Kisah Unik Mateo Bustos dan Persita, Cinta Lama yang Belum Tuntas
INDOSPORT.COM - Gelandang anyar Persita Tangerang, Mateo Bustos, ternyata memiliki kisah spesial dengan tim Pendekar Cisadane. Kedua belah pihak punya ‘kisah cinta’ yang belum tuntas, sehingga harus CLBK untuk Liga 1 2023/24.
Bustos didatangkan setelah Liga 1 2023/24 dinyatakan memakai regulasi pemain asing yakni 5+1. Dia dinilai sesuai kebutuhan tim. Gelandang 30 tahun itu dikatakan cocok dengan gaya permainan Persita.
“Kami menilai gaya bermain Bustos sangat cocok dengan skema yang akan Persita mainkan musim depan. Untuk itu kami sepakat untuk merekrutnya kembali,” ujar manajer Persita, I Nyoman Suryanthara.
Bustos sudah tak asing bagi pendukung Persita, karena sempat membela tim Ungu Barat pada Liga 1 musim 2020 lalu. Ia memainkan tiga pertandingan dengan catatan 235 menit karena kompetisi hanya berjalan tiga pekan akibat covid-19, lalu dihentikan.
“Ia pun sudah merasakan tampil di Indonesia walau hanya tiga pertandingan, saat itu liga harus berhenti karena pandemi Covid-19,” lanjut Nyoman.
Gelandang asal Argentina itu mengungkapkan dihubungi manajer Persita, I Nyoman Suryanthara. Selain itu, Bustos punya hubungan baik dengan pelatih klub, Luis Edmundo, sehingga memudahkannya kembali ke Tangerang.
“Saya berkomunikasi dengan manajer Persita, Pak Nyoman dan Ibu Cathy, tapi memang saya punya feeling dan hubungan yang bagus dengan pelatih Luis Duran,” katanya ke INDOSPORT.
Begitu tiba di Indonesia pada pertengahan bulan Mei, Mateo Bustos langsung menjalani sesi latihan perdana dengan Persita di lapangan latihan Indomilk Arena, pekan lalu.
Waktu 30 jam dari Argentina-Indonesia tak memengaruhi kondisi Bustos dan keluarga kecilnya.
1. Pekerjaan Belum Tuntas di Persita
Bustos tak sabar untuk kembali membela Persita. Menurutnya ia masih memiliki pekerjaan yang belum tuntas di musim 2020 lalu.
“Saatnya mengatakan bahwa penantian telah berakhir. Saya kembali dan saya lebih kuat dari sebelumnya,” ucapnya.
“Anda tidak dapat membayangkan betapa bahagianya saya untuk bisa kembali ke Tangerang yang saya anggap seperti rumah. Sampai bertemu lagi, Persita Fans,” papar Bustos.
Pada musim lalu, Bustos bermain untuk klub divisi primera Paraguay, Resistencia Sport Club. Ia memainkan 24 pertandingan dengan catatan 2 gol dan 1 assist.
Catatan itu juga menjadi pertimbangan manajemen tim Ungu Barat untuk kembali merekrut Bustos ke Tangerang.
Atmosfer kekeluargaan yang erat dirasakan Bustos ketika bergabung dalam latihan. Apalagi dengan kehadiran rekan senegara seperti Ramiro Fergonzi dan Ezequiel Vidal.
“Saya mengikuti pertandingan Persita musim lalu, melihat Ramiro dan Vidal bermain. Mereka fantastis dan luar biasa,” jelasnya.
Dikatakan Bustos, dia punya pengalaman luar biasa ketika bermain untuk Persita pada 2020 lalu. Tapi, musim ini, skuad Pendekar Cisadane dinilai lebih tangguh dibanding saat ia pertama kali datang.
“Saat berada di periode pertama saya di Persita itu sangat bagus. Tapi saya pikir saat ini tim ini jauh lebih baik,” paparnya.
2. Target Tinggi
Target tinggi pun dicanangkan pemain bernomor punggung 94 itu. Tak tanggung-tanggung, Bustos mau juara Liga 1 2023/24.
Hal itu tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi Bustos menegaskan tidak datang untuk berlibur.
“Saya datang ke sini bukan hanya untuk bermain di Persita, Saya ingin memenangkan liga bersama Persita,” tegasnya.
Sejak berpisah dengan Persita Tangerang pada tahun 2020 silam, Bustos berpetualang ke beberapa klub di Amerika Selatan, seperti Yaracuyanos (Venezuela), Racing de Córdoba (Argentina), Cañuelas (Argentina), hingga Resistencia (Paraguay).
Saat ini, harga Mateo Bustos berada di kisaran Rp1,74 miliar. Nilai pasar paling mahalnya berada di angka Rp3,4 miliar pada 2016 lalu.