Terungkap, Faktor yang Membuat Arema FC Tak Lolos Lisensi Klub AFC
INDOSPORT.COM - Untuk pertama kali sejak 2017, Arema FC dinyatakan tak lolos dalam penilaian AFC Club License atau lisensi klub sepak bola dari federasi sepak bola Asia.
Sebagaimana diketahui, penilaian itu dirilis AFC dan PSSI di Jakarta pada Rabu (17/05/23). Dalam 2 kompetisi AFC, klub berlogo kepala singa tak lolos dua-duanya.
Enam klub dinyatakan lolos dalam lisensi untuk berkompetisi di Liga Champions Asia. Yaitu Persija Jakarta, Bali United, Madura United, Borneo FC, PSM Makassar dan Persebaya.
Sementara ada 6 klub tersebut juga dinyatakan lolos dalam penilaian lisensi untuk turun dalam kompetisi AFC Cup. Satu klub lagi adalah Persib Bandung.
Bagi Arema FC, jelas ini merupakan penurunan prestasi. Pasalnya, tim berjulukan Singo Edan konsisten mengikuti AFC Club License dan lolos di setiap musimnya.
Namun pada edisi 2023, Arema FC tak lagi memegang lisensi itu. Versi klub, ada sejumlah kendala yang membuat mereka tak lolos.
"Kenapa tidak lolos lisensi? Karena memang tidak memasukkan (stadion sebagai) home base," ucap General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Stadion tempat pertandingan, memang menjadi syarat utama dalam penilaian untuk aspek infrastruktur klub yang didaftarkan kepada AFC.
Infrastruktur merupakan satu dari 5 aspek penilaian AFC. Aspek lainnya adalah legal atau badan hukum klub dan finansial (keuangan klub).
Sedangkan aspek berikutnya adalah supporting yang terdiri dari pembentukan tim-tim usia muda dan akademi, beserta personal dan administrasi di internal klub.
1. Tragedi Kanjuruhan
Jika kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 lalu berjalan lancar, mungkin saja Arema FC tetap bisa menggenggam lisensi klub profesional dari AFC.
Tapi, semua itu berubah saat Tragedi Kanjuruhan terjadi pada, Sabtu (01/10/22) lalu. Lantaran Arema FC mesti mencari home base lagi akibat sanksi PSSI.
Sebagaimana diketahui, Tim Singo Edan harus menggelar semua laga home berjarak 250 kilometer dari Malang plus tanpa penonton.
"Setelah kejadian (Tragedi Kanjuruhan) itu, kami kena sanksi tidak bisa bertanding di Stadion Kanjuruhan lagi," ucap Yusrinal Fitriandi.
"Oleh sebab itu, kami pun tidak mendaftarkan Stadion Kanjuruhan sebagai home base," General Manager Arema FC itu melanjutkan.
Kisruh perihal berbagai aksi penolakan Arema FC dalam memilih stadion untuk menggelar laga home usiran dalam sisa Liga 1, juga turut berpengaruh.
Rencana menggunakan Stadion Sultan Agung Bantul, Stadion Jatidiri Semarang hingga ke Boyolali, mendapat berbagai penolakan.
Hingga pada akhirnya, klub berlogo kepala singa mendapatkan markas sementara di Jakarta. Tepatnya di Stadion PTIK, markas Bhayangkara FC.
"Pada waktu pendaftaran ditutup, kami masih belum tahu ber-home base dimana," bilang figur yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Bisnis dan Marketing Arema FC tersebut.