GM Arema FC: Bermain di Bali Adalah Satu dari Sekian Opsi Home Base
INDOSPORT.COM - Arema FC tak hanya mulai sibuk dengan persiapan tim dalam menyambut bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia pada musim 2023/2024 mendatang.
Di sisi lain, manajemen klub berlogo kepala singa itu juga tengah dipusingkan perihal penetapan home base untuk menggelar laga kandang selama kompetisi.
Hingga saat ini, keputusan Arema FC tetap tak berubah dalam menunjuk Stadion Gajayana sebagai home base utama yang didaftarkan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sayangnya, stadion di pusat Kota Malang itu perlu mendapat banyak perbaikan pada sejumlah fasilitas. Sudah jelas, renovasi membutuhkan waktu yang lama.
Sementara kini muncul isu yang berhembus bahwa Arema FC akan berkandang di Bali, sebagai opsi home base alternatif selama Stadion Gajayana diperbaiki.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, memaparkan bahwa bermarkas di Bali merupakan satu dari sekian opsi yang tengah dipertimbangkan.
"Belum fix (pasti) juga ke sana. Kendati stadion di Bali juga patut dipertimbangkan sebagai opsi alternatif home base," ucap Yusrinal kepada INDOSPORT, Senin (22/5/23).
Dua stadion menjadi pertimbangan Arema FC sebagai markas sementara. Yang pertama Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, lalu Stadion I Gusti Ngurah Rai di Denpasar.
"Yang jelas, kami akan mengambil keputusan yang dinilai terbaik. Masih ada waktu untuk memutuskan (home base alternatif)," beber Yusrinal.
"Lagipula, pendaftaran (ke LIB) untuk home basesampai tanggal 30 Mei nanti," tambah figur yang sebelumnya menjabat Manajer Bisnis Marketing Arema FC itu.
1. Masalah Izin
Yusrinal Fitriandi lantas menjelaskan alasan di balik klub mulai mempertimbangkan untuk bermarkas di Pulau Dewata selama Stadion Gajayana direnovasi.
Pertimbangan utama, perihal izin pertandingan yang dikeluarkan pihak keamanan. Karena di Bali, atmosfer sepak bola terbilang kondusif.
Hal ini lah yang membedakan situasi keamanan di Bali dan Jawa Timur, kendati Arema FC juga punya opsi lain berkandang tak jauh dari Malang.
Atmosfer sepak bola yang terbilang tinggi, membuat masalah izin pertandingan cukup sulit diperoleh. Dan kalaupun terbit, ada kekhawatiran laga berlangsung tanpa penonton.
Kondisi ini pernah dialami Persik Kediri, saat menjamu Persebaya Surabaya (18/3/23) lalu. Faktor keamanan akhirnya membuat Derby Jatim itu digelar tanpa penonton di Stadion Brawijaya.
Setidaknya, ada 2 stadion yang dikabarkan menjadi home base alternatif pilihan Arema FC, yaitu Stadion Gelora Delta di Sidoarjo dan Stadion Soeprijadi Kota Blitar.
"Yang pasti, kami akan mengambil keputusan yang terbaik. Jadi, ditunggu saja bagaimana nanti," beber Yusrinal Fitriandi.
Yang jelas, pihaknya sudah mengindikasikan untuk bermain diluar Malang pada pekan-pekan awal kompetisi, jika berlangsung pada 1 Juli 2023 mendatang.
Dengan estimasi waktu perbaikan stadion hingga 2 bulan pada Juni sampai Juli, maka Arema FC setidaknya bisa berkandang di Stadion Gajayana mulai Agustus.
"Kemungkinan besar ada 4 sampai 5 jadwal pertandingan home di awal kompetisi yang dimainkan di luar Malang," pungkas figur pengusaha event organizer di Malang itu.