Memilih Setia, 3 Nama Ini Berpotensi Jadi Legenda Madura United
INDOSPORT.COM - Madura United telah mengumumkan untuk tetap menggunakan jasa 3 pemain yang terbilang senior pada kompetisi Liga 1 musim 2023/2024.
Dibilang senior, lantaran usia mereka sudah lebih dari 30 tahun. Bahkan, salah satunya akan mencapai usia kepala 4 saat kompetisi memasuki putaran kedua musim depan.
Tiga nama tersebut juga merupakan pemain angkatan awal klub dan menjadi bagian penting dalam perjalanan Madura United sejak berdiri pada 2016/2017 lalu.Â
Mereka adalah Fachruddin Wahyudi Aryanto, Slamet Nur Cahyono dan Guntur Ariyadi. Tiga nama ini lantas berpotensi sebagai calon legenda hidup klub.
Calon legenda, lantaran ketiganya memilih setia dan tidak pernah berganti klub lagi dalam 7 tahun terakhir. Lantas, bagaimana profil singkat mereka?
1. Fachruddin Wahyudi Aryanto
Fachruddin menjadi pemain termuda diantara ketiganya. Memasuki usia 34 tahun, bek kelahiran Klaten Jawa Tengah itu nyatanya tetap dibutuhkan di lini pertahanan.
Kendati baru bergabung pada 2017 setelah kontraknya di Sriwijaya FC rampung, namun karir Fachruddin sebagai pesepakbola profesional justru paling lama di pulau garam.
Periode pertamanya di Madura adalah saat didatangkan Persepam Pamekasan pada kompetisi ISL musim 2013 dan 2014. Sayang, Persepam kemudian degradasi.
Fachruddin lantas melanjutkan kariernya di Sriwijaya FC sebelum akhirnya kembali ke Madura United sejak 2017, meski sempat dipinjamkan untuk membantu Persija di AFC Cup 2019.
Prestasi terbaiknya untuk Tim Laskar Sape Kerrab adalah saat finis di peringkat 5 klasemen Liga 1 musim 2017 dan 2019. Statusnya juga sebagai kapten tim utama hingga kini.
2. Guntur Ariyadi
Dibanding dua rekan setimnya, Guntur memang terbilang bukan langganan starter selama 7 musim memperkuat Madura United. Dia sempat bermain reguler pada musim pertamanya 2016 lalu.
Namun kedatangan bek-bek muda dan lebih enerjik, membuat pemain kelahiran Banyuwangi itu menjadi pelengkap dari skuat Tim Laskar Sape Kerrab hingga musim 2022/2023.
Kendati demikian, pemain yang berperan sama baiknya sebagai bek maupun gelandang ini terus hadir ketika tim mengalami krisis pemain di pertengahan kompetisi.
Guntur termasuk pemain yang loyal terhadap Madura United, meski jarang mendapat kesempatan bermain. Pemain berusia 36 tahun itu pun tetap bertahan.
Periode terbaiknya terjadi selama 3 musim pertama. Guntur mengantar Madura United finis di peringkat 3 ISC A 2016, lalu peringkat 5 di Liga 1 2017 serta menyabet trofi Suramadu Super Cup 2018.
3. Slamet Nur Cahyono
Nur Cahyo menjadi pemain lokal paling senior di skuat Madura United musim ini. Berusia 39 tahun, dia punya potensi menjadi legenda Tim Laskar Sape Kerrab.
Perjalanan karirnya di Madura juga serupa dengan Fachruddin, dengan lebih dulu membela Persepam Pamekasan di kompetisi ISL musim 2013 dan 2014.
Dia lantas melabuhkan dedikasinya untuk Madura United sejak 2016 hingga musim ini. Namun, statusnya menjadi kapten tim kedua setelah Fachruddin.
Sementara untuk prestasi, Nue Cahyo meraih kesuksesan yang sama dengan Guntur Ariyadi. Menariknya, dia menjadi rekan setim Ronaldo Joybera Kwateh sejak 2020 lalu.
Ronaldo merupakan putra dari salah satu striker asing era Liga Indonesia, Roberto Kwateh. Sementara Nur Cahyo pernah satu tim dengan Roberto ketika membela PSS Sleman musim 2006-2008 silam.