Sukses Besar Usai Tinggalkan Chelsea yang Kini Butut, Tomori Bersyukur Tak Tolak AC Milan
INDOSPORT.COM - Meski awalnya berat meninggalkan Chelelsea, namun kini Fikayo Tomori mengaku bahagia memperkuat AC Milan dalam dua setengah tahun terakhir.
Ia memang dibesarkan oleh akademi The Blues namun sejak kecil sang bek Inggis 25 tahun rupanya bermimpi bisa bermain di kandang Rossoneri, San Siro.
Sebelum bergabung dengan AC Milan pada Januari 2021 silam, Tomori layaknya pesepakbola Inggris kebanyakan tidak punya pengalaman berkarier di luar negeri.
Sebagian besar waktunya dihabiskan bersama Chelsea dan sesekali dipinjamkan ke klub lain seperti Brighton & Hove Albion, Hull City, dan Derby County.
Karena itulah Tomori sempat bimbang saat AC Milan mendekatinya namun rasa takut akan penyesalan jika sampai menolak tawaran bermain di Kota Mode membuatnya punya keberanian untuk mengambil keputusan.
Sembari bertaruh, pemain kelahiran Kanada berdarah Nigeria itu pun sudi meninggalkan Stamford Bridge dimana ia tidak pernah benar-benar bisa menjadi starter reguler dan kini langkah itu tidak pernah ia sesali.
Bersama AC Milan kini Fikayo Tomori menjelma menjadi bintang di Liga Italia dan sukses memberikan klubnya itu gelar Scudetto pada 2021/2022 lalu.
Musim ini meski tidak bisa mengulang prestasi yang sama namun Il Diavolo Rosso bisa dibawanya menembus semifinal Liga Champions. Finis di empat besar kompetisi domestik juga bisa diamankan.
"Saat saya dengan AC Milan punya minat, saya tidak mau jika di masa depan saya harus punya penyesalan karena tidak pindah hanya karena takut dan enggan mengambil resiko," beber Tomori pada Sportbible.
"Dulu semasa kecil saya ingat bermain di PlayStation dan stadion pilihan saya selalu San Siro. Tiba-tiba saya sudah berada di sini. Saat baru tiba sata ingat dengan museum tim yang berisi trofi dan penghargaan untuk para pemainnya dan dari sana saya sadar betapa beruntungnya saya," tambahnya lagi.
1. Tetap Peduli pada Chelsea
Meski kini menikmati hidup dan kariernya di Liga Italia bersama AC Milan, namun Fikayo Tomori masih menjaga ikatan batinnya dengan Chelsea.
Ketika Si Biru menjalani musim yang sulit di 2022/2023, ia menunjukkan kepeduliannya dengan tetap bertukar kabar dengan rekan-rekannya yang masih bertahan di sana.
Menurutnya apa yang terjadi pada Chelsea saat ini adalah sebuah kewajaran yang bisa terjadi pada klub manapun.
Pergantian kepemilikan dari Roman Abramovich ke Todd Boehly membuat banyak perubahan yang akhirnya berimbas pada hasil di lapangan.
Chelsea pun harus menduduki posisi 12 klasemen akhir Liga Inggris berkat kebijakan transfer yang buruk serta inkompetensi manajemen dalam memilih manajer.
Tomori berharap semuanya akan segera kembali normal di klub lamanya. Kualitas pemain di Stamford Bridge saat ini membuatnya begitu yakin.
"Saya masih punya teman di Chelsea. Terkadang kami bertukar kabar tentang apa yang terjadi di klub dan membahas performa," sambung Tomori lagi.
"Masalahnya adalah Abrampovich sudah sangat lama memiliki Chelsea. Selama 20 tahun suporter merasakan sukses bersamanya dan hanya itu yang mereka tahu. Kini sedang ada perubahan besar,"
"Itu adalah hal yang wajar. Saya percaya jika musim ini bukan sesuatu yang diharapkan oleh manajemen baru namun dengan pemain yang ada sekarang pasti semua akan baik-baik saja nantinya," pungkasnya kemudian.
Chelsea memang masih tidak bisa diremehkan di tengah keterpurukan mereka. Bahkan oleh AC Milan sekalipun yang pada fase grup Liga Champions 2022/2023 lalu menderita dua kekalahan sekaligus dengan agregat telak 5-0.
Sumber: Sportbible