Ingin Lebih Populer di Mata Dunia, Liga Italia Segera Tinggalkan Nama Serie A!
INDOSPORT.COM - Gebrakan besar tengah digodok oleh manajemen Liga Italia (Serie A) dalam misi untuk membuat kompetisi mereka menjadi semakin menjual di mata publik.
Salah satunya adalah dengan mengubah nama Serie A serta modifikasi lain yang diharapkan bisa membuat liga kasta teratas negeri pasta tersebut bisa kian diterima oleh kalangan luas.
Usulan tersebut dibocorkan oleh CEO dari Liga Italia, Luigi De Siervo, yang berambisi membuat Liga Italia kembali menjadi yang terbaik di dunia.
Pada AS, pria 54 tahun itu memberi info jika nantinya untuk promosi dan penyiaran internasional Serie A akan diberi nama 'Serie A Made in Italy' atau Serie A Buatan Italia.
Belum diketahui kapan kebijakan ini akan berlaku dan apa sebenarnya filosofi dibalik nama baru tersebut namun yang jelas De Siervo cukup berapi-api dalam menjalankan proyeknya.
Dengan semakin mudahnya orang mendapatkan hiburan berbasis video melalui ponsel pintar, De Siervo merasa jika Liga Italia perlu berbenah agar tidak kehilangan peminat.
Saat ini menurutnya Liga Italia memiliki modal sukses yang besar. Terutama jika dilihat dari seberapa kompetitif para pesertanya.
Walau sempat didominasi Juventus, namun dalam empat musim ke belakang sudah ada empat klub berbeda yang meraih Scudetto.
Hal yang mana mulai sulit terlihat di Liga Spanyol dimana duopoli Real Madrid bersama Barcelona masih sulit digeser dan Liga Inggris mulai dikuasai Manchester City saja.
Sukses AC Milan dan Inter Milan melaju ke semifinal Liga Champions 2022/2023 juga jadi bukti lain bahwa Liga Italia memang punya progres positif belakangan ini. Misi untuk menjadi sebesar di dekade 1980-1990 bukan mimpi belaka.
1. Kejar Perbaikan Mutu
"Kami sudah memulai langkah untuk menjadi yang terbaik di dunia. Tujuan kami adalah menyediakan produk yang lebih menarik dan berkualitas," beber Luigi De Siervo.
"Saat ini pertandingan yang benar-benar efektif hanya 66% (dari 90 menit) saja. Ada 33% bagian yang harus lebih dipoles semisal dengan bantuan kamera kelas atas,"
"Liga Italia bersaing dengan Netflix dan Amazon untuk mengisi waktu luang. Potensi untuk jadi yang terbaik memang ada. Bukan kebetulan klub-klub kami meraih sukses banyak belakangan ini,"
"Liga Spanyol sudah maju 15 tahun lalu dan kami saat itu hanya terfokus pada konsumen dari Italia yang mana tidak berakhir dengan baik," pungkasnya kemudian.
Dalam soal menjadi kompetisi sepakbola yang mendunia, banyak liga yang harus belajar dengan Liga Spanyol.
Mereka sempat jadi magnet di berbagai penjuru bumi berkat rivalitas Real Madrid dan Barcelona yang semakin panas karena Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi terlibat di dalamnya.
Akan tetapi begitu era keduanya berakhir, Liga Spanyol segera membuat terobosan baru yakni menyediakan kualitas gambar luar biasa bagi para penonton dari layar kaca.
Penggunaan kamera sinematik membuat penonton di rumah punya pengalaman ekstra dalam menyaksikan pertandingan sepakbola yang mana jadi alasan mereka untuk kembali dari pekan ke pekan.
Liga Italia pada dasarnya punya segalanya untuk menjadi kompetisi dengan level yang sama namun mungkin tetap akan perlu waktu berproses.
Andai klub-klub tradisional seperti AC Milan, Inter Milan, dan Juventus konsisten dalam berprestasi, maka proses tersebut akan semakin cepat juga berjalannya.
Sumber: AS