Szymon Marciniak, Wasit Kontroversial yang Pimpin Final Liga Champions: Inter Was-was!
INDOSPORT.COM – Mengenal profil serta perjalanan karier Szymon Marciniak, sang wasit kontroversial yang bakal pimpin final Liga Champions antara Man City vs Inter Milan.
Partai final Liga Champions 22/23 sendiri bakal berlangsung pada Minggu (11/05/23) dini hari WIB mendatang, di Atatürk Olympic Stadium, Turki.
Secara statistik, Manchester City yang bakal tampil kedua kalinya di final Liga Champions dalam sejarah, jauh lebih diunggulkan ketimbang Inter Milan.
Sebelum lolos ke final, Manchester City yang musim ini sukses menyabet gelar Liga Inggris, berhasil mengalahkan Real Madrid dengan agregat cukup besar yakni 5-1.
Meski begitu, Inter Milan tetap masih punya kesempatan untuk memenangkan gelar Liga Champions keempat mereka dalam sejarah.
Apalagi Inter Milan sedang dalam tren positif, usai tak terkalahkan dalam enam pertandingan terakhir Liga Champions, termasuk dua kali menang kontra AC Milan di semifinal.
Di partai final nanti, wasit Szymon Marciniak akan jadi pengadil lapangan. Jika melihat dari rekam jejaknya musim ini, wasit asal Polandia tersebut kerap kali menyulitkan Inter Milan untuk menang.
Melansir dari laman Transfermakt, Szymon Marciniak tercatat sudah dua kali memimpin pertandingan Inter Milan di ajang Liga Champions.
Hasilnya, Inter Milan tak sekalipun raih kemenangan dan hanya bisa menelan dua hasil imbang kontra Barcelona serta Porto.
Sepanjang kariernya, Szymon Marciniak pun kerap kali menuai kontroversi berkat keputusannya yang tidak adil.
Untuk memanaskan final Liga Champions antara Man City vs Inter Milan pekan depan, berikut INDOSPORT mengulas profil Szymon Marciniak yang jadi wasit di laga puncak nanti:
1. Profil Szymon Marciniak
Szymon Marciniak merupakan salah satu wasit yang cukup tenar di Eropa. Memulai karier sebagai wasit di usia 21 tahun, Marciniak banyak menghabiskan waktu untuk memimpin kompetisi di Polandia.
Saat karier awalnya sebagai wasit, Marciniak juga kerap tampil sebagai pemain sepak bola amatir di Polandia.
Dengan jam terbang memimpin pertandingan di kasta teratas Polandia, akhirnya pada tahun 2011 dirinya resmi mendapat lisensi wasit dari FIFA.
Di ajang internasional, Marciniak merupakan salah satu wasit yang bertugas pada Piala Eropa pada tahun 2016 silam.
Kemudian, Szymon Marciniak juga masuk dalam salah satu wasit perwakilan UEFA pada Piala Dunia FIFA 2018 dan 2022.
Usai kepemimpinan yang apik dalam laga Piala Super UEFA 2018 antara Real Madrid vs. Atlético Madrid, karier Szymon Marciniak semakin menanjak saat dipercaya tampil di Piala Dunia 2022.
Bahkan, wasit berkepala plontos ini mendapat peran sebagai pengadil di pertandingan final Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Argentina vs Prancis.
Di ajang tersebut, Szymon Marciniak pun berhasil mencetak rekor sebagai wasit asal Polandia pertama yang memimpin sebuah pertandingan final Piala Dunia FIFA.
Pada Januari 2023, Szymon Marciniak diberikan penghargaan Wasit Pria Terbaik versi IFFHS usai performa mengesankan sepanjang tahun 2022.
Meski diatas kerta kiprah serta perjalanan karier Szymon Marciniak sangat apik, akan tetapi wasit berusia 42 tahun ini sempat ciptakan kontroversial yang bahkan belum bisa dimaafkan sejumlah fans sampai saat ini.
2. Kontroversi Szymon Marciniak
Salah satu kontroversial yang dilakukan Szymon Marciniak adalah di partai final Piala Dunia 2022 beberapa bulan lalu.
Saat itu, Szymon Marciniak tidak memberikan play on saat terjadi pelanggaran yang menguntungkan Prancis pada menit 90+8’.
Szymon Marciniak malah meniup peluit tanda pelanggaran, dan membuat Prancis gagal membangun serangan hingga harus mengakhiri laga dengan skor sama kuat 2-2.
Prancis sendiri akhirnya kalah dari Argentina lewat babak adu penalti, setelah dalam dua kali 15 menit babak extra time skor masih imbang 3-3 usai kedua kesebelasan sama-sama cetak gol tambahan.
"Tentu saja ada kesalahan di final. Saya menginterupsi serangan balik Prancis setelah tekel buruk dari Marcos Acuna,”
“Saya takut pemain yang dilanggar [Coman] ingin bersantai dulu, dan saya salah membaca situasi, karena tidak ada yang terjadi," ucap Marciniak.
"Saya seharusnya bisa memberi keuntungan dan kemudian memberi kartu. Itu situasi sulit. Dalam permainan seperti ini, saya mengambil kesalahan seperti itu dalam kegelapan. Yang penting tidak ada kesalahan besar," bebernya.