Bertekad Dongkrak Peringkat, Palestina Sayangkan Hasil Lawan Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Harapan Timnas Indonesia untuk menggelar pesta kemenangan di hadapan 40 ribu suporter nyatanya gagal terwujud pada FIFA Matchday lawan Palestina, Rabu (14/6/23).
Tim besutan Shin Tae-yong akhirnya harus puas berbagi satu poin, setelah ditahan imbang 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Bagi Palestina, hasil ini bisa dibilang positif mengingat status mereka sebagai tim away dan bermain di bawah tekanan puluhan ribu suporter tuan rumah.
"Kami sudah mencoba segala cara (untuk menang). Sayang hasilnya imbang," ungkap Pelatih Palestina, Makram Dabboub, dalam post-match press conference.
Kendati demikian, pelatih kebangsaan Tunisia itu tetap bersyukur atas progres yang dijalani anak asuhnya selama menghadapi Indonesia.
Pasalnya, sejak awal Palestina menjadikan uji coba ini sebagai penguji kualitas tim jelang berlaga di babak kualifikasi Piala Dunia November 2023 mendatang.
"Indonesia punya kualitas. Mereka juga berjuang (menang) di hadapan ribuan suporter. Ini pertandingan yang sulit," tambah dia.
Maka dari itu, pertemuan kontra Indonesia bagi Palestina tak hanya bicara perihal skor akhir saja, melainkan ada tujuan lebih besar yang diharapkan.
Salah satunya, semakin merekatkan hubungan kedua negara yang terbangun semakin harmonis melalui uji coba resmi internasional dalam kalender FIFA tersebut.
"Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan federasi (sepak bola) Indonesia, juga masyarakat di sini," tandas Makram Dabboub.
1. Pertandingan Berjalan Seru dan Menarik
Dalam pandangan Makram Dabboub, sejatinya pertandingan berjalan seru dan menarik. Kedua tim saling jual beli serangan dengan beberapa peluang emas.
Namun, keinginan Palestina untuk menampilkan permainan terbaik menjadi tak maksimal. Cuaca hangat dan kelembaban tinggi di Surabaya jadi faktor penyebabnya.
"Kami bermain cukup bagus dalam 15 menit pertama. Tapi setelah itu, kami lebih banyak kehilangan bola," beber Makram Dabboub.
"Cuaca juga menjadikan usaha kami untuk tampil bagus menjadi sulit. Permainan kurang berkembang," Pelatih Palestina itu menjabarkan.
Kesulitan yang dialami Mohammed Bassim Rashid terlihat jelas dari segi penguasaan bola hingga penciptaan peluang sepanjang 90 menit pertandingan.
Soccerway mencatat, Palestina hanya melepaskan 6 kali percobaan shooting, dengan 2 di antaranya mengarah ke gawang lawan.
Sementara itu, Indonesia tampil lebih agresif melalui penciptaan 8 kali peluang dengan 7 di antara shooting mengancam gawang Palestina.
"Kami tidak menerapkan skema permainan bertahan. Buktinya, kami mampu tampil menekan Indonesia dalam 15 menit awal," papar Makram Dabboub.
Beruntungnya, performa Rami Hamadeh Anes sangat gemilang dalam mengawal mistar gawang Palestina, sehingga laga berkesudahan imbang 0-0.
"Kami sudah berusaha tampil dengan karakter permainan terbaik, tapi Indonesia dengan kualitas mereka, bermain sangat menyulitkan," pungkas dia.