30 Tahun Kiprah J.League: Berawal dari 10 Tim Hingga Rekrut Torres dan Iniesta
INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola Jepang, J.League telah bertranformasi dengan baik hingga mampu menarik bintang-bintang Eropa seperti Andres Iniesta dan Fernando Torres.
Otanjoubi Omedetou, J.League! Mungkin ucapan selamat ulang tahun itu yang perlu kita ucapkan untuk J.League pekan ini. Pekan ini menandai tahun ke-30 J.League menjadi kompetisi sepak bola profesional di Jepang.
Tiga dekade lalu, tepatnya pada 15 Mei 1993, gelaran musim pertama J.League dimulai dengan laga Verdy Kawasaki (sekarang bernama Tokyo Verdy) menjamu Yokohama Marinos (sekarang Yokohama F. Marinos) di Stadion Nasional Tokyo.
Henny Meijer mencetak gol pertama di J.League untuk Verdy Kawasaki pada menit ke-19 laga tersebut, meski kemudian ia harus rela kalah 1-2 setelah tim tamu mencetak dua gol via Everton Nogueira (48') dan Ramon Angel Diaz (59').
Sehari setelahnya, ada empat laga lain di pekan pertama J.League yang digelar, termasuk kemenangan 5-0 Kashima Antlers melawan Nagoya Grampus Eight (sekarang Nagoya Grampus).
Dalam laga tersebut, legenda sepak bola Brasil, Zico, mencetak tiga gol alias hat-trick pertama di J.League.
Memang, musim pertama J.League saat itu hanya diikuti oleh 10 tim saja.Kashima Antlers keluar sebagai pemuncak klasemen putaran pertama yang dikenal dengan nama Suntory Series, sedangkan Verdy Kawasaki jadi pemuncak putaran kedua alias NICOS Series.
Di partai final bernama Suntory Championship yang mempertemukan kedua tim tersebut, Verdy Kawasaki keluar sebagai juara J.League musim pertama usai menang 3-1 dalam dua leg.
Kazuyoshi Miura yang bermain untuk Verdy Kawasaki jadi MVP alias Pemain Terbaik. King Kazu masih jadi pemain profesional bersama Oliveirense di Liga Portugal musim ini, berusia 56 tahun!
Setelah musim pertama ini, dalam tiga dekade selanjutnya, J.League menjelma menjadi salah satu kompetisi terbaik di Asia.
Nama-nama besar seperti Gary Lineker, Andres Iniesta, Fernando Torres, Lukas Podolski, David Villa, Arsene Wenger, hingga Luis Felipe Scolari pernah merasakan ketatnya persaingan di J.League.
Selain itu, liga ini juga menelurkan pemain-pemain kelas dunia seperti Hidetoshi Nakata, Shunshuke Nakamura, Shinji Kagawa, Shinji Okazako, Keisuke Honda, hingga yang terbaru Kaoru Mitoma.
Urawa Red Diamonds (tiga kali), Gamba Osaka, hingga Kashima Antlers juga pernah jadi juara Liga Champions Asia, membuat klub-klub J.League semakin terpandang di penjuru benua.
Meski begitu, mungkin pencapaian terbesar J.League adalah jadi tempat penggodokan terbaik pemain-pemain Jepang hingga akhirnya mampu membawa Negeri Sakura lolos ke gelaran Piala Dunia, kali pertama pada 1998 lalu beruntun selalu tampil di gelaran empat tahunan tersebut hingga sekarang.
Akhir pekan ini, J.League akan merayakan itu semua dalam laga pekan ke-13 J1 League 2023 yang menjadi laga ulang tahun ke-30 J.League.
Kenangan hat-trick Zico akan kembali hadir saat Kashima Antlers menghadapi lawan yang sama seperti 30 tahun lalu, Nagoya Grampus, pada Minggu 14 Mei 2023 mulai pukul 11.30 WIB di Stadion Nasional Jepang.
Siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam laga ulang tahun ke-30 J.League ini? Patut dinanti!