Coppa Italia: Fiorentina vs Inter, Sebuah Perbedaan Kecil Berdampak Besar
INDOSPORT.COM – Adanya Lautaro Martinez jadi satu perbedaan kecil yang berdampak besar bagi Nerazzurri di final Coppa Italia antara Fiorentina vs Inter Milan.
Inter Milan memang bisa dibilang kurang beruntung di musim sebelumnya selepas ditikung rival sekota, AC Milan, dalam persaingan gelar scudetto.
Tim asuhan Simone Inzaghi lantas mencoba untuk bisa bangkit pada musim 2022/2023 ini, tetapi Nerazzurri justru kesulitan bermain konsisten.
Ya, Inter Milan sendiri kerap kali kehilangan poin penuh di laga Liga Italia hingga sempat terancam tak masuk empat besar musim ini.
Terlebih lagi, Inter Milan sekarang menjadi satu-satunya tim di enam besar yang mengumpulkan kekalahan terbanyak, yaitu 12 kali, yang membuktikan bahwa Lautaro Martinez cs sering melepaskan poin penuh.
Walaupun begitu, Inter bisa dibilang cukup beruntung sebab perolehan poin Juventus dikurangi kembali menjadi 10 angka yang membuat Nerazzurri bisa naik ke posisi ketiga.
Meskipun tidak begitu bertaji di Liga Italia, Lautaro Martinez cs mampu berprestasi di kompetisi lain, termasuk mampu lolos ke final Liga Champions.
Selain lolos ke partai puncak UCL, Nerazzurri juga berhasil masuk ke final Coppa Italia setelah mengalahkan Juventus dengan agregat 2-1 di semifinal sebelumnya.
Pada akhirnya, Inter Milan berhasil menjuarai Coppa Italia seusai membekuk Fiorentina dengan skor tipis 1-2 di final.
Fiorentina mencetak gol terlebih dahulu melalui Nicolas Gonzalez (3’) sebelum akhirnya striker Inter Milan, Lautaro Martinez, bisa membalikkan kedudukan lewat dua golnya pada menit ke-29 dan 37.
Dengan demikian, Lautaro Martinez menjadi satu perbedaan kecil yang berdampak besar bagi Nerazzurri di final Coppa Italia antara Fiorentina vs Inter Milan.
1. Lautaro Martinez Menjadi Pembeda di Final Coppa Italia
Klinisnya penyelesaian Lautaro Martinez menjadi pembeda di partai final Coppa Italia antara Fiorentina vs Inter Milan.
Inter Milan tentu saja harus berterima kasih kepada Lautaro Martinez karena jasanya membuat Nerazzurri bisa mempertahankan gelar Coppa Italia.
Striker berpasor Argentina itu mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-28 setelah menerima umpan matang dari Marcelo Brozovic.
Tak lama kemudian, pria berusia 25 tahun itu berhasil membuat Inter unggul setelah menjaringkan gol melalui tendangan voli seusai menerima umpan dari Nicolo Barella.
Dengan demikian, Lautaro Martinez sudah mencetak 101 gol bagi Inter Milan dalam 235 penampilan hingga saat ini.
Walaupun mungkin striker dengan tinggi 172 cm itu bukanlah pemain yang terlalu bintang, ia membuktikan dirinya sebagai pembeda bagi Inter musim ini.
Terlebih lagi, sang striker punya kemampuan unik untuk beradaptasi dengan siapa pun pasangan strikernya, entah itu Edin Dzeko ataupun Romelu Lukaku.
Sebelum menjaringkan gol pertamanya kontra Viola, ia hampir memberikan assist kepada Dzeko yang membuang peluang emas setelah sepakannya melambung di atas mistar Fiorentina.
Hal ini membuktikan bahwa Lautaro Martinez selalu berada dalam posisi terbaik untuk bisa mencetak gol atau memberikan umpan kepada rekan setimnya.
Lautaro Martinez terbukti tidak hanya bisa menjadi striker ganas di depan gawang lawan, tetapi juga mampu membantu tim secara defensif sekaligus menahan bola di depan yang menjadi atribut striker modern saat ini.
Sumber: Football Italia