Bedah Kualitas Jesus Imaz, Matador Spanyol yang Segera Gabung Persija
INDOSPORT.COM – Salah satu raksasa Indonesia, Persija Jakarta, dirumorkan kian dekat mendatangkan pemain Spanyol bernama Jesus Imaz di bursa transfer Liga 1.
Rumor ini kian berhembus kencang setelah pemain yang kini membela Jagiellonia itu mengirim kode dirinya akan segera merapat ke Tanah Air.
Kode ini terlihat dari unggahannya di media sosial Instagram, di mana eks Cadiz ini seakan mengucapkan salam perpisahan.
“Atmosfer yang indah untuk mengucapkan selamat tinggal ke musim ini di kandang. Terima kasih atas dukungan Anda,” bunyi unggahan terbarunya itu.
Unggahan ini menguatkan rumor bahwa pemain berusia 32 tahun itu akan segera hengkang dari klub asal Polandia tersebut.
Unggahan ini juga dipercaya sebagai kode bahwa Jesus Imaz akan segera merapat ke Persija Jakarta setelah Ekstraklasa atau Liga Polandia musim ini berakhir.
Hingga saat ini, Persija belum mengumumkan pemain asing barunya, terlebih setelah pengakuan Hanno Behrens yang memastikan dirinya angkat kaki dari klub ibu kota tersebut.
Banyak yang meyakini, klub berjuluk Macan Kemayoran ini belum mendaftarkan pemain asing seiring belum tuntasnya liga-liga Eropa, seperti halnya Jesus Imaz di Ekstraklasa.
Sehingga sesaat setelah Ekstraklasa berakhir, tim berlogo tugu monas ini akan meresmikan kedatangan pemain berpaspor Spanyol itu.
Bakal bergabungnya Jesus Imaz membuat pendukung Persija Jakarta, yakni Jakmania, ingin mengetahui lebih dalam soal kualitasnya. Berikut ulasan INDOSPORT.
1. Profil Jesus Imaz
Jesus Imaz sejatinya bukanlah pemain dengan nama besar di kancah Eropa. Hal ini tak lepas dari kiprahnya selama merumput di lapangan hijau.
Pemain kelahiran Catalunya pada 26 September 1990 itu memulai kariernya di klub kampung halamannya sendiri, yakni UE Lleida yang berkiprah di kasta ketiga Spanyol, Segunda Division B.
Setelah bermain bagi UE Lleida, Jesus Imaz sempat bermain di Lleida Esportiu yang merupakan tim baru dan juga berkiprah di Segunda Division B pada 2011.
Dalam kiprahnya bersama Lleida Esportiu, Jesus Imaz selalu jadi pilihan utama klubnya dan hampir membawa timnya dua kali promosi ke kasta kedua, usai gagal di Playoff.
Kiprahnya di kasta ketiga membawanya kemudian naik ke kasta kedua, usai dipinang oleh Llagostera pada 2014 yang bermain di Segunda Division.
Tapi perjalanannya tak cukup apik di Llagostera karena terdegradasi, yang membuatnya bergabung tim kasta kedua lainnya, UCAM Murcia CF pada 2016.
Dari perjalanan ini, Jesus Imaz menyadari kiprahnya hanya berkutat di kasta kedua dan ketiga Spanyol, terlebih setelah bergabung Cadiz pada awal tahun 2017.
Di bulan Agustus 2017, Jesus Imaz memutuskan Abroad dengan bergabung klub kasta teratas Polandia, yakni Wisla Krakow hingga 2019, sebelum akhirnya bergabung Jagellonia Bialystok pada 2019.
Di Jagellonia, Jesus Imaz diganjar kontrak tiga tahun hingga 2022, sebelum akhirnya ia meneken kontrak baru yang mengikatnya hingga 2025.
Dengan kata lain, Persija Jakarta pun harus menebusnya di bursa transfer Liga 1 dengan harga mahal. Tapi bagaimana dengan kualitas Jesus Imaz? Pantaskah ia ditebus dengan harga mahal?
2. Kualitas Jesus Imaz
Seiring kepergian Hanno Behrens, Jesus Imaz menjadi target Persija Jakarta karena memiliki kemiripan posisi, yakni berperan sebagai gelandang serang.
Namun Jesus Imaz terkesan lebih Versatile dalam menyerang, di mana ia bisa bermain sebagai Second Striker dan bahkan juga penyerang tengah.
Sebagai pemain bertipikal menyerang, Jesus Imaz punya catatan mumpuni soal mencetak gol. Torehannya bahkan naik setiap tahunnya, sejak kariernya di Llagostera di kasta kedua.
Sejak 2014 hingga 2018, Jesus Imaz rata-ratat hanya mencetak 5-8 gol per musimnya di kancah liga. Tapi, torehan ini melonjak menjadi dua digit gol per musimnya sejak 2019 hingga 2023 ini.
Di musim ini saja, Jesus Imaz mampu menyumbangkan 14 gol dari 32 pertandingan, dengan mencetak gol setiap 194 menit.
Kemampuan mencetak golnya sebagai gelandan serang juga mumpuni, mengingat ia rata-rata melepaskan 2,8 tembakan per laga dengan konversi tembakan berbuah gol sebesar 16 persen di musim ini.
Sebagai informasi, persentase itu Jesus Imaz itu hampir mirip dengan penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, musim ini yang punya konversi tembakan berbuah gol sekitar 17,1 persen.
Sebagai gelandang serang, Jesus Imaz tentu ditugaskan untuk membantu kreativitas timnya. Untuk hal ini, ia pun ternyata punya catatan meyakinkan.
Jesus Imaz rata-rata melepaskan 1,7 umpan kunci per laga dengan akurasi passing mencapau 73 persen daengan rata-rata 23 operan sukses per laga.
Dua kemampuan ini sejatinya cukup untuk membuat Jesus Imaz sebagai Playmaker Persija selanjutnya, dan bahkan bisa diprioritaskan sebagai penyerang.
Namun posisi yang akan dimainkan Jesus Imaz di Persija nanti akan disesuaikan dengan keinginan Thomas Doll selaku pelatih.
Jika menggunakan formasi 3-4-2-1 seperti musim lalu, kemungkinan Jesus Imaz akan menjadi tandem bagi Riko Simanjuntak di belakang penyerang utama.
Tapi jika Thomas Doll menggunakan formasi 3-5-2, besar kemungkinan Jesus Imaz akan diplot sebagai Second Striker, di belakang penyerang utama.