Jadi Buruan AC Milan dan Juventus, Mauro Icardi Masih Layak Main di Liga Italia?
INDOSPORT.COM – Nama penyerang asal Argentina, Mauro Icardi masuk dalam radar AC Milan dan Juventus pada bursa transfer musim panas 2023 ini.
Kabar ketertarikan dua klub raksasa Liga Italia tu dikabarkan oleh Calciomercato, yang menyebutkan keduanya tertarik dengan performa sang pemain di Turki.
Icardi yang saat ini bermain untuk Galatasaray, mampu menggila bersama timnya tersebut usai membawa timnya meraih gelar juara.
Tim raksasa Turki itu bahkan mampu mengalahkan rival abadinya sendiri, yakni Fenerbahce, dengan keunggulan delapan poin dalam satu pertandingan tersisa.
Tak hanya membawa timnya meraih gelar juara, eks penyerang Inter Milan ini mampu melesakkan 22 gol, yang membuatnya berada di urutan kedua top skor Liga Turki musim ini.
Karena kemoncerannya dalam mencetak gol itu, AC Milan dan Juventus pun tertarik mendatangkan Mauro Icardi yang berstatus pinjaman dari Paris Saint-Germain.
Baik AC Milan dan Juventus sama-sama tengah membutuhkan suntikan penyerang di lini serangnya untuk menyambut musim depan.
AC Milan membutuhkan penyerang baru usai Zlatan Ibrahimovic memutuskan pensiun dan Divock Origi serta Ante Rebic bakal didepak.
Sedangkan Juventus dikabarkan akan melego Dusan Vlahovic, sehingga membutuhkan pengganti sepadan di musim panas 2023 ini.
Dengan ketertarikan AC Milan dan Juventus, apakah Mauro Icardi yang kini tampil di Turki masih layak bermain di Liga Italia?
1. Kiprah Icardi di Liga Italia
Mauro Icardi sejatinya bukan nama asing untuk sepak bola Italia, mengingat ia pernah menghabiskan kariernya di kompetisi ini selama enam musim lamanya.
Selama enam musim tersebut, penyerang berusia 30 tahun ini hanya membela dua klub saja di Italia, yakni Sampdoria pada 2012/13 dan Inter Milan pada 2013 hingga 2019.
Dalam kurun waktu tersebut, mantan pasangan Wanda Nara ini mampu mencatatkan 219 penampilan dengan koleksi 121 gol.
Di musim pertamanya yakni pada 2012/13, Icardi mampu melesakkan 10 gol dari 31 laga. Catatan ini pun kemudian bertambah setiap musimnya.
Torehannya di Liga Italia pun tercatat menyentuh angka dua digit di setiap musimnya, kecuali di musim perdananya bersama Inter Milan yakni pada 2013/14 kala dirinya melesakkan 9 gol dari 22 laga.
Selama berkarier di Liga Italia, catatan terbaik Icardi adalah menjadi top skor pada musim 2014/15 dan 2017/18 usai mencetak 22 gol dan 29 gol.
Catatannya di masa lampau ini membuat AC Milan dan Juventus percaya dirinya bisa jadi jawaban akan kebutuhan penyerang baru untuk musim depan.
Tapi catatan apik Icardi itu terjadi lima tahun silam. Setelahnya penampilannya melempem, terutama saat hijrah ke Paris Saint-Germain.
Kini, Icardi mampu menciptakan banyak gol di Turki dan mampu menjadi top skor kedua di belakang Ener Valencia musim ini.
Tapi dengan level Liga Turki yang rendah, apakah Mauro Icardi masih layak bermain di Liga Italia bersama AC Milan atau Juventus?
2. Layak Diberi Kesempatan
Di Liga Turki musim ini, Mauro Icardi mampu mencatatkan 22 golnya dari 24 pertandingan saja bersama Galatasaray, di mana 21 laga di antaranya dirinya menjadi starter.
Dari 24 laga tersebut, Icardi punya catatan apik dalam mencetak gol dengan rataan 0,9 gol per laga dari 3,4 tembakan yang ia buat.
Rataan 0,9 gol dari 3,4 tembakan yang ia buat per pertandingan itu membuatnya punya konversi peluang yang tinggi, yakni 27 persen.
Kehebatan Icardi dalam mencetak gol terlihat sebagai penyerang utama terlihat dari 22 golnya yang semuanya dibuat dari dalam kotak penalti dari 75 percobaan.
Catatannya mencetak gol ini pun berbanding lurus dengan kegagalannya mengkonversi peluang emas menjadi gol. Ia tercatat hanya menyia-nyiakan 14 peluang dalam semusim, atau angka yang amat rendah.
Tak hanya andal dalam mencetak gol, Icardi juga andal dalam menciptakan peluang dengan membuat 8 peluang emas musim ini dan melepaskan 1,5 umpan kunci per laga.
Tak mengherankan dari catatan tersebut ia mampu menciptakan tujuh assist dari 24 pertandingan. Catatan apik untuk seorang penyerang tengah yang berugas mencetak gol.
Dengan kemampuan ini, Icardi masih layak untuk bermain di Liga Italia yang punya level lebih tinggi ketimbang Liga Turki.
Apalagi harganya terbilang murah karena kontraknya akan habis pada Juni 2024. Dengan pengalaman segudang di Italia, pembeliannya akan jadi keuntungan bagi AC Milan atau Juventus.