x

Lebih Dekat dengan Pemain Kesayangan Thomas Doll di Persija, Resky Fandi

Kamis, 4 Mei 2023 22:30 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Peran gelandang muda Persija Jakarta, Resky Fandi sangat vital selama Liga 1 2022-2023. Dia selalu jadi pilihan utama Thomas Doll di posisi gelandang bertahan.

INDOSPORT.COM - Peran gelandang muda Persija Jakarta, Resky Fandi sangat vital selama Liga 1 2022-2023. Dia selalu jadi pilihan utama Thomas Doll di posisi gelandang bertahan.

Resky tampil 30 pertandingan musim lalu dengan catatan satu gol. Ia mengoleksi tujuh kartu kuning dari 2314 menit bermain.

Dari jumlah tersebut, pemain 23 tahun itu 25 kali turun sebagai starter dan lima laga masuk dari bangku cadangan. 17 laga diantaranya Resky Fandi berperan sebagai gelandang bertahan, tujuh kali jadi gelandang tengah dan sekali sebagai gelandang kiri.

Karena penampilan konsisten tersebut, pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll menilai Resky layak membela timnas Indonesia. Panggilan ke skuad Garuda hanya menunggu waktu saja. 

Bahkan, juru taktik asal Jerman itu menyebut pemain kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu punya mental baja layaknya pemain Eropa. 

Baca Juga

“Bagi saya dia selalu bermain memakai hatinya dan dia pun memiliki mental Eropa. Saya yakin di masa yang akan datang dia bisa dipanggil Timnas,” kata Thomas Doll mengomentari kinerja Resky.

Sebelum jadi pilihan utama di Persija musim lalu, Resky Fandi pernah tersingkir. Dia dipinjamkan ke dua klub berbeda yakni Dewa United pada 2021 dan PSIS Semarang pada 2022. 

Gelandang kelahiran 6 September 1999 itu didatangkan tim Macan Kemayoran pada 2019. Sebelumnya Resky Fandi beraksi bersama Martapura FC pada 2018.

Awalnya, Resky Fandi berlatih sepak bola di SSB Mitra Manakarra sejak kelas 3 SD hingga SMA. Tapi, dia sempat menganggur satu tahun usai lulus sekolah pada 2016.

Baca Juga

Resky merasa karier sepak bolanya tidak menemui titik cerah sehingga memutuskan mencari pekerjaan lain. Menariknya, dia sempat mendaftarkan diri sebagai petugas pemadam kebakaran di Mamuju, Sulawesi Barat.

"Waktu itu tidak ada kerjaan. Saya jadi pengangguran satu tahun setelah lulus sekolah. Saya pun merasa tidak enak kalau selalu minta (kebutuhan) ke orang tua di rumah,” ceritanya.

“Hingga akhirnya saya sempat mendaftar pemadam di kampung, Mamuju. Saya bahkan sudah mengumpul berkas pendaftaran," lanjut Resky Fandi.

Baca Juga

1. Menunggu Proses Lamaran Kerja dengan Seleksi Timnas

Pertandingan pada laga BRI Liga 1 antara Persija Jakarta vs Bali United di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (15/01/23). (Foto: Media Persija)

Sambil menunggu kelanjutan proses lamaran pekerjaan, ada momen di mana pelatih Timnas Indonesia U-19 kala itu, Indra Sjafri, menggelar seleksi pemain di Mamuju. Resky pun terpanggil untuk ambil bagian dalam seleksi tersebut.

"Setelah setahun lulus SMA ada seleksi Timnas U-19 di bawah pelatih Indra Sjafri. Dia pergi ke kampung untuk menggelar seleksi. Alhamdulillah saya terpilih ke Jakarta (pemusatan latihan). Momen itu bagi saya menjadi momen keberuntungan," tutur Resky.

Setelah terpilih dalam seleksi Timnas U-19, Resky terbang ke Cijantung, Jakarta Timur, untuk bergabung dengan para pemain muda dari berbagai daerah.

Tapi, ada tantangan tersendiri yang ia hadapi. Meski sudah bergabung dalam pemusatan latihan Garuda Nusantara, Resky justru merasa tak percaya diri. 

Ketika itu, ia merasa tak memiliki modal yang ideal jika dibandingkan dengan pemain lain. Sebab, Resky datang ke pemusatan latihan Timnas U-19 tanpa memiliki banyak pengalaman ikut turnamen.

Baca Juga

"Saya kecewa saat masih kecil kurang kompetisi. Sementara di sini (Jakarta) kompetisinya bagus. Jadi para pemainnya memiliki mental bertanding yang bagus. Saya mental bertandingnya mungkin kurang karena waktu di kampung yang penting bermain happy saja," ucapnya.

Resky bercerita saat masih di SSB, dari kelas 3 SD hingga SMA, hanya beberapa kali ia mengikuti sebuah turnamen besar, yaitu tiga kali Danone Cup dan tiga kali juga di turnamen yang diselenggarakan oleh Yamaha.

Beruntung baginya memiliki wadah lain untuk mengembangkan diri, yaitu masuk tim sekolah untuk tampil di Liga Pendidikan Indonesia (LPI) saat di SMP dan SMA.

Baca Juga

Perlahan, mental Resky muda pun terbentuk. Rasa minder di awal-awal TC Timnas U-19 dijadikan motivasi untuk bersaing dengan pemain lain.

Resky pun menjadi langganan Timnas dan masuk dalam tim yang dibawa ke Turnamen Toulon 2017, Piala AFF U-19 2017, Kualifikasi Piala AFC U-19 2018, Piala AFF U-19 2018, dan Piala AFC U-19 2018.

Setelah dari Timnas U-19, Resky Fandi kemudian bergabung dengan Persija pada 2019. Tapi, dia tak langsung masuk skuad utama dan dipinjamkan ke klub Liga 2, Dewa United pada 2021 dan PSIS Semarang (putaran kedua Liga 1 2021). 

Baca Juga
Persija JakartaIn Depth SportsThomas Doll

Berita Terkini