Tukar Onana dengan 2 Pemain Chelsea, Inter Milan Bakal Untung atau Buntung?
INDOSPORT.COM – Rencana raksasa Liga Italia (Serie A), Inter Milan, untuk menukar Andre Onana dengan dua pemain Chelsea akan berujung untung atau malah buntung?
Rencana ini muncul setelah manuver yang dilakukan tim asal London Barat itu untuk mendaratkan Onana di musim panas nanti.
Chelsea mencoba menawarkan Inter tukar pemain untuk menggaet kiper berusia 27 tahun itu, dengan menawarkan kiper utamanya, Kepa Arrizabalaga.
Rencana tim berjuluk The Blues itu kemudian mendapat penolakan dari Inter yang memilih untuk menjual Onana dengan harga 40 juta euro (Rp653 miliar).
Namun tim berjuluk Nerazzurri itu kemudian mendapat ide brilian ketimbang mendapatkan dana segar dari penjualan Onana.
Ide brilian dari Inter Milan itu yakni menawarkan Andre Onana ke Chelsea dan meminta timbal balik berupa dua pemain dari The Blues.
Dua pemain yang diminta Inter tersebut yakni dua jebolan akademi Chelsea, Ruben Loftus-Cheek dan Trevoh Chalobah.
Inter merasa dua pemain itu akan menambah kekuatan tim musim depan. Kebetulan profil kedua pemain itu cocok dengan skema tim yang juga berjuluk La Beneamata ini.
Rencana Inter ini pun senada dengan usaha Chelsea yang ingin melepas dua pemainnya itu untuk menyeimbangkan neraca keuangannya.
Andai tawaran ini diterima oleh Chelsea, apakah pertukaran Andre Onana dengan Ruben Loftus-Cheek dan Trevoh Chalobah akan menguntungkan Inter Milan?
1. Lebih Menguntungkan dari Segi Taktik?
Ide pertukaran Andre Onana dengan Ruben Loftus-Cheek dan Trevoh Chalobah ini tak lepas dari kebutuhan Inter Milan akan pemain baru.
Inter membutuhkan tambahan baru di berbagai sektor musim depan, di mana fokus utamanya ada di sektor bek, gelandang, dan Wing Back.
Di sektor bek, kebutuhan ini hadir karena bakal perginya Milan Skriniar di akhir musim panas 2023 nanti setelah kontraknya habis.
Karenanya, Inter mencoba mendekati Chalobah. Sejak musim panas 2022 lalu, Nerazzurri telah mengincarnya untuk menambah kedalaman skuad.
Namun perginya Skriniar membuat Inter makin menggebu-gebu mendatangkan Chalobah yang memang memiliki posisi sama dengan pemain andalannya itu.
Lalu di sektor gelandang, Inter tengah was-was karena Nicolo Barella masuk radar Liverpool dan Marcelo Brozovic masuk radar Barcelona.
Kepergian keduanya membuat keinginan Inter merekrut Loftus-Cheek pun kian masuk akal, karena kesamaan posisi keduanya.
Di sisi lain, Loftus-Cheek juga bisa berperan sebagai Wing Back kanan, yang cocok dengan rencana Inter menjual Denzel Dumfries.
Melihat rencana pertukaran ini, ide Inter menukar Onana dengan dua pemain Chelsea itu bisa dikatakan menguntungkan.
Tapi apakah pertukaran ini akan benar-benar menguntungkan Inter jika melihat aspek lainnya, seperti salah satunya aspek finansial?
2. Wajib Pertimbangkan Aspek Finansial
Sebagai informasi, Inter tengah dibayangi kewajiban untuk menyeimbangkan neraca keuangannya sebesar 60 juta euro (Rp979 miliar) hingga 30 Juni 2023 nanti.
Kewajiban ini pun membuat Inter harus melakukan penjualan terhadap bintangnya pada saat musim 2022/23 berakhir. Untuk mendapat angka tersebut, Nerazzurri pun harus menjual bintangnya.
Kondisi ini tentunya akan membuat Inter memilih melepas Onana ketimbang harus menukarnya dengan Loftus-Cheek dan Chalobah.
Sebab, harga Onana berada di angka 40 juta euro, sehingga Inter hanya butuh 20 juta euro lagi, yang bisa didapat dari penjualan pemain non bintangnya.
Tapi jika Inter bersikukuh melakukan pertukaran antara Onana dengan Loftus-Cheek dan Chalobah, maka mau tak mau Nerazzurri harus menjual bintang lainnya demi bisa mendapat 60 juta euro.
Apakah Inter rela kehilangan Nicolo Barella, Denzel Dumfries, Marcelo Brozovic, dan Onana sekaligus serta hanya mendapatkan Loftus-Cheek dan Chalobah semata?
Melihat situasi ini, pertukaran Onana dengan Loftus-Cheek dan Chalobah bisa menjadi bumerang untuk Inter yang tetap harus menjual bintang lainnya demi mendapat dana 60 juta euro.
Pada akhirnya, Inter harus menyiapkan strategi tepat agar bisa mendapat dana 60 juta euro dari penjualan pemainnya dan mendapatkan amunisi baru yang tak kalah mentereng.