3 Alasan Inter Milan Bakal Sengsara Terus Jika Lepas Andre Onana
INDOSPORT.COM - Klub Liga Italia, Inter Milan bakal menyesal andai mereka berani melepas kiper utama, Andre Onana, pada bursa transfer musim panas ini.
Dalam beberapa waktu terakhir, isu soal merapatnya Andre Onana ke Chelsea memang tengah santer berhembus.
Dilansir dari Football London, disebutkan bahwa Chelsea telah serius mengamati Andre Onana yang tampil gemilang bersama Inter Milan.
Sejak datang ke Inter Milan di bursa transfer musim panas 2022 lalu, Andre Onana mampu mengubah permainan tim menjadi lebih baik.
Andre Onana menjadi kiper krusial di skuad Inter Milan dan membawa tim ke final Liga Champions musim 2022-2023 ini.
Disisi lain The Telegraph menyebut Chelsea sudah memberikan tawaran perdana senilai 42 juta pound kepada Inter Milan terkait transfer Onana.
Akan tetapi, jumlah tersebut masih jauh dari nominal yang diinginkan oleh Inter Milan. Pihak La Beneamata kabarnya membanderol Andre Onana senilai 60 juta pound.
Angka terbilang cukup berat buat Chelsea, namun kubu The Blues sudah menyiapkan rencana cadangan yakni memberikan dua bintang mereka sebagai alat barter demi memangkas biaya transfer Onana.
Pemain yang jadi alat tukar guling Chelsea nanti adalah Romelu Lukaku dan Kalidou Koulibaly, dua pemain tersebut memang sempat jadi idaman Inter Milan.
Dengan tambahan dua pemain plus dana cash, tampaknya peluang Chelsea mendatangkan Andre Onana bakal sangat terbuka lebar.
Sayangnya keputusan Inter Milan melepas Andre Onana ke Chelsea pada bursa transfer musim panas ini bakal mendatangkan tiga penyesalan. Apa saja itu?
1. Kualitas Kiper Modern
Kiper modern di era sepak bola saat ini dinilai harus mempunyai kemampuan memainkan bola dengan tenang, guna membantu tim membangun serangan dari bawah serta kualitas operan dengan akurasi bagus.
Saat ini ada beberapa kiper ternama di Eropa yang mempunyai kemampuan tersebut, sebut saja Ederson Moraes, Alisson Becker, Manuel Neuer, Mike Maignan dan juga termasuk Andre Onana.
Khusus nama terakhir, kemampuan olah bolanya membuat publik terkagum-kagum seperti yang ia perlihatkan di final Liga Champions musim kemarin melawan Manchester City lalu.
Meski cukup berani keluar dari gawang sendiri, namun Andre Onana juga memiliki kemampuan handling serta reflex cukup tinggi. Sebanyak 47,2% penyelamatan yang dilakukan Onana dilakukan dengan refleksnya.
Selain itu, Onana juga cukup handal dalam memutus umpan-umpan silang. Total ada 2,21 umpan silang per 90 yang ia gagalkan sepanjang tampil di Liga Champions.
Kemampuannya pun diakui dan dipuji oleh mantan penjaga gawang legendaris Jerman, Oliver Khan.
“Andre Onana masuk dalam lima besar kiper terbaik dunia,” ujar Kahn kepada media Jerman, Sport Bild.
“Sebagai generasi muda, dia jauh lebih fleksibel daripada kami,” tambahnya.
“Onana gesit, cepat, kuat, karakternya mirip seperti perpaduan antara Alisson Becker dan Marc Andre Ter Stegen. Dia bisa menjadi yang terbaik jika terus bekerja keras.”
2. Sulit Cari Pengganti
Kehilangan Andre Onana tentu akan membuat lemah sektor pertahanan Inter Milan. Pasalnya ia juga sangat kokoh di bawah mistar gawang, dengan banyak mematahkan peluang lawan serta hobi menjaga kesucian gawangnya.
Musim lalu, ia telah membuat 19 kali cleansheet dan kebobolan sebanyak 36 gol dari 41 penampilan. Catatan yang sangat memuaskan, hingga ia mengantarkan Inter Milan ke final.
Jika Onana resmi pergi, maka Inter Milan akan sulit mencari penggantinya menyusul tidak banyak kiper tersedia dengan kualitas setara pemain asal Kamerun itu di bursa transfer musim panas ini.
Kalaupun ada tentu harganya akan dipatok tinggi yang bikin Inter Milan kesulitan menebusnya. Alhasil, kemungkinan Nerazzurri akan kembali mengandalkan kiper kawankan Samir Handanovic.
Kehilangan Tembok Kokoh
Andre Onan tampil mengesankan di final Liga Champions melawan Manchester City. Ia melakukan tiga penyelamatan dan persentase kesuksesan operan sebesar 73 persen, pada penguasaan bola 5,2 persen.
Ia salah satu kiper dengan kemampuan membangun serangan dari belakang khususnya saat mengoper bola pendek. Tak hanya pandai dalam olah bola, menghentika bola pun juga sama bagusnya.
Tuttosport menulis, Maignan dan Onana layak berada dalam deretan kiper terbaik dunia saat ini. Onana, misalnya, merupakan kiper dengan penyelamatan terbanyak musim ini (42 kali) di antara para kiper liga elite Eropa.
Hanya, rasio kebobolan Onana (10 gol dalam 10 laga) di Liga Champions musim ini ada di bawah Mike Maignan (3 gol dalam 5 laga).