Tak Hanya Juventus, Klub Bersejarah Ini juga Terancam Terjun Bebas ke Serie D
INDOSPORT.COM - Tak hanya Juventus yang tersandung sanksi pengurangan poin di Liga Italia (Serie A). Sampdoria kini juga terancam mendapatkan sanksi degradasi ke Serie D.
Polemik sepak bola Eropa begitu panas jelang akhir musim 2022-2023. Dari pentas Liga Italia, Juventus akhirnya ketok palu mendapat sanksi pengurangan 10 poin.
Diketahui, Juventus terjerat kasus penggelembungan nilai transfer untuk meningkatkan keuntungan modal. Awalnya mereka dijatuhi sanksi pengurangan 15 poin.
Namun, sanksi tersebut dicabut setelah tim melakukan banding ke CONI. Tim pengadil akan melakukan persidangan ulang.
Lantas, dalam sidang yang digelar Senin (22/5/23) kemarin, Jaksa FIGC Giuseppe China menegaskan Juventus telah bersalah dan mengusulkan sanksi pengurangan poin.
Panel sidang lalu memutuskan menjatuhkan sanksi pemotongan 10 poin untuk Juventus. Tim yang awalnya bertengger di peringkat kedua, kini terjun bebas ke posisi ketujuh.
Tak sampai di sana, Juventus juga masih terjerat kasus lain. Manajemen diduga telah mengakali pengeluaran gaji pemain selama pandemi Covid-19 di beberapa tahun lalu.
Saat itu, para pemain dilaporkan setuju melepaskan empat bulan gaji demi menyelamatkan keuangan klub.
Namun ternyata hanya satu bulan gaji saja yang dipotong, sedang tiga bulan lainnya tetap akan dibayarkan secara bertahap.
Hal ini dinilai mencederai asas transparansi klub, karena tak dimasukkan dalam laporan keuangan Juventus. Sanksi lainnya mungkin saja akan meruntuhkan tim Si Nyonya Tua.
1. Sampdoria ke Serie D?
Faktanya, tak hanya Juventus yang luluh lantak usai mendapat sanksi persidangan. Klub bersejarah Liga Italia, Sampdoria, kini juga terancam sanksi turun kasta ke Serie D.
Sampdoria sudah dipastikan terdegradasi sejak awal Mei lalu. Padahal sebelumnya, Sampdoria jadi klub yang disegani dan kerap menyulitkan klub papan atas.
Sebagai kontestan Serie A, Sampdoria normalnya akan turun ke Serie B. Hanya saja, ada banyak kasus lain yang membuat tim ini mungkin saja akan turun ke Serie D.
Dilansir dari Sporf.com, sejak beberapa tahun terakhir, Sampdoria menghadapi krisis keuangan dan hutang menumpuk.
Per tahun 2023, jumlah hutang mereka mencapai €200 juta. Padahal Sampdoria kini juga kesulitan mengumpulkan €11 juta untuk membayar gaji yang menunggak.
Muara dari semua krisis ini diakui adalah andil presiden klub Sampdoria, Massimo Ferrero, seorang produser film asal Italia yang membeli klub pada tahun 2014 lalu.
Menurut investigasi kepolisian, Ferraro dicurigai menggunakan uang klub untuk membuat film hingga membeli properti pribadi, yang mengakibatkan klub nyaris bangkrut.
Ferraro sendiri sudah mengundurkan diri dari jabatan presiden klub sejak akhir 2021 lalu. Hanya saja, ia masih memiliki saham mayoritas, sehingga klub sampai kini tak kunjung melakukan pembenahan.
"Sampdoria sedang berada di ambang kebangkrutan, yang mungkin mengantar mereka terjun bebas ke Serie D," tertulis di Sporf.com yang dilansir dari Twitter Garis Tengah.
"Suporter Sampdoria hampir merasakan mendukung klub sultan, namun kini malah mendukung klub yang (terancam) akan berlaga di Serie D," imbuhnya.