Thales Natanael, Harapan Baru PSS Sleman yang Juga Rekan Merintis Karier Alisson Becker
INDOSPORT.COM - Thales Natanael Lira de Matos menjadi harapan baru bagi PSS Sleman untuk meraih prestasi pada Liga 1 2023-2024. Tak banyak yang tahu bahwa Thales merupakan rekan merintis karir kiper Timnas Brasil saat ini, Alisson Becker.
Thales resmi diumumkan PSS Sleman sebagai senjata baru menatap musim depan pada Sabtu (29/04/23). Thales merupakan pemain asing ketiga yang diperkenalkan PSS setelah Jonathan Bustos dan Kei Sano.
Thales Natanael jadi pilihan karena kepiawaiannya berperan sebagai seorang bek tengah. Sepanjang putaran kedua lalu, PSS memberanikan diri tampil tanpa bek tengah asing.
Hasilnya, PSS mengakhiri musim sebagai salah satu tim yang paling banyak kebobolan. PSS kebobolan 57 gol dari 34 pertandingan.
Perombakan pun dilakukan dengan melepas banyak nama di sektor belakang, termasuk Bagus Nirwanto dan Ega Rizky yang telah lama membela PSS.
Thales direkrut dengan harapan agar lini belakang PSS menjadi tangguh. Dia punya segudang pengalaman yang bisa diandalkan untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2023-2024.
Karier Bareng Alisson Becker
Thales merupakan rekan Alisson Becker ketika merintis karier profesional di Brasil. Keduanya merupakan pemain Internacional angkatan 1992/1993 atau kini berusia 30 tahun.
Ketika awal dipromosikan ke tim senior Internacional tahun 2013, kesempatan bermain di serie A Brasil sangat sulit.
Di pos penjaga gawang, Dunga, pelatih Internacional kala itu pilih menurunkan Murilo yang sudah jadi pilihan utama sejak 2011. Menurut data Soccerway, Alisson hanya turun dalam enam pertandingan di Serie A Brasil musim 2013.
Sementara Thales sama sekali tak bermain di pos belakan Internacional. Di pos bek tengah ada mantan bek AS Roma, Juan serta mantan bek Malaga, Gabriel Rodrigues.
Keduanya hanya turun bersama dalam pertandingan Campeonato Gaucho atau turnamen untuk tim di negara bagian Grande do Sul pada musim 2014.
Mereka bermain bersama dalam tiga pertandingan di Campeonato Gaucho. Dalam turnamen ini, Alisson dan Thales sukses membawa Internacional menjadi juara musim 2014.
1. Berkarier di Serie B
Setelah mempersembahkan gelar Campeonato Gaucho 2014, keduanya berpisah. Alisson mulai melejit jadi andalan Internacional, sementara Thales dipinjamkan ke tim-tim serie B dan Serie C.
Thales mulai mendapat menit bermain dan prestasi. Thales berhasil membawa Atletico Goianiense menjadi juara Serie B 2016. Setelah itu, Thales sukses mempromosikan Centro Sportivo Alagoano (CSA) ke serie B 2016.
Ketika kembali dari masa peminjaman, Thales termasuk pemain yang sukses mengembalikan Internacional dari Serie B ke Serie A. Mereka lolos sebagai runner up Serie B 2017.
Perjuangan itu dijalankan Thales tanpa Alisson di bawah mistar gawang. Rekan kariernya sudah direkrut AS Roma pada musim 2016/2017 dengan mahar 20 juta Euro.
Dua jebolan Internacional itu sudah bernasib jomplang. Alisson sudah jadi andalan Liverpool dan Timnas Brasil. Sementara Thales "nyasar" ke Indonesia setelah menerima tawaran PSS Sleman.
Thales datang dengan kemampuan bagus dan menit bermain yang mendukung di Serie B Brasil. Thales mencatatkan momen terbaik ketika menjadi pilar tak tergantikan Guarani ada serie B 2021.
2. Tantangan Besar
Pada serie B 2022, catatannya juga tak jelek. Dia tampil dalam 17 laga di serie B ketika menjadi bagian Operário Ferroviário Esporte Clube.
Namun, catatan itu tak boleh membuat Thales jemawa. Meski level kompetisinya jauh lebih bagus dari Liga 1, tak ada jaminan pemain dari Serie B akan sukses di Indonesia.
Wellington Carvalho menjadi salah satu contohnya. Pada serie B 2021, Wellington mengantarkan timnya, Coritiba, mengalahkan Guarani yang diperkuat Thales dengan skor 1-0 pada 26 September 2012.
Performa bagus di Serie B membuat Bali United merekrut Wellington ketika Willian Pacheco pilih pulang ke Brasil. Bek yang digadang-gadang sebagai tembok kokoh justru gagal beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.
Wellington hanya empat bulan bersama Bali United sebelum kemudian kontraknya disudahi. Situasi ini juga bisa saja terjadi pada Thales. PSS Sleman memiliki ambisi besar masuk papan atas pada musim 2023-2024.
Jika Thales gagal beradaptasi dengan sepak bola Indonesia, nasibnya bisa sama seperti Wellington. Maka, musim perdana di Asia ini akan menjadi tantangan besar bagi Thales.