3 Bek Muda di Liga Jepang yang Bisa Ikuti Jejak Karier Takehiro Tomiyasu di Inggris
INDOSPORT.COM - Bagi pesepakbola muda di Liga Jepang, khususnya J1 League, mungkin nama Takehiro Tomiyasu menjadi sosok idola yang kariernya paling banyak ingin diikuti.
Tomiyasu kini baru berusia 24 tahun, namun sudah menjadi andalan utama Mikel Arteta di Arsenal. Hanya saja saat dia terganjal oleh cedera lutut.
Sepak terjang karier Tomiyasu di Benua Eropa yang melesat bak roket, jelas menjadikannya sebagai idola dan panutan oleh pemain muda, khususnya para bek.
Tomiyasu pergi ke Eropa pertama kali pada 2018 dengan gabung ke klub Belgia, Sint-Truiden.Â
Setelah itu dia langsung jadi pemain starter di Italia bersama Bologna, dengan catatan 61 pertandingan serta 3 gol dan 3 assist.
Setelah 2 musim, Tomiyasu kemudian diboyong Arsenal ke Inggris. Dan hingga saat ini menjadi salah satu pemain bertahan yang disegani di Inggris.
Berkaca dari karier cemerlang Takehiro Tomiyasu, berikut adalah 3 bek muda di J1 League yang bisa mengikuti jejak karier Tomiyasu di Inggris.
1. Kashif Bangnagande (21 Tahun)
Bek kelahiran Ibu Kota Tokyo ini jebolan akademi FC Tokyo yang kini menjadi pemain andalan di skuad utama.
Untuk J1 League musim ini saja, Kashif Bangnagande sudah mencatat 9 pertandingan liga bersama FC Tokyo.
Berposisi sebagai bek kiri, Bangnagande digadang-gadang sebagai penerus Yuto Nagatomo, yang juga saat ini sama-sama bermain di FC Tokyo.
Bahkan skill dan kemampuan Bangnagande di posisi bek kiri membuat pelatih Albert Puig Ortoneda menggeser posisi Nagatomo ke sisi kanan.
Secara keseluruhan, Kashif Bangnagande sudah mencatat 35 laga di J1 League bersama FC Tokyo, dengan torehan 1 gol dan 2 assist.
Lebih hebatnya lagi, Bangnagande sudah melakukan debut bersama Timnas Jepang senior. Debutnya dicatat ketika Jepang kalah 1-2 dari Kolombia di Kirin Challenge Cup pada 28 Maret 2023.
1. Penerus Takehiro Tomiyasu
2. Haruya Fujii (22 Tahun)
Meski masih muda Haruya Fujii sudah menjadi pemain utama di Nagoya Grampus sejak J1 League musim 2022 kemarin.
Berposisi sebagai bek tengah, Fujii memang memiliki postur tinggi badan di atas rata-rata orang Jepang, yakni 1,87 meter.
Dengan postur tinggi tersebut Fujii menjelma menjadi bek tengah tangguh di J1 League saat ini. Tercatat dia sudah bermain sebanyak 12 kali untuk Nagoya Grampus.
Secara keseluruhan, Haruya Fujii sudah mencatat 53 pertandingan di J1 League bersama Nagoya Grampus, dengan torehan 2 gol.
Dan dengan dukungan fisik yang mumpuni, Fujii cocok jika dikemudian hari bermain di Liga Inggris (Premier League).
Selain itu, walaupun masih muda Fujii juga sudah dipanggil masuk ke Timnas Jepang senior, yang artinya dia sudah cukup matang secara mental.
Memang saat ini dia belum mencatat debut meski sudah gabung Timnas Jepang. Namun jika sang kapten Maya Yoshida (34 tahun) pensiun, Fujii bisa jadi penerusnya.
3. Riku Handa (21 Tahun)
Nama Riku Handa adalah yang paling cocok dengan Takehiro Tomiyasu ketimbang Kashif Bangnagande dan Haruya Fujii. Alasannya karena sama-sama bermain di posisi bek kanan.
Handa langsung menjadi buah bibir karena dia menjadi inti Gamba Osaka pada musim perdananya. Bahkan musim 2023 ini adalah debutnya di J1 League.
Bek kelahiran Kaminoyama, Perfektur Yamagata, ini awalnya bermain bersama klub kota kelahirannya Montedio Yamagata.
Bersama Montedio Yamagata selama 4 musim di J2 League, Handa mencatat 3 gol dan 9 assist dari 92 pertandingan.
Sementara total pada musim debutnya di J1 League, Riku Handa sudah mencatat 11 pertandingan dan 1 assist bersama Gamba Osaka.
Selain itu Handa juga sudah dipanggil Timnas Jepang seniot oleh pelatih Hajime Moriyasu saat tampil di Kirin Challenge Cup. Namun dia belum mencatat debutnya.