3 Alasan AC Milan Bakal Benamkan Inter Milan di Leg 1 Semifinal Liga Champions
INDOSPORT.COM - AC Milan punya alasan kuat yang membuat mereka difavortikan meraih kemenangan lawan Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions.
Duel seru tersaji di pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions musim 2022-2023 antara AC Milan vs Inter Milan di Stadion San Siro, Kamis (09/05/23) dinihari WIB.
Ini merupakan pertama kalinya Derby della Madonnina tersaji lagi di Liga Champions sejak satu dekade terakhir. Gengsi bukan lagi jadi patokan untuk meraih kemenangan, lebih dari itu kedua tim ingin merebut satu tiket final.
AC Milan lolos ke babak semifinal usai mengandaskan perlawanan tim kuat Napoli dengan agregat gol 2-1. Sementara rival sekotanya, Inter Milan lolos ke babak empat besar setelah menumbangkan Benfica dengan agregat 5-3.
Menilai dari performa kedua tim di lima pertandingan terakhirnya, Inter Milan layak diunggulkan untuk meraih kemenangan meski AC Milan juga tak terkalahkan.
Sebab mereka menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan. Mereka menang atas Empoli (3-0), Juventus (1-0), Lazio (3-1), Verona (6-0) dan terbaru menang atas AS Roma (2-0).
Berbanding terbalik dengan AC Milan. Rossoneri tampil angin-anginan dengan meraih hanya dua kemenangan, sisanya berakhir imbang.
AC Milan menang lawan Lecce (2-0) dan Lazio (2-0). Ditahan imbang oleh Napoli (1-1), Cremonese (1-1) dan AS Roma (1-1). Kendati demikian, AC Milan tetap percaya diri untuk bisa meraih kemangan.
Apalagi mereka juga punya DNA Eropa, sebagai tim kedua dengan gelar Liga Champions terbanyak yakni 7 gelar. Namun, Milan terakhir kali menjadi juara adalah pada tahun 2007.
Sedangkan Inter Milan baru pernah menjuarainya tiga kali, dan terakhir kali adalah ketika meraih treble bersama Jose Mourinho pada tahun 2010.
Terdapat beberapa alasan yang bisa membuat AC Milan merebut kemenangan dari Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions. Apa saja itu?
1. Punya Tangan Malaikat
Mike Maignan berhasil kembali tampil impresif di bawah mistar gawang AC Milan pasca pulih dari cedera panjang.
Penampilan apik kiper berusia 27 tahun itu sempat terhambat ketika mengalami cedera betis, saat memperkuat timnas Prancis pada September 2022 lalu.
Awalnya Mike Maignan diperkirakan absen selama satu bulan setelah menjalani pemeriksaan. Namun pemulihannya tidak berjalan lancar.
Sehingga Mike Maignan masih harus berkutat dengan cedera hingga kemudian absen membela Prancis di Piala Dunia 2022 lalu dan juga untuk AC Milan.
Setelah nunggu beberapa bulan, Mike Maignan akhirnya bisa pulih seutuhnya dan kembali tampil membela AC Milan bulan Maret 2023 lalu.
Absen lama rupanya tidak membuat kemampuan kiper Prancis itu hilang. Ia tetap tampil kokoh di bawah mistar gawang Rossoneri, dengan beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.
Bukan hanya itu, secara statistik ia juga punya kemampuan di atas rata-rata saat bermain dengan bola.
Ya, kiper saat ini tidak hanya bertugas menjaga gawang tetapi juga dituntut ikut berperan dalam distribusi bola dari belakang.
Kemampuan itu rupanya dimiliki oleh Mike Maignan dengan sangat bagus, ia bahkan mengungguli kiper-kiper top lain seperti Thibaut Courtois, Jan Oblak, Ederso hingga Allison Becker.
Dilansir dari laporan La Gazzetta dello Sport, Maignan rata-rata melakukan enam umpan panjang sukses per pertandingan untuk AC Milan.
Jauh lebih baik daripada Oblak dengan lima umpan, Ederson dengan 4.9 umpan, Alisson dengan 4.7 umpan, dan Courtois dengan 3.9 umpan.
Mike Maignan juga memiliki akurasi tinggi dalam melepaskan bola operan tepat sasaran kepada rekan setimnya, dengan catatan rata-rata 78,3% bola operannya mencapai target yang diinginkan.
Kehadirannya bisa menjadi kunci untuk permainan AC Milan melawan Inter Milan. Diprediksi Mike Maignan bakal kembali tampil gemilang, seperti menyingkirkan Napoli di perempatfinal Liga Champions.
Punya DNA Eropa
AC Milan menunjukkan progres yang bagus di Liga Champions 2022/2023. Sempat meragukan di awal kompetis, karena hanya bisa meraih satu kemenangan di empat laga awal, perlahan Rossoneri tampil membaik.
Sejak mengalami dua kekalahan beruntun di fase grup, AC Milan bermain ganas di enam laga selanjutnya.
Mereka mampu meraih empat kemenangan dan dua hasil imbang. Yang lebih menakjubkan lagi, semua pertandingan itu dilalui dengan hanya kebobolan satu kali.
Satu gol yang bersarang ke gawang AC Milan itu terjadi di leg kedua perempatfinal Liga Champions menghadapi Napoli. Kala itu laga berakhir imbang 1-1.
Rossoneri seolah membuktikan idiom 'DNA Eropa' yang disematkan pada mereka. Idiom DNA Eropa melekat pada AC Milan karena jejak historis klub yang kuat di Liga Champions.
Pada tahun 2000an, Milan menjadi salah satu kekuatan utama di Liga Champions. Milan selalu diunggulkan terlepas dari performa mereka di Serie A.
Unggul Rekor Pertemuan di Eropa
Melihat rekor pertemuan di Liga Champions, AC Milan pantas difavoritkan karena tak pernah kalah dari tetangganya itu.
Dalam empat pertemuan di Liga Champions, AC Milan mampu meraih dua kemenangan sisanya berakhir imbang. Dua kemenangan itu terjadi di perempatfinal leg 1 dan leg 2 Liga Champions 2004/05 dengan skor 2-0 dan 3-0.
Sedangkan hasil imbang terjadi di semifinal leg 1 dan leg 2 Liga Champions 2002/03 dengan skor 0-0 dan 1-1.