinan Man United mau melepas Casemiro jika melihat usianya yang cepat atau lambat akan membutuhkan regenerasi.
Karenanya, Man United ingin melakukan regenerasi dalam waktu dekat agar tak kelimpungan saat Casemiro pergi dalam waktu dekat atau di tahun-tahun selanjutnya.
Tapi pertanyaannya, mampukah Joao Palhinha menggantikan peran seorang Casemiro di Man United kelak?
2. Kualitas Joao Palhinha
Baik Casemiro dan Joao Palhinha sama-sama beroperasi sebagai pemain nomor 6 atau sebagai gelandang bertahan di timnya masing-masing.
Sebagai pemain nomor 6, tugas keduanya bisa berbeda tergantung kebutuhan tim, entah tim itu bermain menyerang ataupun bermain bertahan.
Di tim yang filosofinya menyerang, maka pemain nomor 6 bertugas mengatur ritme, sedangkan di tim yang bermain bertahan, maka tugasnya sebagai gelandang bertahan.
Di Man United, Casemiro pun unggul sebagai pemain nomor 6 karena gaya bermain Setan Merah. Sebagai pemain nomor 6, ia memiliki tugas layaknya gelandang Box to Box.
Selain kerap hadir untuk menyerang dengan 0,13 xG (Expected Goals) per laga, ia juga menjadi sosok dalam mengatur ritme dengan rataan 62,69 operan per laga dan akurasi 78,9 persen.
Catatan ini lebih tinggi ketimbang Joao Palhinha yang bermain di Fulham dengan gaya defensif. Tak heran ia lebih banyak beroperasi di tengah dan punya rataan rendah yakni 35,76 operan per laga dengan akurasi 82,2 persen.
Karenanya, tak adil membandingkan statistik keseluruhan, sehingga alangkah baiknya membandingkan peran keduanya sebagai gelandang bertahan.
Sebagai gelandang bertahan, Palhinha punya catatan mentereng yang tak kalah mentereng bila dibandingkan dengan Casemiro.
Soal tekel, Palhinha unggul dengan rataan 4,13 tekel per laga. Sedangkan Casemiro hanya mencatatkan 3,13 tekel per laga.
Lalu soal intersep dan blok, Palhinha hampir mengimbangi Casemiro dengan catatan 1,29 intersep dan 1,36 blok berbanding 1,63 intersep dan 2,52 blok.
Soal sapuan dan duel udara, keduanya punya catatan berimbang dengan Palhinha mencetak 1,99 sapuan dan 2,06 duel udara, sedangkan Casemiro membuat 2,85 intersep dan 2,88 duel udara.
Jika menjadi pelapis, Palhinha pun menjadi pemain yang cocok sebagai deputi Casemiro. Namun sebagai pengganti, ia harus bermain lebih baik agar bisa jadi andalan Man United.