Lisensi Klub Masih Bermasalah, Persib Kebakaran Jenggot Cari Direktur Teknik
INDOSPORT.COM - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, masih mencari sosok Direktur Teknik untuk timnya menjelang kick-off Liga 1 Indonesia 2023-2024.
Sejauh ini, manajemen Persib sudah menjalin komunikasi dengan beberapa kandidat untuk mengisi posisi Direktur Teknik di skuad Maung Bandung.
Meski demikian, Teddy belum bersedia memberikan informasi detail terkait nama maupun identitas kandidat Dirtek Persib karena memang masih dalam tahap proses.
"Jadi posisi dirtek itu kami istilahnya memang sedang berbicara dengan beberapa kandidat karena posisi ini penting dan jangka panjang," kata Teddy Tjahjono, Senin (22/5/23).
Teddy menambahkan, manajemen Persib tidak ingin terburu-buru menentukan sosok Direktur Teknik mengingat posisi tersebut sangat penting, sehingga harusnya mempertimbangkan berbagai hal.
Teddy memastikan, jika manajemen sudah menemukan sosok yang tepat untuk mengisi posisi Direktur Teknik, pihaknya pasti akan mengumumkan kepada publik.
"Ya kami lagi proses nggak mau sembarangan. Sekali lagi kami sedang proses mencari kandidat yang tepat. Tak usah disebutin lah (jumlah kandidatnya), kalau sudah ada pasti diumumkan," ungkap Teddy.
Sebelumnya, PSSI menggelar rapat Komite Lisensi Klub yang dilakukan di Jakarta, Rabu (17/5/23). Ada beberapa keputusan, di antaranya regulasi Liga Champions Asia.
Ada enam klub memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam PSSI Club Licensing Regulation berstatus Granted with Sanction, yakni Bali United, Borneo FC, Madura United, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSM Makassar.
1. Piala AFC
Selajutnya, keputusan kedua adalah untuk regulasi Piala AFC dan Liga 1 dinyatakan bahwa tujuh klub memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam PSSI Club Licensing Regulation.
Ketujuh klub tersebut antara lain Bali United, Borneo FC, Madura United, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Persib Bandung.
Tidak adanya nama Persib dalam daftar klub yang memenuhi regulasi Liga Champions Asia gara-gara mereka belum memiliki sosok Direktur Teknik sebagai salah satu persyaratannya.