Training Center Nanti Saja, Bos Persis Solo Pilih Fokus Kelola Kompleks Manahan

INDOSPORT.COM - Bos Persis Solo, Kevin Nugroho, rupanya tidak tergoda untuk segera membangun training center. Manajemen Laskar Sambernyawa sedang fokus penuh untuk bisa menjadi pengelola Stadion Manahan Solo.

Bali United baru saja memperkenalkan training center Pantai Purnama. Fasilitas yang sudah digunakan Privat Mbarga dkk. itu terbilang sangat mewah untuk ukuran klub Indonesia.

Saat ini saja, ada tiga lapangan berkualitas yang sudah siap pakai. Salah satu lapangan yang diperuntukkan bagi tim senior Bali United ditambahkan penerangan 800 lux dan fasilitas gym lengkap.

Fasilitas itu membuat netizen seperti "kebakaran jenggot". Mereka mendesak klub kesayangannya untuk turut mengikuti jejak Bali United membangun pusat latihan.

Salah satu klub yang turut mendapat desakan adalah Persis Solo. Selama ini, tim senior berlatih di fasilitas milik pemerintah kota dan Universitas 11 Maret (UNS).

Sementara untuk tim youth dan women menggunakan dua lapangan yang berada di wilayah Colomadu. Mereka belum bisa mengikuti jejak Bali United yang memusatkan seluruh kegiatan di satu tempat.

Terkait hal itu, Kevin Nugroho menegaskan tahapan Persis belum sampai ke pembangunan training center. Pihaknya kini sedang bekerja keras untuk bisa mengelola kompleks Stadion Manahan.

"Kami berproses dulu. Kalau sekarang bangun training ground langsung itu nggak masuk akal. Yang pertama harus dilakukan sebenarnya adalah Stadion Manahan. Kontrak jangka panjang," kata Kevin Nugroho.

Kevin menyebut proses untuk bisa menjadi pengelola Stadion Manahan terus berjalan. Pihaknya sudah sering berdiskusi dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

"Kami sudah diskusikan dengan mas Wali. Paling penting itu dulu ya, setelahnya baru ke training ground dll. Kalau tiba-tiba ke training ground ya terlalu cepat," jelas Kevin.

1. Bidik Prestasi

Langkah yang dilakukan Persis Solo sejatinya mirip dengan perjalanan Bali United. Mereka menjalin kesepakatan dengan Pemkab Gianyar untuk kontrak membangun Stadion Kapten I Wayan Dipta dalam jangka panjang.

Setelah lima tahun berdiri dan melantai di bursa saham pada pertengahan 2019, Bali United baru membangun training ground pada 2020. Mereka sudah bisa menggunakan dana dari Initial Public Offering (IPO).

Kevin tak bisa memastikan apakah pembangunan training ground membutuhkan dana dari IPO atau tidak. Target jangka pendek Persis Solo adalah fokus meraih prestasi.

"IPO atau tidak, itu nanti dibicarakan lagi, yang penting prestasinya ada dulu. Soal rancangan (training ground) pasti ada (jangka panjang)," papar Kevin Nugroho.

Kevin berharap Persis Solo bisa segera merealisasikan target menjadi pengelola dari kompleks Stadion Manahan Solo. Ada banyak sisi bisnis untuk lebih mengembangkan area tersebut.

"Kami masih ngobrol intensif terus dengan mas wali. Mudah-mudahan sih ya segera, tahun ini atau tahun depan bisa. Kita (rencana) mengelola semua (kompleks Manahan)," ungkap Kevin.

Kevin Nugroho menyebut langkah mengelola Stadion Manahan bukan sekadar untuk kepentingan Persis, melainkan juga kepentingan Kota Solo.

Kevin memuji langkah Gibran Rakabuming Raka yang membuka Stadion Manahan untuk olahraga malam, mengikuti jejak pengelola Gelora Bung Karno (GBK). Tujuannya tentu saja agar masyarakat bisa olahraga malam di sana.

"Pokoknya bagaimana caranya biar kompleks Manahan lebih ramai, lebih hidup," pungkas Kevin Nugroho yang tampak yakin bisa mewujudkannya.

Selain Stadion Manahan, ada kemungkinan Persis Solo turut mengelola Stadion Sriwedari sebagai tempat latihan rutin. Dua tempat bersejarah ini dipegang Dispora Kota Solo.