Berani Pecat Paolo Maldini, Siapakah Sebenarnya Gerry Cardinale dan Visinya untuk AC Milan?
INDOSPORT.COM - Tim raksasa Liga Italia (Serie A), AC Milan, merilis pernyataan mengejutkan jika legenda sekaligus direktur mereka yakni Paolo Maldini dicopot dari jabatannya.
Kabar yang diumumkan pada Selasa (06/06/23) tersebut isunya adalah buah dari keputusan pemilik tim, Gerry Cardinale.
Cardinale tidak cuma mendepak Maldini namun juga rekannya sesama direktur yakni Ricky Massara dan ini bukan keputusan sembarangan.
Selain karena status legenda yang tidak bisa diganggu-gugat, Maldini adalah sosok penting di balik kebangkitan AC Milan dalam empat sampai lima tahun ke belakang.
Mantan defender internasional Italia tersebut mulai menjabat sebagai direktur tekhnik sejak Juni 2019 setelah sebelumnya diserahi jabatan sebagai penanggung jawab perkembangan pemain.
Dalam proseslnya, Paolo Maldini sukses menemukan banyak pemain berkualitas yang pada akhirnya membuahkan trofi Liga Italia 2021/2022 lalu dan perlahan AC Milan bisa kembali rutin tampil di Liga Champions.
Skill negosiasi jempolan sekaligus kharisma sebagai eks pemain yang melegenda membuat Maldini lihai menarik bintang ke San Siro dan mempertahankan mereka yang sudah berada di sana.
Jadi tidak heran jika publik bertanya-tanya, sebenarnya sekuat apa kuasa dan pengaruh Gerry Cardinale di sisi merah dan hitam kota mode.
Layaknya pemilik kesebelasan pada umumnya, Cardinale jelas memiliki kebebasan untuk mengatur haluan AC Milan. Pengusaha kaya raya asal Amerika Serikat berdarah Italia itu percaya diri dengan pengalaman berbisnisnya dengan perusahaan RedBird Capital bisa membawanya sukses di dunia sepakbola.
Saat ini saja lulusan Universitas Harvard tersebut tidak cuma menanam saham di Liga Italia saja namun di Liga Inggris bersama Liverpool, Liga Prancis untuk Toulouse FC, dan Liga India di Rajashtan Royals.
1. Ingin AC Milan jadi Tim Berbasis Data
Gerry Cardinale adalah owner yang visioner dan demi menjalankan filosofinya, mereka yang menentang akan ditendang.
Sejak awal akusisi RedBird ke AC Milan memang ia sudah menekankan jika dirinya ingin menjadikan I Rossoneri tim yang disegani lagi.
"Visi kami untuk Milan sudah jelas. Kami hendak mendukung para pemain, pelatih, dan staf untuk sukses di lapangan sehingga fans bisa merasa senang menjadi bagian dari klub bersejarah ini," beber Cardinale saat awal kedatangannya ke AC Milan.
"Kami ingin meningkatkan banyak aspek seperti media, analisis, stadion, dan masih banyak lagi. Semua demi satu tujuan yakni membawa Milan ke puncak Eropa dan dunia," tambahnya.
Itulah kenapa Paolo Maldini dan Ricky Massara yang dikabarkan tidak lagi sejalan ia persilahkan menuju pintu keluar San Siro dan Milanelo.
Dilansir dari La Gazzetta dello Sport, proyek yang ingin dijalankan Cardinale tanpa kehadiran Maldini dan Massara adalah 'Moneyball'.
Istilah tersebut belakangan mulai populer di sepakbola dan olahraga lainnya. Singkatnya adalah sistem menemukan pemain yang cocok dengan kebutuhan tim berdasarkan data serta statistik.
Mudahnya AC Milan akan dibuatkan algoritma khusus dengan komputer pintar untuk menemukan pemain dari seluruh penjuru dunia yang bisa mengimplementasikan cara mereka bermain. Setelah dideteksi barulah pemanduan bakat lebih dekat dilakukan.
Strategi ini sudah sukses diterapkan oleh Brentford dan Brighton & Hove Albion dimana dua tim Inggris tersebut tampak selalu bisa menemukan calon bintang dengan harga amat miring.
Menarik untuk melihat ke depannya bagaimana AC Milan beroperasi. Jika keputusan Gerry Cardinale terbukti tepat, maka gelombang protes atas pemecatan Paolo Maldini dan Ricky Massara dengan sendirinya akan hilang tanpa jejak.