Berantas Match Fixing, Erick Thohir Kembali Ultimatum Wasit, Pemain Hingga Klub
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akan membentuk satgas match fixing untuk mencegah terjadinya kasus pengaturan skor di Liga Indonesia. Program itu didukung penuh oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Satgas pengawasan match fixing memiliki tugas utama mengevaluasi kinerja setiap wasit atau pemain musim depan. Presiden memerintahkan PSSI supaya bekerja sama dengan Kepolisian dan Kejaksaan.
FIFA dikatakan turut membantu mengelola program baru PSSI tersebut seperti halnya ketika memberantas hal yang sama di Turki. FIFA akan bantu sejumlah fasilitas teknologi dan regulasi untuk memberantas ini.
"FIFA akan membantu dengan sistem untuk bongkar pengaturan skor seperti di Turki yang dibongkar," kata Erick Thohir, Jumat (28/4/23).
Sebelumnya, Erick Thohir menjelaskan soal pemasangan alat canggih yang terkoneksi langsung dengan ponsel. Sehingga, PSSI bisa mendeteksi lebih awal sekaligus membantu proses investigasi.
Cara kerja alat tersebut adalah memberikan penanda dalam tiga warna meliputi kuning, merah, dan hijau, memudahkan PSSI untuk mendeteksi pertandingan mana yang dicurigai ternoda pengaturan skor.
Lebih lanjut, Ketum PSSI juga memberikan peringatan keras kepada wasit, pemain hingga klub untuk tak main-main dengan pengaturan skor. Akan ada hukuman berat yang menanti para pelaku jika terbukti bersalah.
"Kami bersepakat bahwa wasit yang main-main akan dihukum seumur hidup, begitu juga pemain. Saya juga menawarkan ke klub, kalau ada keributan akan ada tindakan hukum bagi klub dan pengurangan poin," tegas Erick Thohir.
1. Ubah Stigma
Ketum PSSI berharap seluruh masyarakat juga mendukung penuh program yang dicanangkan. Federasi kini bekerja keras untuk mengubah stigma negatif yang selama ini melekat.
"Tindakan apa pun yang dibangun PSSI itu persepsi orang tetap tak percaya maka akan sulit. Jadi kami harus membuktikan. Kami harus melawan dan ini satgas independen dan didukung penuh pemerintah," jelas Erick Thohir.
"Tindakan ini bukan intervensi, tapi kerja sama. Satgas ini serius dan Exco mendukung, jadi beri kesempatan para Exco bekerja," sambung mantan presiden Inter Milan tersebut.
"Presiden juga minta koordinasi dengan Kapolri dan Kejaksaan Agung. Semua ini adalah bentuk kolaborasi antara PSSI, pelaku sepak bola, pemerintah. Kami mau kerja sama," tuntasnya.