x

Mengulik Tugas Arema FC Menyiapkan Stadion Gajayana sebagai Homebase

Kamis, 4 Mei 2023 22:00 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Arema FC tampaknya sudah menyatukan tekad untuk memilih Stadion Gajayana Malang, sebagai home base pada kompetisi musim 2023/2024 mendatang.

INDOSPORT.COM - Arema FC tampaknya sudah menyatukan tekad untuk memilih Stadion Gajayana Malang, sebagai home base pada kompetisi musim 2023/2024 mendatang.

Klub berlogo kepala singa pun mengklaim sudah mendapatkan lampu hijau perihal keinginan berkandang di stadion yang menjadi aset penting Pemerintah Kota Malang itu.

Namun, ada sejumlah pembenahan yang akan dikerjakan kedua pihak. Baik Arema FC dan Disporapar (Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata) Kota Malang selaku pengelola stadion.

Tak hanya dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), verifikasi juga digelar Kementerian PUPR menyangkut kelayakan bangunan serta pihak kepolisian dalam penilaian risk dan assessment.

Lantas, apa saja tugas yang mesti dikerjakan Arema FC untuk menyiapkan markas klub Liga 3 Persema Malang itu agar lolos verifikasi sebagai home base Liga 1?

Baca Juga

1. Lapangan dan Penerangan

Secara kualitas, lapangan di Stadion Gajayana nyaris tidak pernah ada perombakan signifikan. Perawatan dilakukan secara intensif sepanjang tahun.

Kendati demikian, lapangan di stadion ini pernah mengalami pengalaman buruk. Karena intensitas hujan yang tinggi, lapangan Gajayana pernah berubah menjadi lumpur.

Baca Juga

Sementara untuk lampu penerangan, Stadion Gajayana tampaknya tak akan kesulitan melalui tahap verifikasi, karena sudah sesuai standar kompetisi.

Perhitungan kekuatan lampu terakhir kali dilakukan pada awal musim 2018 silam. Ketika itu, PT LIB merilis kekuatan lampu Stadion Gajayana sesuai syarat.

Dalam ketentuan AFC waktu itu, lampu stadion berada di kisaran 800 sampai 1.200 Lux. Stadion Gajayana berkekuatan 900 Lux.

Baca Juga

1. 2. Akses

kondisi rumput dan lampu stadion gajayana

Aspek yang tak kalah pentingnya adalah akses. Aspek ini kerap bermasalah sejak Stadion Gajayana menjalani verifikasi untuk menggelar laga-laga kompetisi Liga 1.

Ketika stadion ini digunakan sebagai markas Persiba Balikpapan pada 2017, akses utama tidak bisa dilalui oleh bus maupun kendaraan besar.

Kedatangan tim lalu diakali melalui pintu selatan stadion, yang memiliki dimensi jalan lebih lebar untuk bus tim dan kendaraan besar lainnya.

Sementara di pintu utama sisi barat, akses jalan terlampau sempit, sehingga kerap mempersulit bus tim maupun kendaraan besar yang menuju parkir barat.

Solusinya ada dua. Tetap melewatkan bus besar dari pintu selatan, atau bus yang digunakan lebih kecil agar dapat meluncur mulus dari pintu utama.

Baca Juga

3. Tribun Penonton

Aturan yang berlaku dalam penilaian Kementerian PUPR beberapa waktu lalu, memberi kewajiban venue pertandingan sepak bola untuk single seat.

Artinya, penonton yang hadir bisa menempati satu per satu kursi di seluruh tribun. Namun karena terbatasnya biaya dan waktu, aturan ini masih bisa diakali.

Baca Juga

Sebagaimana yang dilakukan Persik di Stadion Brawijaya Kediri, tribun penonton hanya dicat pembatas dengan nomor, agar tribun terkondisikan single seat.

Hal serupa juga bisa saja dilakukan Stadion Gajayana, agar lolos dari verifikasi. Terlebih, belum ada kursi single seat di stadion ini.

Seluruh tribun baik di kategori ekonomi, utama dan VIP seluruhnya masih berbentuk beton. Belum ada kursi personal sebagaimana aturan single seat.

Baca Juga
In Depth SportsStadion GajayanaArema FCPT Liga Indonesia Baru (PT LIB)

Berita Terkini