Mandul di Final Piala FA, Mitos Haaland Loyo di Laga Krusial Man City Terbukti Benar?
INDOSPORT.COM - Tidak ada nama Erling Haaland dalam daftar pencetak gol Manchester City di final Piala FA kontra Manchester United pada Sabtu (03/06/23) lalu.
Dua gol kemenangan The Citizens diborong oleh kapten tim, Ilkay Gundogan, yang kemudian juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di Wembley.
Akhirnya klaim jika Haaland bukan pemain yang bisa jadi pembeda di laga krusial pun kembali menggema.
Pasalnya bukan kali ini saja sang bomber 22 tahun Norwegia dianggap 'menghilang' dalam partai besar yang dihadapi Manchester City di 2022/2023.
Statistik membuktikan jika Erling Haaland gagal bikin gol maupun assist ketika bermain di semifinal maupun final sebuah kompetisi sejauh ini sejak berseragam Manchester Biru pada musim panas tahun lalu.
Partai penting pertama yang tidak dihiasi kontribusi golnya adalah laga Community Shield kontra Liverpool pada Juli 2022 silam yang mana The Reds keluar sebagai juaranya dengan skor 3-1.
Kemudian juga ada semifinal Piala FA vs Sheffield United serta double header menghadapi Real Madrid di empat besar Liga Champions sebelum tentunya final derby melawan Manchester United malam tadi.
Sofascore juga mencatat jika rata-rata ponten Haaland di kelima laga tersebut hanya 6,5. Selain itu sebanyak enam peluang besar pun ia lewatkan.
Temuan yang cukup unik mengingat sepanjang musim ini Haaland dikenal sebagai predator di kotak penalti nan ulung. 52 lesakan sudah ia kumpulkan dari berbagai ajang.
Maka dari itu pun publik dibuat keheranan kenapa justru saat kontribusinya paling dibutuhkan Manchester City, eks Borussia Dortmund itu malah mandul.
1. Jadi Target Utama Marking Lawan
Menilai jika Erling Haaland adalah pemain yang tidak bisa diandalkan dalam situasi genting saat ini masihlah terlalu dini.
Walau namanya sudah disanjung sebagai 'nomor 9' terbaik dunia saat ini namun ia tetaplah pemain belia yang masih berkembang di lingkungan, kompetisi, dan klub baru.
Ia bisa dibilang menjadi korban performa luar biasanya musim ini dan reputasi sebagai goal scorer handal. Akibatnya dalam partai besar marking bek lawan padanya menjadi semakin rapat dan berujung dengan minimnya kesempatan untuk mencari celah menembak.
Haaland memang gagal untuk menjebol gawang David De Gea yang bahkan tidak bermain baik untuk Manchester United malam tadi namun ia masih bisa terlibat dengan peran lain.
Salah satunya adalah aktif dalam melakukan pressing. Inilah kenapa Manchester City bisa unggul dalam penguasaan bola seperti biasa dengan dominasi sebesar 59,6%.
Haaland juga membantu pertahanan tim dengan memanfaatkan fisik kokohnya. WhoScored mencatat jika ia adalah pemain yang terlibat dalam duel udara paling sering di final Piala FA 2023 yakni sebanyak sembilan kali dan memenangkan tiga di antaranya.
Sebanyak tiga tembakan yang mana tidak jauh dari rataan 3,5 shot per game miliknya musim ini juga masih bisa dilepas Haaland namun sayangnya tidak ada yang berbuah gol.
Maka dari itu kurang tepat jika menilai ia tidak bisa memberikan banyak perbedaaan di partai besar.
Mampu untuk bermain reguler di Manchester City yang terkenal sulit untuk pemain baru karena masalah adaptasi taktik Pep Guardiola saja sudah cukup hebat.
Lagipula Erling Haaaland masih punya satu big match tersisa di 2022/2023 yakni final Liga Champions kontra Inter Milan pada 11 Juni mendatang.
Sumber: WhoScored