Bedah Kualitas Mason Mount yang Bikin Manchester United Tergila-gila Ingin Merekrutnya
INDOSPORT.COM - Mason Mount telah menjadi incaran klub Liga Inggris, Manchester United, dalam beberapa pekan terakhir ini, kualitas sang pemain jadi nilai ukur mereka ngotot memboyongnya.
Teka-teki masa depan Mason Mount di Chelsea mulai menemui titik terang. Sang pemain berpeluang besar akan hengkang pada bursa transfer musim panas ini.
Adalah Manchester United, klub yang punya kans besar untuk memboyongnya. Setan Merah memang sudah dalam beberapa pekan terakhir dikaitkan dengan Mount.
Alasannya mudah saja mengapa mereka sangat memprioritaskan transfer Mason Mount, karena pelatih Erik ten Hag menginginkan gelandang baru untuk menambah kekuatan musim depan.
Seperti diketahui, kedalam skuad di lini tengah Manchester United sangat dangkal. Mereka hanya mengandalkan Christian Eriksen, Bruno Fernandes, dan Casemiro untuk menjaga keseimbangan.
Pemain lain, Fred, Scott McTominay hingga Donny van de Beek tak lagi bisa diharapkan kemampuannya. Itulah mengapa Ten Hag sangat ingin memboyong Mount.
Terlebih pemain-pemain yang jadi andalan di sektor tengah mulai rentan cedera karena faktor usia. Dilansir dari Mirror dan pakar bursa transfer, Fabrizio Romano, Manchester United sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan sang pemain.
Oleh karena itu, MU pun ada di posisi terdepan untuk mendapatkan Mount dibandingkan dengan Arsenal dan Liverpool yang juga menginginkannya.
Kini, MU tinggal menegosiasikan biaya transfer Mason Mount dengan Chelsea, yang sampai saat ini masih jadi kendala karena banderolnya cukup tinggi mencapai 80 juta pounsterling.
Sedangkan Manchester United menawarnya hanya berkisar di angka 60-70 juta poundsterling. Kontrak pemain 24 tahun itu sendiri di The Blues akan selesai Juni tahun depan.
Chelsea harus melepasnya musim panas ini kalau tak mau kehilangan Mason Mount cuma-cuma tahun depan. Tetapi kabarnya juga Manchester United siap menaikan tawaran sesuai dengan keinginan klub London itu.
Lantas bagaimana kualitas Mason Mount di Chelsea yang sampai bikin Manchester United tergila-gila. Berikut ulasan singkatnya:
1. Kualitas Mason Mount
Mason Tony Mount atau Mason Mount pesepak bola yang bermain sebagai gelandang serang Chelsea dan tim nasional Inggris. Dia lahir di Portsmouth pada 10 Januari 1999.
Mason Mount bergabung dengan akademi remaja Chelsea pada usia enam tahun dan naik pangkat di klub tersebut, setelah menjalani masa pinjaman di Derby County saat dilatih oleh Frank Lampard.
Keberhasilan Mount menembus tim utama tidak lepas dari penunjukan Lampard sebagai pelatih The Blues. Keduanya yang sudah pernah bekerja sama di Derby County, membuat Lampard tahu betul dengan potensi pemain mudanya ini.
Mengutip situs web Chelsea, dia melakukan debut profesionalnya untuk Chelsea dalam pertandingan Liga Premier melawan Manchester United, pada 11 Agustus 2019.
Sejak kembali ke Chelsea, Mount sebagai pemain kunci untuk klub itu. Dia dikenal mumpuni dalam visi permainan. Musim ini, ia telah tampil dalam 35 pertandingan di semua kompetisi, dan membuat 3 gol serta 6 assist.
Sebuah catatan kontribusi yang kurang diapresiasi, mengingat posisinya adalah gelandag serang. Tetapi hal itu juga terjadi karena memang Chelsea musim ini tampil buruk.
Penampilan terbaik Mason Mount terjadi di musim 2020/2021 sejauh ini. Ia menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan Chelsea merebut gelar Liga Champions keduanya bersama pelatih Thomas Tuchel.
Mount adalah pemain yang versatile. Dalam skema dasar 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang lazim diterapkan Lampard dan Tuchel, ia bisa masuk dalam berbagai posisi serta memainkan beberapa peran.
Ia bisa main di posisi gelandang kiri, winger kiri, serta memainkan peran no. 10. Mount bisa mengisi banyak posisi, asalkan hal tersebut berkaitan dengan peran untuk menyerang.
Tetapi hadirnya Kai Havertz dan Hakim Ziyech membuat peran Mount lebih ke dalam. Ia lebih banyak beroperasi sebagai gelandang kiri, dengan kontribusi penerus progresi serangan dari belakang ke depan.
Selain mampu mengalirkan bola dari berbagai sisi, Mount juga mampu menyelinap masuk ke kotak penalti saat ada ruang yang bisa ia manfaatkan.
Selain memiliki catatan menyerang yang baik, Mount juga memiliki kesadaran bertahan yang oke. Saat Chelsea kehilangan bola, Mount akan jadi pemain pertama yang melakukan transisi dengan cepat.
Ia akan langsung menekan pemain yang membawa bola, atau turut serta melakukan tekel dan intersep di area pertahanan lawan.
2. Menyerang dan Bertahan Sama Baiknya
Namun, dengan peran yang membuatnya bermain lebih dalam ini, catatan menyerang Mason Mount tetaplah bermain apik.
Whoscored mencatat, Mount jadi penoreh rataan umpan kunci per laga tertinggi di Chelsea dalam ajang Liga Inggris, yakni 2,6 kali di musim 2020/21.
Ia mengungguli Ziyech dan Reece James yang menorehkan rataan umpan kunci 1,6 kali dan 1,3 kali. Mount juga jadi pemain dengan rataan tembakan per laga tertinggi kedua di Chelsea, yakni 2 kali.
Gemilangnya catatan Mount ini juga merupakan buah dari perilaku yang ia terapkan dalam menyerang.
Selain mampu mengalirkan bola dari berbagai sisi, Mount juga mampu menyelinap masuk ke kotak penalti saat ada ruang yang bisa ia manfaatkan.
Selain memiliki catatan menyerang yang baik, Mount juga memiliki kesadaran bertahan yang oke. Saat Chelsea kehilangan bola, Mount akan jadi pemain pertama yang melakukan transisi dengan cepat.
Ia akan langsung menekan pemain yang membawa bola, atau turut serta melakukan tekel dan intersep di area pertahanan lawan.
Dengan atribut-atribut yang Mount miliki ini, tak heran Erik ten Hag sangat ingin mendatangkannya untuk mengisi kekuatan di lini tengah.
Sektor gelandang memang jadi masalah utama Manchester United sejak beberapa musim belakanga. Bruno Fernandes yang sempat jadi andalan.
Performanya mulai tak konsisten hingga akhirnya dibantu oleh Christian Eriksen, tetapi pemain asal Denmark itu juga sekarang rentan cedera. Mendatangkan Mason Mount dari Chelsea bisa jadi keputusan brilian Setan Merah.