x

3 Pemain Asia yang Melekat Diingatan Jakmania

Rabu, 24 Mei 2023 13:25 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
Hong Soon-hak berpamitan kepada The Jakmania.

INDOSPORT.COM - Status Persija Jakarta sebagai salah satu klub besar di Indonesia, kerap kali memicu kedatangan pemain bintang dari mancanegara yang memegang label Timnas, termasuk dari Asia.

Dalam 10 tahun terakhir, tercatat Persija baru datangkan empat pemain asing. Semuanya pernah berstatus pemain Timnas dari Nepal, Korea Selatan,  Bahrain dan Hong Kong.

Tiga dari empat pemain itu nampaknya meninggalkan kesan tersendiri dengan penggemar Macan Kemayoran, The Jakmania. Ada kenangan manis dan juga pahit.

Baca Juga

Adapun pemain Asia terakhir yang membela Persija adalah Yusuf Helal dari Bahrain. Penampilannya tak terlalu buruk. Dari 17 laga, pemain 30 tahun itu cetak sembilan gol.

Sayangnya, Yusuf tak bisa selesaikan musim 2022 bersama Persija. Ia mengalami sakit ginjal dan meninggalkan klub lebih cepat di putaran kedua.

Baca Juga

Sedangkan, tiga pemain terdahulu juga punya cerita masing-masing. Penasaran dengan tiga sosok dari Asia tersebut? Berikut INDOSPORT.com mengupasnya untuk Anda.

Baca Juga

1. Rohit Chand

Rohit Chand. Foto: Khairul Imam/Persija

Pemain asal Nepal ini sudah seperti bagian dari Persija. Bahkan Rohit mengakui dirinya adalah suporter nomor satu Persija, meski tak lagi bermain di tim Ibu Kota.

Suporter atau Jakmania yang membuat Rohit bertahan di Persija pada 2013. Di musim pertamanya itu, Persija sedang dililit masalah finansial dan beberapa pemain gajinya ditunggak oleh klub.

"Saya jatuh cinta dengan Jakarta yang saya anggap sebagai rumah kedua. Saya mendapatkan semuanya di sini, terutama hal yang berhubungan dengan sepak bola. Ini sudah menjadi bagian dari hidup saya," katanya.

Rohit memperkuat Macan Kemayoran sejak datang dari pertengahan musim 2013. Awalnya ia diremehkan karena datang dari negara yang tidak terkenal soal sepak bolanya, tapi perlahan menjelma menjadi pemain penting. 

Gelandang kelahiran 1992 itu tujuh musim bermain untuk Persija dan jadi pemain asing terlama yang bela tim Ibu Kota.

Baca Juga

Namun, Rohit pernah beberapa kali minggat dengan memperkuat klub lain, seperti T-Team (Malaysia) dan Manang Marshyangdi (Nepal). Itu terjadi saat sepak bola Indonesia disanksi FIFA tahun 2015 - 2016.

Pada musim 2017, Rohit Chand kembali berseragam Persija. Semusim berselang, dia sukses antarkan Persija juara Liga 1,  juara Piala Presiden 2018, sekaligus ia jadi pemain terbaik Liga 1.

Baca Juga

Pelatih Persija silih berganti, tapi Rohit Chand selalu dipercaya mengisi slot pemain Asia. Sempat ada nama Jahongir Abdumuminov (Uzbekistan) dan Faysal Shayesteh (Afghanistan) yang dicoba, tapi Persija menilai kualitas mereka tidak setara Rohit Chand.

Barulah pada Liga 2020, nama Rohit Chand benar-benar tergusur. Pelatih baru, Thomas Doll menginginkan pemain pilihannya untuk slot Asia yakni Yusuf Helal dari Bahrain.

"Tentu sangat berat melepas seorang Rohit Chand. Dia adalah pemain luar biasa, pekerja keras di lapangan dan sosok yang santun di luar lapangan. Pasti sulit mencari pengganti Rohit," kata Presiden Persija Mohamad Prapanca, dalam pernyataan resmi klub.

Setelah cabut dari Persija, pemain Timnas Nepal itu kemudian bergabung dengan sesama klub Liga 1, Persik Kediri hingga saat ini.

Baca Juga

2. Hong Soon-hak

Mantan gelandang Persija Jakarta, Hong Soon-Hak.

Kebersamaan pemain asal Korea Selatan ini dengan Persija memang tidak lama. Setahun di tim Ibu Kota, Soon-hak berhasil menciptakan momen penting untuk penggemar atau Jakmania.

Gelandang bertahan itu datang pada 2016 saat gelaran Indonesian Soccer Championship (ISC) A. Soon-hak mengisi slot Asia yang ditinggalkan sementara oleh Rohit Chand.

Pria yang kini berusia 42 tahun itu mencatatkan 27 penampilan bersama Persija di ISC A. Soon-hak juga berhasil cetak dua gol.

Pada Liga 1 2017, Soon-hak lantas pindah ke PS TNI (Persikabo 1973 saat ini). Ia mainkan 20 laga bersama tim asal Bogor itu dan mencetak tiga gol.

Pemain yang akrab disapa Haki itu cukup dicintai Jakmania karena karakternya yang pekerja keras. Saat membela PS TNI, ia bahkan meminta dukungan Jakmania.

"Saya harap Jakmania juga mendukung saya. Tidak usah 30 persen dari total Jakmania, itu hanya bercanda, 10 orang saja saya sudah senang," tutur Soon-hak pada 2017 lalu.

"Saya tahu Jakmania berdarah oranye, tapi saya akan senang ketika ada dari mereka yang meneriakkan nama saya 'Haki' atau Soon Hak," tambahnya.

Tercatat, Hong Soon-hak sempat membela Timnas Korea Selatan dan klub-klub papan atas Korea Selatan yakni Daegu FC, Grazek Ak, Suwon Bluewings dan Goyang Zaicro FC. Kini ia sudah pensiun dan meniti karir sebagai pelatih.


3. Lam Hok Hei

Lam Hok Hei di Piala AFC 2016.

Saat datang ke Persija pada paruh musim 2013, Lam berstatus pemain Timnas Hong Kong. Dengan kualitasnya, ia diharapkan mengangkat prestasi klub yang kurang baik di paruh pertama.

Namun, yang jadi kenangan suporter Persija Jakarta terkait Lam Hok Hei adalah adanya masalah. Ada sedikit friksi antara tim Macan Kemayoran dengan klub Hong Kong, Biu Chun Rangers.

Awalnya Persija mendatangkan Lam dengan status pinjaman dari Biu Chun Rangers dengan durasi empat bulan. Tapi, dia sempat sulit dihubungi dan dianggap menghilang oleh manajemen Persija saat meminta izin pulang kampung untuk perawatan cedera.

Direktur Biu Chun Rangers saat itu, Philip Lee lantas buka suara dan menyebut Lam Hok Hei saat itu aman berada di Hong Kong untuk menjalani perawatan cedera.

Pihak Biu Chun Rangers juga meminta Persija mematuhi kesepakatan yang telah dibuat, termasuk juga adanya beberapa permintaan tambahan berkaitan dengan cedera Lam Hok Hei.

Pada akhirnya bersama Persija Jakarta di Liga Indonesia 2013, Lam Hok Hei hanya bermain sebanyak lima pertandingan, tanpa satupun kontribusi gol.

Setelah kontraknya habis bersama Persija Jakarta, Lam Hok Hei pun kembali ke Hong Kong, dan pindah ke klub South China.

Persija JakartaRohit ChandHong Soon-hak

Berita Terkini