x

Mengenal Indonesia Arena, Calon Rumah Baru di Indonesia Open, Bakal Ada Tsunami Prestasi?

Sabtu, 17 Juni 2023 12:21 WIB
Editor: Juni Adi
Menpora Dito Ariotedjo Jajal Indoor Multifunction Stadium (IMS) FIBA World Cup 2023, Rabu (08/06/23).

INDOSPORT.COM - Indonesia Arena bakal menjadi rumah baru bagi turnamen bulutangkis Indonesia Open di edisi tahun depan menggantikan Istora Senayan.

Indonesia Open saat ini memasuki babak semifinal, tuan rumah hanya berhasil meloloskan dua wakilnya untuk berlaga di babak empat besar ini yang mulai berlaga pada Sabtu (17/06/23) siang WIB.

Adapun wakil-wakil Indonesia yang lolos adalah tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Rambitan.

Anthony Ginting lolos usai mengalahkan rekan senegaranya, Jonatan Christie di babak perempatfinal dua set langsung, 19-21 dan 16-21.

Sedangkan Pramudya/Yeremia menang atas wakil China unggula keenam, Liang Wie Keng/Wang Chang lewat permaina rubber, 21-16, 17-21 dan 21-19.

Baca Juga

Padahal Indonesia mengirimkan cukup banyak wakilnya di babak perempatfinal tetapi hanya dua yang lolos ke semifinal. Mereka yang tumbang banyak nama-nama beken dan unggulan.

Seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto unggulan pertama kalah dari wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dua gim langsung 13-21 dan 13-21.

Baca Juga

Lalu ada ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia yang kalah dari pasangan Jepang, Yuli Fukushima/Sayaka Hirota dua gim, 13-21 dan 13-21.

Serta Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang kalah dari pasangan Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan skor 14-21 dan 10-21.

Terakhir ada Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas, kalah dari pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higahino 11-21, 18-21.

Kini Anthony Ginting dan Pramudya/Yeremia diharapkan bisa melaju hingga partai final, dan mengalahkan lawannya masing-masing, Li Shi Fe (China), dan Aaron Chia/Son Wooi Yik (Malaysia) di semifinal, Sabtu (17/06/23) hari ini.

Serta sampai meraih prestasi demi menyelamatkan wajah tuan rumah di Indonesia Open edisi 2023.

Apalagi turnamen BWF Super 1000 ini bakal jadi yang terakhir bermarkas di Istora Senayah, karena pada edisi tahun depan akan pindah ke tempat baru, Indoensia Arena. Berikut profil venue barunya:

Baca Juga

1. Mengenal Indonesia Arena

Menpora Dito Ariotedjo Jajal Indoor Multifunction Stadium (IMS) FIBA World Cup 2023, Rabu (08/06/23).

Indonesia Arena letaknya tidak jauh dari Istora, karena masih dalam satu komplek olahraga di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Hanya saja ini adalah tempat yang bisa dibilang sebagai stadion indoor. Baru direnovasi oleh pemerintah untuk kepentingan Piala Dunia Basket 2023.

Seperti kita ketahui, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 dibawah FIBA. 

Kini, Indonesia Arena masih dalam tahap pembangunan dan akan segera rampung. Satu hal yang menarik adalah, Indonesia Arena dibuat langsung oleh anak bangsa.

Laman Indonesia.go.id menyebut, stadion tersebut dibuat oleh rumah produksi Alien Design Consultant, Aboday, dan Svein Studio.

Baca Juga

Sementara itu, kontraktor pembangunan dipegang oleh BUMN Karya yang terdiri dari PT Penta, PT Nindya Karya, dan PT Adhi Karya.

Indonesia Arena berdiri di atas lahan seluas 31.826 meter persegi dengan tapak bangunan 21.304 meter persegi. Letak tepatnya berada di antara Lapangan Panahan, Hall Basket, dan Lapangan Squash.

Baca Juga

Indonesia Arena akan dilengkapi dengan 5 lapangan utama, 2 lapangan latihan, ruang ganti pemain, toilet penonton, tribun VVIP, ruang kerja media, lift, eskalator, ruang konferensi pers, hingga kolam jacuzzi dan kamar bilas.

Stadion megah ini akan berbentuk menyerupai keranjang anyaman. Makna di balik bentuk tersebut adalah semangat gotong royong masyarakat Indonesia yang didasari pada keberagaman, namun mampu bersatu demi membentuk bangsa yang kuat.

Baca Juga

2. Kapasitas Lebih Besar

Menpora Dito Ariotedjo Jajal Indoor Multifunction Stadium (IMS) FIBA World Cup 2023, Rabu (08/06/23).

Pembangunan venue canggih tersebut bekerja sama dengan konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Nindya Karya, PT Adhi Karya dan PT Penta.

Pembangunan pun dilakukan di bawah komando Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Indonesia Arena memiliki kapasitas sebesar 16.088 orang, sedangkan Istora berkapasitas 7 ribu kursi, dengan seribu diantaranya digunakan untuk peralatan.

"Semoga acara ini menambah kesan pengunjung yang menonton Indonesia Open, kami sangat ingin meninggalkan kenangan manis untuk seluruh BL di Istora," kata Manajer Bulu Tangkis Indonesia Armand Darmaji.

"Karena ini kemungkinan besar IO terakhir di Istora, sebelum kita pindah ke IMS. Jadi kami mengundang seluruh BL untuk hadir meramaikan menyukseskan dan membuat istora bergelora kembali," ujarnya berseru.

Bergantinya dari Istora ke Indonesia Arena diharapkan menjadi semangat baru bagi bulutangkis Indonesia, guna meraih prestasi di berbagai turnamen bulutangkis yang bakal digelar di tempat itu, termasuk Indonesia Open.

Indonesia OpenBulutangkisIndepth

Berita Terkini